-21-

2.5K 134 0
                                    

.....

Beberapa hari kemudian, Rena memikirkan perkataan Haykal.

Sejak Haykal cerita tentang perasaan yang sesungguhnya untuk Divi, Rena menjadi membuka matanya.

'Jodoh gak akan kemana.'
'Kalo bukan jodoh ya iklasin.'

Kalimat seperti itulah yang terus memutar di kepala Rena beberapa hari ini dan sejak mendengar perkataan seperti itu Rena mencoba melupakan masalah foto tersebut.

'Lagian cuma foto berdua doang, apa urusan gw juga kalau mereka memang sedang dekat? Bukankah lebih baik gw mendukungnya seperti halnya Haykal.' Rena berbicara dalam hati.

Baru saja Rena akan membalas pesan pesan dari Axel dan memberitahunya kalau beberapa hari lagi Rena akan pulang ke Jakarta karna ia telah menyelsaikan sekolahnya di BIFA, tetapi keduluan oleh Axel yang menelfonnya dan tanpa menunggu lama Rena pun langsung mengusap layar yang berwarna hijau untuk mengangkatnya.

»Axel«

Langsung di angkat, keren, apa dia udah gak marah?

"Hay Ren," sapa gw.

"yang bener harusnya assalamualaikum bukan hay hey hay hey," Rena menasihati.

"Ok maaf, assalamualikum."

"Waalaikumsallam, nah gitu baru bener, eh kak Axel gimana kabarnya?"

Dan pertanyaan tersebut berhasil membuat gw diam dengan mulut gw menganga menandakan bahwa keterkejutan gw.

"Kak, hallo, kak Axel, kak masih di sana kan."

Gw langsung sadar dan menjawabnya.

"Aahh hh ehh iya iya Ren, ba-baik kok aku baik, kamu gimana?" tanya gw gelagapan.

"Rena juga baik-baik aja di sini, makasih ya waktu itu kak Axel dateng, oh iya kak Axel tau gak? Beberapa hari lagi rena udah bisa pulang loh, terus jadi pilot beneran."

"Wihh selamat ya Ren, kapan kamu pulang ke Jakarta?" tanya gw.

"Aku nginep di asrama masih 3 hari lagi kak."

"Ooh terus balik ke Jakartanya kapan?"

"Dua hari setelah keluar dari asrama, kak Axel ada waktu kosong gak buat nemenin Rena jalan-jalan lagi di Bali besok?"

"Aduhh maaf ya Ren aku lagi gak ada libur, tapi kayanya pas kamu udah di Jakarta aku bisa deh nemenin kamu jalan-jalan, soalnya aku off di Jakarta 3 hari," jelas gw.

"Ihh gitu ya, ya udah deh gak papa," jawab Rena.

"Maaf ya," gw meminta maaf padanya.

"Iya gak papa, kak udah dulu ya aku mau jalan-jalan keluar sama temen," ucap Rena.

"Ok, hati-hati ya."

Setelah itu sambungan terputus.

Gw masih bingung dengan sikap Rena yang barusan baik, kemarin-kemarin saja dia mendiamkan gw sampai rasanya ingin mati dan sekarang kenapa tiba-tiba berubah?
Dasar cewe.

»»»»

»Renata«

Tak terasa ternyata malam ini adalah malam terakhir gw di sini bersama dengan teman-teman yang selama ini berjuang untuk menggapai cita-citanya bersama gw.
Dan malam ini gw, Haykal, Adryan, Ardhan dan 2 orang teman lain hw ingin berjalan-jalan di Bali, kata Ardhan sebagai tanda perpisahan karna gw bersama Haykal akan meninggalkan asrama duluan besok sore.

Setelah jalan-jalan cukup lama, akhirnya kami memutuskan untuk makan di salah satu restaurant yang di pilih Ardhan untuk makan malam.

"Eeh lu semua jangan ada yang kangen sama gw ya," Haykal memulai ucapannya yang sudah duduk di bangku restaurant dan seketika yang lainnya langsung heboh.

"Dih ngapain kangen sama lu," saut salah satu teman gw.

"Emang lu siapa sampe kita kangenin?" Ardhan menimpal.

"Ogahh gw kangenin orang bawel kaya lu," teman gw yang satu lagi pun tidak mau kalah.

"Yang ada bosen gw sama lu, gak di rumah gak di sekolah sampe di sini juga harus ngeliat muka lu yang sok ganteng itu," gw ikutan.

"Lu harus tau satu fakta Ren kalo gw bukan sok ganteng tapi emang beneran ganteng," Haykal masih menjawab.

"Ewhh jiji kal," ucap gw.

"Gw jamin salah satu dari kita dan yang pasti bukan gw, bakalan ada yang ngangenin Rena," ucap Ardhan.

Seketika kami menatap Ardhan bersama.

»Adryan«

Saat gw sedang asik menikmati minuman yang gw pesan, tiba-tiba gw tersedak setelah mendengar perkataan kembaran gw yang mulutnya kaya ember bocor.

"Pelan-)elan yan minumnya, gak bakalan minta gw," ucap Ardhan.

Gw hanya memberikan tatapan mematikan untuknya.

Suasana hening seketika dan Haykal langsung memulai candanya lagi dan berhasil menghilangkan suasana canggung seperti tadi.

"Ya iyalah rena di kangenin, siapa lagi coba calon pilot yang suaranya ngelebihin kencengnya suara toa, mesin pesawat aja gak ada apa-apanya kalo di bandingin suara dia," ucapnya Haykal.

"Ihh apaan sih lu kal, bilang aja kalo lu sirik sama suara gw yang seksi kaya suaranya Beyonce," bela Rena.

»»»

Ardhan, Haykal dan 2 teman gw yang lainnya sudah duluan menuju parkiran, sedangkan gw masih nunggu buat bayar sekalian nungguin Rena yang ke toilet.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya orang yang gw tunggu pun keluar juga.

"Ehh yan lu masih di sini, kirain nunggu di luar," ucap Rena yang melihat gw masih di dalam restaurant.

"hh hmm hh iya Ren, gw sengaja nungguin lu," jawab gw sedikit terbata-bata.

"Oh ya udah yuk keluar," ajak Rena tapi segera gw pegang tangannya sebagai isyarat bahwa gw menyuruhnya untuk diam di tempat, Rena pun menaikan alisnya tanda ia bertanya 'ada apa?' .

"Ada yang pengen gw omongin sama lu," ucap gw.

"Apa tuh?" tanya Rena penasaran dan gw mulai menggenggam tangan Rena dua-duanya.

"Sebenernya udah lama gw pengen ngomongin ini sama lu tapi... " gw berhenti.

"Tapi kenapa?"

"Ta-ta-tapi gw takut di to-lak sama lu " lagi ucapan gw terhenti.

"Takut di tolak? Maksudnya? Cepetan ngomong, kasian anak-anak nungguin di luar kelamaan," ucap Rena dan akhirnya gw langsung mengucapkan apa yang ingin gw sampaikan.

"To the point aja deh," gw mengambil nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan kalimat gw.

"Gw sayang sama lu Ren."












Jeng jeng jeng
Akhirnya Adryan ngomong ke Rena, hmm...kira-kira reaksi Rena gimana ya? Apa Rena mau jadi pacarnya Adryan dan lupain kak Axel? Secara ya kan Rena inget kata kata Haykal kalo jodoh gak bakal kemana dan kalo bukan jodohnya iklasin aja.

Tunggu cerita selanjutnya ya jangan bosen bosen baca cerita ini 😊

#8717

Flying With You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang