-17-

2.4K 116 0
                                    

.....

Hari hari telah berlalu, dan mungkin Rena sekarang sedang marah atau cemburu dengan Axel? Ya pokoknya begitulah, ia menghindar dari Axel beberapa hari ini.

»Renata«

Saat gw sedang bercanda dengan teman-teman di apron, tiba tiba ada seseorang yang berjalan menghampiri gw dan teman teman, orang tersebut masih menggunakan kemeja putih lengkap dengan garis berwarna kuning yang ada di bahunya masing-masing 4 garis.

Gw sangat hafal bahwa itu capt Fero, yapss yang tidak lain adalah papah gw.

"Papahhh," gw langsung berlari menghampiri papah dan gw memeluknya.

"Aduhh anak papah ini, malu tuh di liatin temen temen kamu."

"Biarin aja, Rena kangen sama papah."

"Jadi sama papah aja nih kangennya?" ucap suara perempuan dari belakang papah.

"Lohh bunda juga di sini?"

"Gak mau peluk bunda nih?" ucap bunda membuka tangannya.

"Kak Revan gak ikut?" tanya gw.

"Biasalah dia lagi fotoin widenya ke Australi."

"Om tante, gimana kabarnya?" sapa Haykal.

"Ehh kamu kal, baik kok, gimana kabar kamu? Rena nakal gak?"

"Baik kok om, nakal banget om, hampir semua instruktur di godain sama Rena."

"Ishh diem-diem jangan kasih tau."

"Kalo instrukturnya suka sama kamu baru deh tau rasa," ucap papah.

"Iihh papah, Rena kan cuma bercanda, biar lebih akrab sama instrukturnya."

Setelah itu papah dan bunda ikut bercanda dengan teman-teman gw, tidak heran jika mereka semua langsung akrab dengan papah karna papah gw ini ramah, asik dan suka bercanda, jadi dengan siapa pun yang baru di temui pasti langsung akrab, dan tidak heran jika papah banyak di kenal dengan keramahannya.

Ada beberapa temen gw yang kaget kalau gw ini anak dari capt Fero, karna ternyata papah tidak hanya terkenal di kalangan dunia pekerjaannya tetapi orang-orang dari luar tempatnya bekerja juga banyak yang mengenali bahkan ngefans dengan papah, bahkan gw sendiri baru tau kalo papah gw segitu famousnya, gw sampe kalah dan satu lagi yang gw baru tau ternyata papah menjadi pilot idola sampe sampe followers instagramnya ngalahin gw.

"Om kok bisa sih punya anak kaya Rena yang suaranya lebih berisik dari mesin pesawat," celetuk salah satu teman gw dan papah gw hanya tertawa mendengar pertanyaan seperti itu.

Dan ada juga yang meminta kata-kata motivasi dari papah, sampai ada yang meminta foto berdua dengan papah dan mereka meminta gw untuk yang memfotoi mereka, hellowww gw ini anak dari capt Fero yang kalian mintain foto, lama-lama gw kasih tarif nih yang mau foto sama papah, sedangkan bunda dan Haykal hanya senyum senyum melihat gw yang sedang kesal.

"Kayanya abis ini lu bakalan famous deh Ren," ucap Haykal sedikit berbisik.

"Famous apaan, famous jadi tukang fotonya papah gw?" ucap gw yang sudah kesal.

Setelah mereka puas mengobrol dan berfoto foto ria, papah dan bunda segera pergi meninggalkan gw dan menuju hotel karna sudah sore dan papah sama bunda belum istirahat sejak menginjakkan kaki di Bali.

»Adryan«

Awalnya gw bingung saat melihat capt Fero datang, ngapain dia datang kemari? Ada apa dia di sini?
Semua pertanyaan yang ada di kepala langsung terjawab setelah salah seorang perempuan memanggilnya dengan sebutan "papah" dan mengahampirinya.

Laki-laki tersebut adalah orang tua dari perempuan yang saat ini gw sayangi, siapa lagi kalau bukan Rena.

'Loh ternyata Rena anaknya capt Fero?'

Kenapa gw kaget? Soalnya bokap gw sahabatan dengan capt Fero, dan bokap sama capt Fero kalo ketemu sering bilang kalo anak mereka bakalan di jodohin, gw gak tau yang bakalan di jodohin itu gw atau kakak gw yaitu kak Melia.

Gw rasa bokapnya Rena gak ngenalin kalo ini gw anak dari sahabatnya, capt Angga,
Mungkin karna terakhir gw ketemu bokapnya Rena waktu gw masih SMP kelas 1.

"Yan ini capt Dero yang sahabatnya papah bukan sih?" bisik Ardhan ke gw.

"Iya ini capt Fero sahabatnya papah," jawab gw berbisik.

"Tapi kok dia atau istrinya gak ngenalin kita?"

"Mana gw tau, mungkin mereka lupa kali soalnya kita terakhir ketemu waktu masih smp."

"Iya yah mungkin mereka gak ngenalin karna kita jadi ganteng gini."

Gw hanya menggelengkan kepala, selalu saja Ardhan membanggakan dirinya kalau dirinya ganteng, yahh memang gw akui kalau dia ini ganteng, karna apa? Karna kita kembar kalau dia gak ganteng berarti gw juga dong 😁

»»»

Malam ini kita semua berkumpul di kamar gw untuk menonton film.

"Kenapa lu yan senyum-senyum gitu? Takut dah gw sama lu," ucap salah satu teman gw yang bernama Ikbal.

"Gak papa, lagi seneng aja lagian senyum itu ibadah," jawab gw.

"Iyalah seneng abis ketemu camer," ceplos Ardhan yang sedang menyiapkan laptopnya dan seketika muka gw langsung datar seperti patung.

"Camer? Siapa? Jadi lu punya cewe? Setau kita lu jomblo yan." tanya Haykal.

"Ciyee ketemu camer, kenalinlah pacar lu," sambung Rena.

Sebelum menjawab, gw hanya tersenyum.

"Apaan sih kalian, ngaco deh, percaya aja sama Ardhan" ucap gw langsung memberikan tatapan mematikan ke adik kembar gw.

"Sorry yan keceplosan," selesai menyiapkan untuk menonton, Ardhan duduk di sebelah gw dan berbisik meminta maaf.

Untung mereka tidak membahas apa yang di katakan Ardhan barusan, tidak tau apa jadinya kalau mereka terus membahas tentang itu, bisa-bisa Rena tau kalau gw suka sama dia.













Hay hay lama gak update

Makasih ya yang masih mau baca cerita gaje ini😊😁

Jangan bosen nunggu gaesss 😄😊

#22517

Flying With You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang