-19-

2.4K 127 0
                                    

.....

Seperti hari-hari biasanya, kegiatan para siswa penerbang adalah bermain di atas langit kalau tidak di atas langit mereka berkumpul dan bercanda.

Tetapi ada yang berbeda dari Rena, hari ini ia terlihat sedikit tidak bersemangat.

»Renata«

"Kenapa lu Ren kok loyo gitu?" tanya Haykal saat turun dari pesawat setelah bermain di atas langit.

"Iya Ren, lu sakit?" Adryan ikut menanyakan keadaan gw.

"Gak papa kok gw gak papa, cuma lagi gak semangat aja."

"Serius gak papa Ren?" Adryan memastikan.

"Iya gak papa, udah deh kalian jangan lebay gitu."

Gw akui saat ini gw memang tidak semangat dan jujur badan gw sedikit lemas, mungkin karna kurang makan dan stress.

Stress? Iya akhir-akhir ini gw lagi stress, stress mikirin kak Axel, meskipun akhir-akhir ini gw lebih dekat dengan Adryan tapi sebenarnya gw tidak bisa lupain foto kak Axel dengan pramugari bahkan om Reza pun mengatakan bahwa kak a
Axel sedang dekat dengan pramugari tersebut.

"Ya udah yuk gabung sama yang lain, dari pada misah sendirian di sini," ajak Haykal.

Saat gw baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba pandangan buram dan terasa seperti muter-muter gw pun tak kuat menahan tubuh gw sendiri, sehingga akhirnya tubuh gw terjatuh.

Gw merasa Haykal menangkap tubuh gw dari belakang, karna Haykal jalan tepat di belakang gw, setelah itu mata gw tertutup dan tidak bisa melihat apa-apa, semua gelap, gw hanya mendengar beberapa orang menghampiri gw.

"Ren lu kenapa?" gw mendengar suara Haykal setelah itu aku tidak sadar sama sekali.

»»»

Gw membuka mata perlahan, saat gw buka mata, gw bingung saat melihat ruangan yang ditempati, dimana gw? Saat gw sedang melihat setiap sudut ruangan, gw melihat sosok kak Axel di samping gw.

'Bahkan gw sampai melihatnya di mimpi'

Gw mengira saat ini sedang bermimpi.

'Siapa pun tolong jangan ganggu gw, biarkan gw memandang wajah kak Axel, gw merindukannya, sangat merindukannya.'

Badan gw masih terasa lemas.

"Ren kamu udah sadar? Mau minum?" pemilik suara tersebut mengelus rambut gw dengan lembut.

Suaranya, bahkan saat mengelus rambut gw ini rasanya seperti nyata, apakah ini bukan mimpi?

"Kak Axel? Ini beneran kak Axel? Kak Axel di sini?"

"Iya ini aku Axel."

"Jadi aku gak mimpi?"

Kak Axel pun tertawa.

"Ini bukan mimpi, ini beneran."

Setelah itu kami diam dan kak Axel memberi pelukan untuk gw, kekesalan gw seketika hilang dengan sendirinya dan gw tidak memperdulikan tentang foto kak Axel, yang penting gw merasa nyaman berada di pelukannya.

Gw membalas pelukan kak Axel dengan kencang, kami akan terus berpelukan jika seseorang tidak datang untuk mengganggu kami.

"Upss sorry gw ganggu," ucap Haykal yang membuka pintu tanpa mengetuknya dulu.

"Gak papa santai, ada apa kal?" tanya kak Axel melepas pelukannya.

"Gw cuma mau kasih tau kalo hari ini Rena di suruh istirahat dulu di asrama."

Kak Axel hanya ber oh ria.

"Ya udah gw keluar dulu, sorry ganggu, silakan di lanjutin yang tadi," setelah itu Haykal keluar meninggalkan kami berdua.

»»»

Saat ini gw sudah di kamar asrama, dan gw tidak tau kenapa kak Axel boleh datang menemui dan menemani gw di asrama, dan gw langsung mengajukan pertanyaan.

"Kak Axel kenapa nyamperin Rena?" tanya gw

»Axel«

"Badan kamu panas, sebentar ya aku ambil air dulu buat kompress kamu."

Setelah mengambil air, gw menempelkan kain di dahi Rena, dan lagi Rena bertanya.

"Kak kenapa sampe nyamperin Rena?"

"Kamu mau makan? Aku ambilin ya," aku tetap mengalihkan pertanyaan Rena.

Rena menggeleng untuk menjawabnya dan bangun dari posisi tidurnya.

"Kak jawab Rena, kenapa kak Axel sampe nyamperin Rena kesini? Kak Axel mau ngomongin sesuatu?" tanya dia sedikit kencang.

"Gak papa, aku cuma mau ketemu kamu."

"Bohong, kak Axel mungkin bisa bohong ke orang lain tapi enggak ke Rena," jawabnya masih dengan nada yang sama seperti tadi.

"Terserah kamu mau percaya atau enggak aku gak masalah, yang penting sekarang kamu istirahat."

Benar, gw memang berbohong padanya, melihat kondisinya seperti ini gw tidak bisa mengatakan apa alasan sebenarnya yang ingin gw jelaskan kesalah pahamannya dengan gw.

»»»

Tak terasa waktu terus berlalu dan gw memutuskan untuk pulang karna nanti malam  akan ada flight sekitar jam 10 malam.

"Udah sore nih aku mau pulang dulu mau siap siap untuk terbang nanti malem, kamu cepet tidur biar besok udah baikan terus bisa terbang lagi," ucap gw lalu mencium keningnya yang terasa sedikit panas.

»Renata«

Setelah kak Axel pergi, aku berfikir kembali apa yang di katakan om Reza, apa benar cewe itu adalah pacarnya kak Axel? Kalo iya kenapa kak Axel ke sini? Bahkan saat ingin pulang ia mencium kening gw.
oh Rena ayolah jangan senang dulu, mungkin kak Axel mencium gw hanya sebagai tanda perhatiannya sebagai kakak.

Begitulah pikiran gw saat ini, memikirkan itu membuat gw semakin pusing, lebih baik gw tidur supaya besok kondisi gw sudah membaik.

Sayangnya belum ada 1 menit gw menutup mata, tiba-tiba Haykal dan Adryan ribut sampai masuk kamar gw.

"Awas kal gw mau ketemu Rena," ucap Adryan.

"Kasian Rena lagi sakit, biarin dia istirahat," timpal Haykal.

"Gw pengen kasih ini buat Rena, biar dia cepet sembuh," Adryan sambil mengangkat plastik apotik.

"Aduhhh kalian tuh ya berisik banget sih," ucap gw sedikit pelan dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

"Ini nih Ren, udah gw bilang kalo lu mau istirahat ehh tapi Adryan tetep ngotot pengen ketemu lu," ucap Haykal.

"Gw kan cuma mau ngasih Rena obat," Adryan tidak mau kalah.

"Tapi ka___"

"UDAH STOP!! Apaan sih kalian ini kaya anak kecil aja deh,"
"gak papa kal biarin dulu Adryan, dan buat Adryan makasih obatnya, Gw mau istirahat mending lu berdua balik ke kamar lu,"

Setelah pintu kembali tertutup dan menghilangnya dua manusia itu gw hanya bisa menggelengkan kepala, kenapa ada manusia seperti mereka yang berisik, heboh, lebay dan apa lah itu pokoknya yang bikin gw stress ngeliatnya.










Update lagi *tumben cepet thor updatenya*
Gak papa lagi iseng gak ada kerjaan

Makasih yang masih mau baca cerita ini
😊😊

#30717

Flying With You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang