-33-

2.4K 119 6
                                    

......

"Saya terima nikah dan kawinnya Rania Putri Rahmadantya binti Yoga Kurnia dengan maskawin tersebut tunai."

Setelah di ucapkannya ijab qabul tersebut para saksi yang datang mengucapkan "sah"

Rena yang di baluti dengan kebaya berwarna pink dan rok bermotif batik tersebut menampilkan senyum indahnya, selain bahagia karna sang kakak yang sudah menikah ia tersenyum akibat lamunannya, saat sang kakak mengucapkan ijab qabul ia membayangkan kalau yang berada di sana adalah dirinya dan Axel.

"Sst Ren lu lagi ngebayangin ya kalo yang duduk di sana kita berdua," ucap Rey dengan berbisik yang kebetulan duduk bersebelahan.

"Apaan sih lu, jangan berisik ah lagi doa nih," jawabnya Rena.

Sedangkan di tempat lain ada seorang laki-laki dengan seragam kebanggaannya dan juga tidak lupa dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung mancungnya.

Laki-laki tersebut kini tengah fokus mengendarai si burung besi untuk mendarat dengan selamat.

Dan saat mulai terasa getaran, itulah tandanya jika pesawat sudah menyentuh landasan.

Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta Axel dan para crew lainnya naik ke dalam mobil jemputan menuju GOC dan pulang ke rumah masing-masing.

"Ikut makan siang bareng yuk Xel," ajak capt Dion.

"Maaf ya capt lain kali deh, sekarang lagi buru-uru nih," tolak Axel.

"Oh gitu ya udah deh sama crew yang lain aja," ucap capt Dion.

Oh iya jangan lupakan Axel yang sekarang sudah menjadi pacar Rena, tentu saja Axel akan datang di acara pernikahan Revan, itu pun hasil paksaan Rena.

19.00

Resepsi pernikahan Revan di gelar di salah satu gedung hotel mewah yang berada di kawasan Jakarta, dan para tamu undangan sudah banyak yang datang.
Rencananya sekalian Rena ingin memperkenalkan Axel kepada keluarganya.

Rena segera keluar dari gedung tempat resepsi setelah di kabarkan oleh Axel jika dirinya sudah sampai di basement.

»Axel«

Gw terkejut dengan seorang wanita yang berpakaian gaun panjang berwarna pitch datang menghampiri gw, bahkan gw tak sadar jika wanita tersebut sudah tepat di depan gw.

"Kak Axel?"
"kenapa ngeliatin Rena kaya gitu?" tanya wanita yang berhasil membuat gw hampir tak sadarkan diri.

"Eehh hh, kenapa?"

"Kak Axel kenapa ngeliatin Rena kaya gitu? Gak pantes ya aku pake kaya gini?"

"Gak papa, kamu cantik banget malam ini."

"Setiap hari juga Rena emang cantik, kak Axel aja tuh yang gak pernah meratiin Rena, perhatiinnya mba-mba pramugari terus."

"Lohh kok ngambek? maksud aku tuh malam ini kamu cantiknya pake banget, kalo kemaren-kemaren mah cantik aja gak pake banget," goda gw kepada wanita yang di hadapan gw saat ini.

Gw bisa melihat dengan jelas bahwa wanita yang gw sayangi saat ini blushing, gw bisa melihatnya karna kulit putih dan make up yang tipis di wajahnya, meskipun begitu Rena tetap terlihat cantik.

"Udahh ah ayo masuk jangan diem di sini, ntar acaranya keburu selesai," ucap Rena yang jalan terlebih dahulu.

Dan saat masuk ke dalam gedung tempat di mana acara di selenggarakan, gw terkejut saat mendengar Rena memanggil seorang laki-laki yang sudah tak asing bagi gw.

"Pah," panggilnya Rena dengan melambaikan tangannya dan orang yang dipanggilnya barusan menghampiri kami berdua.

"Lohh, Jadi kamu pacar Rena?" tanya capt Fero yang tak lain adalah papahnya Rena.

"Hhh iya capt, jadi Rena anaknya capt Fero?" aku bertanya kembali.

Karna Rena tidak menceritakan pekerjaan papahnya dan gw pun terlalu bodohnya tidak bertanya, alhasil inilah, gw gak tau kalau Rena anaknya capt Fero.

»Renata«

Gw sengaja tidak memberitahu kak Axel bahwa papah adalah seorang pilot di maskapai yang sama dengannya, begitu pun sebaliknya gw tidak memberitahu siapa kak Axel sebenarnya kepada keluarga gw, yang mereka tau kak Axel hanya sahabat dari om Reza.

Dan malam ini papah sangat terkejut karna kedatangan kak Axel.

"Waktu kamu lagi galau di cockpit apa gara-gara mikirin anak saya?" tanya papah dan kak Axel hanya memberikan senyum malu-malu dengan memperlihatkan deretan giginya (kaya gini nih yang gak tau 😁)

Rasanya gw ingin berteriak sekencang-kencanganya, apa benar kak Axel pernah memikirkan gw bahkan sampai galau?

"Jadi kapan kalian mau nyusul kaya Revan?" tanya papah yang di sampingnya juga ada bunda.

"Belum tau capt, maunya sih secepatnya tapi uangnya belum cukup," jawab kak Axel.

"Baru juga Rena kerja, masa udah di suruh nikah," jawab gw.

"Ya gak papa dong kalo kalian cepet-cepet nikah, bunda restuin hubungan kalian kok."

"Iya papah juga," papah ikut menjawab.

Setelah kami mengobrol, papah dan bunda meninggalkan kami berdua dan menemui tamu-tamu yang lain.
Dan aku dengan kak Axel mengambil makanan yang sudah di sediakan.

"Jadi pernah mikirin aku sampe galau nih," ledek gw.

"Emang gak boleh ya mikirin kamu? Kamu tau gak? Kamu ada di depan aku aja, aku masih tetep mikirin kamu," ucap kak Axel yang menatap gw.

"Gombal aja," jawab gw.



















Gaje sumpah part ini
Udah lama gak update, gaje pula ceritanya, lengkap sudah 😣😣

Semoga para readers keep stay on my story 😊😊

Vote guyss
#31017

Flying With You (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang