......
»Author«
"Holding teruss nih capt," ucap Rena di dalam cockpit
Sudah dua kali pesawat yang di bawa Rena holding, dan ini untuk yang ketiga kalinya.
"Bandaranya macet," capt Dion menambahkan sambil tertawa.
"Iya capt, gak jalan rayanya gak bandaranya, sama aja macet juga."
"Ya namanya Jakarta, ngopi dulu lah." canda capt Dion.
"Hayuuu capt, sambil selfie gak nih?"
"Cusslah,"
"ini nihh yang bikin males plus bikin kangen kalo landing di Jakarta, padet banget bandaranya, kalo mau take off sihh enak ya bisa santai dulu, lah kalo mau landing ini otak muter terus, parkir di rumah aja yuk Ren," capt Dion tertawa untuk menghibur mereka berdua."Ayo lah capt parkir dirumah," jawab Rena bercanda.
Dan akhirnya Rena pun landing dengan selamat setelah otaknya di peras akibat holding tadi.
Sudah terlihat seorang laki-laki dengan kaos lengan pendek dan celana jeans dan kacamata hitam yang nyangkut di hidung mancungnya.
"Lama lu, gw sampe laper nih," ucap laki-laki tersebut yang tak lain adalah Revan, kakak dari Rena.
"Ish lu pikir lu doang yang laper, gw juga," rengek Rena.
"Ehh Rena," panggil seorang laki-laki.
Rena pun menoleh, dan melihat seorang laki-laki lengkap dengan seragam pilot.
"Adryan," ucapnya Rena
Adryan pun langsung memeluk Rena, Rena terkejut atas kelakuan Adryan.
"Eh eh yan lepasin dong, gak enak di liat banyak orang."
"Maaf maaf, saking senengnya gw ketemu sama lu."
"Eh ini kakak lu?" tebak Adryan.
Adryan pun mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan oleh Revan.
"Lu mau pulang ya?"
"Iya nih mau pulang, baru aja landing," jawab Rena dengan tersenyum paksa.
"Oh, ketauan dari mukanya, muka lu udah kusut gitu, pasti tadi holding kan."
"Iya, sejak kapan mau landing di sini gak holding, udah ya gw mau pulang mau cepet-cepet istirahat."
"Oh ya udah gw juga mau siap siap terbang."
Setelah itu Rena langsung masuk mobil.
"Cowo yang ngejar ngejar lu?"
"Kok lu tau? Dari mana?"
"Taulahh, intel gw kan banyak."
"Pasti dari haykal, iya kan?" Rena sambil menyipitkan matanya seperti sedang menyelidiki sesuatu.
Revan hanya mengendikan bahunya.
"Gw laper, kita cari makan dulu," perintah Rena.
"Gw juga, tapi lu yang bayarin ya."
"Gakk, lu lah yang bayarin gw makan."
"Gw gak megang duit, lu lupa ya kalo kakak lu yang tampan ini udah beristri?"
"Terus apa hubungannya?"
"Pengeluaran kakak lu ini banyak, di tambah duit gw di istri gw, lu kan baik sama kakak lu ini, bayarinlahh."
"Gakk, gw gak mau tau pokoknya gw laper terus lu harus bayarin makanannya."
"Hftttt untung gw sayang sama lu, kalo gak udah gw lempar lu ke tengah laut biar di makan hiu."
Revan pun mulai menjalankan mobilnya dan meninggalkan bandara.
......
"Tante, kayanya cafenya lagi rame nih, mau Rey bantuin gak?" Rey menawarkan bantuan kepada Mariskha yang sedang asik berkutat di depan laptop yang menyatu dengan pengunjung lainnya
"Kalo kamu mau minta di gratisin bilang aja, gak usah pake ngerayu tante segala," Mariskha langsung menyemprot Rey dengan kata-kata barusan, karna Marishka sudah hafal dengan alasan yang di berikan Rey.
"Hehe, tante tau aja dehh kalo Rey nyari gratisan," Rey tertawa malu.
"Kamu kan udah kaya anak tante, jadi tante tau maksud dari setiap apa yang di ucapin sama kamu "
"Eh ehh tante, jangan jadiin Rey anak tante."
"Lohh kenapa?"
"Rena kan jodoh aku, nanti kalo aku jadi anak tante juga kan aku gak bisa nikah sama Rena."
"Emang Rena mau sama kamu? Kamu kan biang onar," ledek Mariskha.
"Rena tuhh sebenernya mau sama Rey tante, cuma dia gengsi aja untuk ngungkapin perasaannya ke Rey."
"Halahhh kamu ini, tante saranin nih ya kamu cepet cepet nyari pacar deh biar nanti pas Rena nikah kamu gak sakit hati."
"HAHH?!! RENA MAU NIKAH? SAMA SIAPA?" Rey terkejut.
"Aduhhh rey, tante gak bisa bayangin deh kalo kamu sama Rena bersatu nanti anaknya jadi apa ya, orang tuanya punya suara toa."
"Emang ada yang mau sama Rena tan?"
"hehh anak curut, ngapain lu ngomongin gw berduaan sama bunda?" Rena pun datang.
"Loh kok kamu kesini? Bukannya pulang kerumah?"
"Tuhh tanyain aja anak bunda"
"Dia meresin Revan bun, masa dia minta bayarin makan, kan status Revan udah jadi kepala keluarga yang artinya pengeluaran Revan banyak, masa Rena gak ngertiin."
"Alesan, bilang aja gak mau bayarin."
"Udahh udahh, kalian tuhh bikin bunda tambah pusing tau gak? Kedatengan Rey aja udah pusing, ini di tambah kalian berdua dateng dateng malah ribut, udah sana pesen makanan di belakang."
"Mok gw ikut di bawa bawa?" ucap Rey sendiri.
*Holding : pesawat menunggu di udara, dengan cara berputar-putar menunggu antrian untuk landing
Yipiiiiiiiiii balik lagi
Akhirnya di notif kalian muncul cerita 'flying with you' 😁
Maaf ya kelamaan update, tolong di maklumi karna si author lagi ulangan, dan ini hari terakhir ulangan 😃Tolong kasih bintangnya ya 😁😊😊
Sayang kalian 😘#71217
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying With You (TAMAT)
Teen Fiction•CERITA INI SUDAH TAMAT• Apakah mampu seorang wanita menerbangkan pesawat yang biasanya profesi tersebut dilakukan oleh seorang pria? Tidak ada yang salah dengan keinginan atau cita-cita yang kamu miliki, yang salah adalah ketika kamu tidak berusah...