7.25
Saat ini Haykal sudah berada di bandara Soekarno Hatta untuk menjemput Divi.
Terlalu awal memang untuk menjemput Divi jam segini, dan Haykal memang sengaja untuk datang lebih awal.Menit pun berlalu, terdengar pemberitahuan bahwa pesawat yang tak lain pesawat yang di naiki Divi sesaat lagi akan landing dan Haykal sudah siap menunggu Divi.
Dan akhirnya seorang wanita dengan kemeja berwarna biru dengan celana jeans putih datang dengan membawa koper berukuran sedang dan satu tas tenteng yang di yakini Haykal berisi oleh-oleh. Saat melihat sosok Haykal, Divi mempercepat langkahnya.
"Haykal!!!"
Ucap Divi dengan semangat sambil memeluk sahabatnya sekaligus mantan kekasihnya itu.
Cukup lama mereka berpelukan melepas rindu, setelah Divi sadar bahwa tidak ada sahabat-sahabatnya yang lain ia pun melepas pelukannya tersebut.
"Ehh yang lain mana?" tanya Divi.
"Yang lain? Gw dari tadi sendiri, Emang yang lain pada mau jemput juga?" Haykal bertanya balik.
"Serius lu sendiri? Kirain pada ikut."
"Emang kenapa kalo mereka pada gak jemput?"
"Gak papa juga sih."
"Eeh itu tas isinya oleh-oleh ya buat gw," Haykal menanyakan tas yang dari tadi di liriknya itu.
"Lu mau ini? Nih ambil deh isinya baju kotor, nih," Divi sambil memberikan tas yang di maksud Haykal
"Yahh gw kira oleh-oleh," jawab Haykal dengan nada kecewa.
»»»
»Renata«
"Kamu udah punya pacar Ren?"
Pertanyaan papah berhasil bikin gw keselek saat sarapan pagi ini.
"Pelan-pelan makannya," ucap papah.
"Papah lagian kenapa nanya soal itu," jawab gw.
"Ya papah cuma tanya aja, kakak kamu udah mau naik ke jenjang yang serius."
"HAH?!!! KAK REVAN UDAH BAWA KAK RANIA KE SINI? KAPAN?" tanya gw kaget.
"SSSTT REN AHH suara toa lu ilangin kek," protes kak Revan.
"Lu beneran kak udah bawa kak Rania kesini? Kapan? Kok gw gak tau?" gw masih menanyakan hal yang sama.
"Makannya jangan sibuk ngelayap sama Haykal terus."
"Iihh siapa yang ngelayap, orang Rena cari kerja kok."
"Jadi kapan kamu bawa pacar kamu?" papah menanyakan hal yang sama seperti tadi.
"Papah ini nanya atau ngeledek anaknya sih, Rena aja gak punya pacar," ucap gw sambil melahap sarapan yang di buatkan oleh bunda.
"Kalo gitu mau papah kenalin gak ke temen FO papah, ganteng kok orangnya," tawar papah.
"Enggak," ucap gw spontan.
"Serius gak mau? Selain ganteng dia itu idaman papah buat jadi mantu, tapi....... Sayangnya dia udah punya pacar deh kayanya."
"Temen papah udah punya pacar terus papah masih nyuruh Rena buat deketin pacar orang gitu?"
"Ya enggak gitu Ren, kalo kamu mau ya bisalah di atur itu, yang penting kamu mau atau gak."
"Enggak pah, Rena gak mau, lagian pasti temen papah itu umurnya jauh banget sama Rena."
"Keponakan aku ini pacarnya pilot juga kak," tiba-tiba om Jaja nyambung aja kaya benang kusut.
"Beneran? Siapa namanya? Kok temen-temen papah gak ada yang bilang?"
"Iihh apa sih pah, om Jaja lagi nih sok tau banget kan Rena belom pacaran sama dia."
"Ohh belom ya, berarti kamu ngarep dong jadi pacarnya," ucap om Jaja di sambung dengan ketawanya.
Duhh salah ngomong gw barusan, matilah gw kalo om Jaja bilang ke kak Axel.
"Eng-e-enggak, Rena gak ngarep, siapa yang ngarep, kan maksudnya tuh Rena lagi gak pacaran sama siapa-siapa."
"Halahh bisa lu ngelesnya," kak Revan yang dari tadi diam akhirnya ikutan.
"Udah-udah jangan gangguin anak aku terus, lanjutin sarapannya, kasian kan mukanya udah merah kaya kepiting rebus gitu," ucap bunda.
Sebenernya bunda nih mau bantuin aku atau mau ikutan ngeledekin sih, awalnya enak di denger tapi belakangnya hmmm...
»Axel«
Akhirnya selamat sampai landing, cuma dua kali landing sih, tapi rutenya Jakarta-Singapur bolak-balik.
Sampai di bandara Soekarno Hatta, gw dengan crew yang lain berjalan melewati orang-orang yang memadati bandara.
Hari ini di akhiri dengan landing di Jakarta lagi dan selama 3 hari kedepan gw off yang artinya bisa ngabisin waktu bareng Rena
Ehhh tapi tunggu..... Emang Rena mau? Terus emang dia lagi kosong? Setau gw sih dia lagi sibuk simulator.
»»»
Sampai di rumah dan selesai membersihkan badan, gw pun menyambungkan video call ke Rena dan tak lama muncul lah gambar Rena.
"Assalamualaikum Ren."
"waalaikumsallam kak," jawabnya Rena dengan senyum.
"kangen ya sampe video call ke Rena?""Iihh kamu tuhh yang sok sibuk sampe gak pernah ngechat aku."
"Tuhh kan pengen di chat sama Rena, Rena tau kok kalo Rena ini ngangenin, udah ngaku aja."
"Yehhh terserah deh, aku ini video call ke kamu mau nanya besok ada waktu kosong gak?"
"ADA!!! Kak Axel lagi libur ya? mau ngajak jalan-jalan? Jam berapa?" Rena dengan nada semangat.
"Hhftt semangat banget sih nanya nya."
"Iih kan Rena seneng akhirnya jalan-jalan lagi sama kak Axel."
"Ohh jadi siapa nih yang kangen?" ledek gw.
"Iihh apa sih kak, ya udah besok jemput aja di depan komplek, udah dulu ya Rena mau tidur nih, assalamualaikum,"
ucapnya Rena dengan ekspresi wajah malu dan itu membuat gw makin gemas olehnya.Tau kok part ini gaje pake banget malah 😕, gak ada seru-serunya
Gak papalah ya yang penting update 😁Kasih votenya guyss biar semangat nulis 😊😊
#12917
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying With You (TAMAT)
Teen Fiction•CERITA INI SUDAH TAMAT• Apakah mampu seorang wanita menerbangkan pesawat yang biasanya profesi tersebut dilakukan oleh seorang pria? Tidak ada yang salah dengan keinginan atau cita-cita yang kamu miliki, yang salah adalah ketika kamu tidak berusah...