»Author POV«
"Hfttt akhirnya sampe rumah," ucap Rena yang duduk di sofa.
"Iya ya akhirnya kita sampe," lanjut Rey.
"Hehh lu kenapa di sini?" tanya Rena.
"Lohh emang kenapa? Gw capek mau istirahat dulu," jawab Rey dengan santai.
"Siapa yang ngizinin lu istirahat di sini? Sana pulang," usir Rena.
"Kok lu ngusir sih? Ntar kangen kalo gw pulang."
"Iish gak akan gw kangen sama lu," ucap Rena di barengin demgan melempar bantal ke arah Rey.
"Eeeh apa sih kalian ini dateng dateng ribut," Mariskha datang dari lantai 2.
"Nihh tan Rena masa ngusir Rey," adu Rey.
"Kan udah malem ya bun, gak enak kalo di liat tetangga," Rena sok benar.
"Ya udah kalo gitu, Rey pulang dulu ya, kasian ngeliat pacar kesayangan ngomel terus," ucap Rey.
Rena tak menjawab, tetapi memberikan tatapan tajam ke arah Rey, namun Rey tidak menggubrisnya.
Rey segera pamit pulang ke Mariskha......
"Ren bangun, lu gak kerja?" Revan membangunkan sang adik.
"Rena terbang jam 8 nanti," jawabnya masih dengan mata tertutup.
"Coba liat sekarang jam berapa?" perintah Revan.
Rena pun meraba meja di samping kasurnya untuk mencari benda tipisnya.
"LOHHH HP RENA MANA?" ucap Rena terkejut saat membuka matanya tetapi tidak melihat benda yang di cari.
"Mana gw tau, emang gw telen."
"SEKARANG JAM BERAPA?"
"setengah 7."
"HAHHH? KENAPA KAKAK GAK BANGUNIN RENA DARI TADI? TERUS KENAPA HP RENA GAK ADA? KAN RENA JADI TELAT GINI."
Revan hanya memperhatikan adiknya yang terus mengomel tak jelas.
"Makin lu ngomong panjang lebar, lu makin telat adek ku sayang," ucap Revan.
"Ya udah gw mau mandi dulu, lu tolong cariin hp gw," suruh Rena setelah itu pergi ke kamar mandi.
.....
"REN JEMPUTANNYA UDAH DATENG TUHH," teriak Revan dari lantai bawah.
Dan tak lama Rena pun turun dari lantai 2 dengan cepat.
"Kak gw jalan ya."
Revan dan Rania yang tak lain istri Revan tercengang melihat Rena yang menenteng sepatu, dasi masih menggantung asal di leher dan rambut masih di kuncir asal khas seperti orang baru selesai mandi.
»Renata«
"Pak sendiri?" tanya gw saat masuk ke dalam mobil jemputan.
"Iya, kesiangan ya mba?"
"Jya nih pak, tolong ngebut ya, flight jam 8."
Selama perjalanan ke bandara gw terus merapihkan pakaian gw yang masih berantakan akibat tidak sempat gw pakai dengan benar di rumah tadi.
Sesampainya di bandara gw langsung turun dari mobil dan berlari, gw lihat jam yang melingkar di tangan gw menunjukan jam 7.35 gw segera mempercepat lari agar sampai di pesawat.
"Saya kira di ganti mba," ucap salah satu pramugari yang berdiri di pintu bersiap untuk melakukan boarding.
"Enggak," jawab gw dengan menampilkan gigi putih gw.
Gw pun langsung masuk cockpit yang di mana sudah ada capt Fero di dalam.
Yapssss yang di dalem cockpit adalah papah, gw kaget karna harusnya penerbangan ini gw gak sama papah, tamatlah riwayat gw, bisa bisa abis di ceramahin dehh selama penerbangan ini.
"Ayo duduk jangan berdiri di situ aja, kita mau boarding," ucap papah menyuruh gw untuk duduk.
"I-iya pah eh capt," jawab gw gugup.
Gw pun duduk di sebalah papah dan bingung kenapa papah gak ngomelin gw? Kenapa seolah-olah gw gak telat?
"Capt Dion gak bisa terbang, dia lagi sakit makannya papah yang gantiin," ucap papah masih berkutat dengan tombol-tombol di depannya.
Dan gw hanya menganggukan kepala sambil bersiap menghitung.
Pesawat sudah siap untuk di terbangkan, capt Fero yang tak lain papah gw kali ini kendali ada di tangannya, capt Fero segera meminta izin ke ATC, pesawat perlahan menuju runway dan akhirnya ban pesawat sudah tidak menyentuh tanah.
Saat lampu sabuk pengaman di matikan, tak lama seorang pramugari yang gw temui di pintu pesawat tadi masuk ke dalam cockpit untuk memberikan 2 cangkir kopi.
"Kali ini terbang di temenin anak nih capt," canda pramugari itu dan papah hanya membalas dengan senyuman lalu sang pramugari tersebut keluar dari cockpit.
»Reyhan«
"Lohh ini kaya hpnya Rena," gw ngomong sendiri saat melihat hp milik Rena di dalam mobil gw.
Gw mencoba menyalakan hp milik Rena, udah coba di tekan berkali-kali tapi tetep aja gak mau nyala tuh hp.
"Ih iya batrenya kan lowbat," gw menertawakan diri gw sendiri.
Langsung gw charger tuh hp di mobil gw dan gak lama nyala lah itu hp Rena, dan otak jahil gw muncul.
Gw mengirim 1 foto gw berdua sama Rena ke hp miliknya dan gw membuka aplikasi instagram lalu gw masukan foto yang tadi dengan caption."makasih ya kemaren seharian udah nemenin 😘"
Gw pun tertawa sendiri, dan langsung menjalankan mobil menuju kampus
Maaf ya temen temen kelamaan absen 😢😢
Pada masih setia nungguin kan?? Masih dong yang 😁😅
Oh iya btw HAPPY NEW YEAR ya semua 😊Jangan pergi dari lapak ini dan terus tunggu kelanjutannya ya... 😊
#8118
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying With You (TAMAT)
Teen Fiction•CERITA INI SUDAH TAMAT• Apakah mampu seorang wanita menerbangkan pesawat yang biasanya profesi tersebut dilakukan oleh seorang pria? Tidak ada yang salah dengan keinginan atau cita-cita yang kamu miliki, yang salah adalah ketika kamu tidak berusah...