4 - Spear Attack

12K 718 23
                                    

-Happy Reading-

-----

Memang harus diakui bahwa apa yang diucapkan olehnya itu benar. Memang rata, tapi setidaknya berikan aku sebuah nama panggilan yang bagus sedikit. Kenapa harus 'Dapatra?' Oh dasar mafia Italia sialan.

Tidak lama kemudian mobil yang aku tumpangi telah berhenti di dekat sebuah dermaga, tepatnya di bagian timur kota London.

Terdapat sebuah bangunan yang cukup besar membentang di depanku saat ini.
Aku keluar dari mobil dan mengamati bangunan itu. "Kau tidak salah alamatnya?"

Draco mengabaikan pertanyaanku dan berjalan beberapa langkah tepat di depanku, menuju ke arah bangunan tersebut. Sepertinya dia masih marah karena matanya kucolok.

Aku berjalan mengikutinya, terlihat banyak sekali penjaga yang sudah menanti di depanku. Oh jelas dia tidak salah alamat.

"Godric." ucap Draco, lalu menghentikan langkahnya. Seorang pria berkulit hitam dan bertubuh kekar menghampirinya.

Mereka berbincang-bincang sejenak, lalu pria bernama Godric itu berjalan terlebih dahulu untuk berbicara kepada salah satu penjaga bangunan itu. Tidak membutuhkan waktu lama, penjaga itu mempersilahkan kami untuk masuk.

Dari luar memang bangunan ini sangat suram dan jelek, namun percayalah di dalamnya sangat mewah. Penuh dengan lukisan dan kaligrafi bercorak Chinese.

Hanya aku dan Draco yang di perbolehkan untuk masuk ke ruang tengah, sisanya menunggu di luar.

Ketika pintu ruang tengah terbuka, tercium aroma yang sangat khas terpancar dari dalam ruangan itu. Ruangan itu tidak terlalu luas, dinding dan segala perabotannya berwarna merah pekat.

Di depan kami terdapat seorang laki-laki berwajah Asia, bermata sipit, berhidung mancung dan bertubuh kurus. Terlihat dari wajahnya dia mungkin memiliki umur yang sama dengan Draco. Laki-laki tersebut tersenyum dan mempersilahkan kami untuk duduk.

"Aku tidak menyangka bahwa orang sepertimu akan datang menemuiku." ucap laki-laki itu kepada Draco.

Draco duduk menyilangkan kakinya, lalu tersenyum miring. "Aku memiliki sesuatu untuk di bicarakan."

"Tentu saja. Tidak mungkin orang penting sepertimu datang hanya untuk sekedar bergosip."

"Aku akan langsung kepada intinya saja." ucap Draco, lalu di jawab dengan sebuah anggukan oleh laki-laki tersebut.

"Katakan James, ada urusan apa kau dengan Rufus?"

Oh jadi laki-laki sipit inilah yang bernama James Choi.

James mengerutkan keningnya, lalu menatap Draco dengan bingung. "Kau ada keterlibatan urusan dengan Rufus?"

"Awalnya memang tidak. Namun sekarang aku memiliki urusan yang berhubungan dengan Rufus. Katakan sekarang, kenapa kau mengejar anak perempuannya?"

Seketika tatapan matanya beralih menatapku dengan tatapan menyelidik. Dia menyeringai ganas tidak lama kemudian.

"Oh tidak. Jangan bilang bahwa gadis ini adalah anak Rufus? Kau telah membawakan apa yang sedang kucari beberapa hari terakhir ini, Draco."

Draco menggelengkan kepalanya. "Aku tidak membawanya kemari untuk kuserahkan padamu. Jadi jawab pertanyaanku sekarang atau kupotong lidahmu, James."

"Menyeramkan sekali." ucap James, lalu tiba-tiba ada seorang gadis berpakaian cheongsam yang berjalan mendekati James. Gadis itu disambut ramah olehnya dan segera duduk di pangkuan James.

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang