15 - He's Mad

7.5K 477 23
                                    

-Happy Reading-

-----

Beberapa menit yang lalu aku mendapatkan kabar bahwa ternyata Arber sudah diperbolehkan untuk rawat jalan yang artinya dia sudah bisa pulang ke rumah tanpa harus terperangkap di dalam rumah sakit yang sudah pasti akan sangat amat membosankan.

Pikiranku sepertinya terlalu berlebihan, aku kira Arber akan sangat marah bila aku meninggalkannya begitu saja tanpa pamit namun ternyata malah sebaliknya. Arber tampak baik-baik saja mendengar aku di culik oleh Dracola ini.

Bagian menariknya adalah kemungkinan Arber memiliki teman baru yang cocok dengannya, siapa kira-kira orang itu? Tentu saja walau Arber tidak menyebutkan namanya namun aku dapat menebak bahwa yang ia maksud adalah dokter itu. Dokter tampan dan manis The Handsome Alard.

"Shura...."

Biasanya instingku sangat kuat, tertutama aku memiliki sesuatu yang tidak normal jadi aku sudah terbiasa mempercayai insting untuk hal semacam ini.

"Shura...."

Otakku terus berputar membayangkan semua kemungkinan yang akan terjadi selanjutnya, aku berharap bahwa aku bisa mendapat pengelihatan 'itu' saat ini. Siapa tahu akan terjadi sesuatu yang mengejutkan antara Arber dan Alard?

"Shura!"

Dengan cepat aku tersontak kaget, astaga aku kira ada apa. "Hah? Apa?"

"Aku memanggilmu dari tadi! Kau tuli, huh?" Draco berdecak kesal dan segera melepas sabuk pengamannya.

"Mau kemana?"

"Turun, sudah sampai." ucapnya kemudian segera keluar dari mobil meninggalkanku sendirian.

Dengan gerakan malas dan terpaksa aku menurutinya untuk turun dari mobil, pandanganku tertuju kepada sebuah tempat ramai yang terbentang di depanku saat ini. Like, wow.

"Okay, so....?" Aku melirik kepada Draco yang berdiri di sampingku sambil menyulut rokoknya yang baru saja ia keluarkan dari saku celananya.

"Kita masuk."

Bibirku mengembang menunjukkan sebuah senyuman yang lebar dan penuh semangat, aku tidak menyangka bahwa Draco ternyata juga tahu arti bersenang-senang untuk menghabiskan malam dengan asik, aku pikir dia akan mengekangku seperti layaknya bapak dan anak namun ternyata tidak. Dia bukan tipe uncle yang seperti itu, oh tunggu dulu. Draco bukan pak tua.

"Aku tidak tahu kalau kau juga suka ke tempat seperti ini." ucapku mencibir kegirangan dengan melonjak-lonjak senang.

Draco menghisap rokoknya dengan menatapku sedikit bingung, dia meniup asap rokoknya kemudian menyentuh lengan kiriku, "Jangan seperti itu nanti kau jatuh, ingat kau pakai high heels."

Aku segera berhenti dan menunjukkan deretan gigi rapiku padanya, aku tersenyum lebar seperti anak yang tidak berdosa di hadapannya. "Maaf, terlalu bersemangat."

Draco menggeleng dan segera menarik tanganku memasuki kelab malam yang tampak meriah dan menyenangkan. Terdapat sebuah antrian di depan bangunan tersebut, namun dengan mudahnya Draco menerobos antrian tersebut dan menghadap kedua penjaga bertubuh kekar itu. Setelah melihat wajah Draco dengan sigap mereka segera mempersilahkan kami masuk tanpa harus repot-repot mengantri.

"Huh?" Aku mengangkat sebelah alisku sedikit bingung.

Draco menatapku dengan rokok yang melekat pada bibirnya dan sedikit tersenyum, "Ini salah satu aset seseorang kelas bawah yang aku kenal, tentunya bukan orang seperti Ayahmu yang sudi untuk bermain disini."

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang