25 - I Know You'll Be There

5.4K 392 64
                                    

-Happy Reading-

-----

Suara sirine berbunyi meramaikan seluruh kota, para polisi itu sedang melaksanakan tugas mereka. Mobil-mobil mereka berlalu lalang dengan kecepatan penuhnya, yang sialnya mengejarku seperti perampok bank.

Terdengar suara ponsel berbunyi,

"Felix, kau bosan hidup?"

"Tidak, tentu saja tidak."

Aku berdecak kesal, "Kau tahu kau sudah membuatku marah sekarang."

"Saya tahu, maafkan saya."

"Buka jalannya Felix."

Terdengar suara erangan, seorang perempuan memanggil nama Felix, "Lurus saja, setelah perempatan belok kiri, masuklah di pekarangan bangunan tak berpenghuni itu. Aku akan membukakan gerbangnya."

"Felix, aku tidak pernah mengajarimu untuk bermain dengan kucing betina pada saat bekerja." Aku melirik ke arah spion mobilku dan menambah kecepatan.

Felix berhedam, "Maaf Tuan, saya pastikan tidak akan terulang lagi."

Aku segera memutuskan panggilan, tidak jauh di depanku terlihat pintu gerbang tersebut mulai terbuka. Aku segera memasuki pekarangan dan gerbang tersebut menutup dengan sendirinya.

Terlihat sebuah garasi yang terbuka dan aku segera memasukinya. Di dalam sana sudah terdapat beberapa mobil lainnya serta beberapa pria yang sudah menunggu kehadiranku.

Setelah mematikan mesin dan keluar dari mobil, para pria itu secara tanggap membungkukkan badannya dan memberiku salam. Aku mengangguk lalu memberikan isyarat untuk mereka mulai menjalankan tugasnya.

Jose membukakan pintu mobil lainnya untukku dan mempersilahkanku untuk masuk, Jose menutup pintu dan segera menyalakan mesin mobil. "Apa perlu mengganti plat nomor mobil yang baru saja Anda pakai?"

Aku membuka satu kancing kemejaku dan melonggarkan dasiku, "Polisi pasti akan menggeledah setiap mobil audi tipe itu yang berwarna hitam di kota ini, percuma mengganti plat nomornya hal itu nanti akan menyusahkan kita. Lakukan seperti biasanya saja."

"Baiklah, biarkan yang lain membakarnya setelah kita keluar dari sini." Jose tersenyum singkat, "Saya rasa Felix sedikit nakal malam ini."

"Kau mengetahuinya?"

"Saya sudah memperingatkannya, Tuan." Jose melirikku dari kaca spion mobil.

Aku mengangguk mengerti, kemudian terdengar suara ponselku berbunyi. Aku membaca nama yang tertera di layar ponselku dan menghembuskan nafasku dengan berat.

"Halo."

Terdengar suara musik jazz di seberang telepon, "Hey handsome, I need to talk to you."

"Bicaralah kalau begitu." Aku memalingkan pandanganku menatap jalanan yang ramai.

"Kau harus menemuiku."

Aku tersenyum singkat, "Kenapa aku harus?"

"Karena aku tahu kau pasti mau."

"Kata siapa?"

Dia tertawa, "Satu jam lagi, di tempat biasanya. See you handsome." ucapnya kemudian segera memutuskan panggilan.

Aku menyandarkan tubuhku dan memijit pelipisku, "Jose kau bisa pulang duluan."

"Bagaimana dengan Anda?"

"Aku masih ada urusan, turunkan aku di hotel."

"Baik."

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang