13 - The First Girl

8.4K 552 51
                                    

-Happy Reading-

----

Aroma ruangan yang sedikit asing tercium di indra penciumanku. Aku mencium bau yang tidak biasanya, apakah kamarku aromanya seperti ini? Hidungku kembali mengendus-endus memang bukan seperti ini aroma kamarku biasanya, aku menggeliat dan melemaskan otot-otot tubuhku. Seingatku tempat tidurku tidak selebar ini, apa tempat tidur itu bisa melar?

Aku meraba-raba sekitarku, lembut dan luas. Seketika aku membuka kedua mataku dan bangun dari tidurku, ini bukan kamar tidurku lalu ini kamar siapa? Aku memperhatikan ornamen-ornamen yang menghiasi dinding ruangan ini, nampak mewah sekali.

Okay, enough untuk pengalihannya. Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri, dimana ini sebenarnya? Apakah aku di culik? Ah tidak mungkin, tidak ada penculik yang betah menghadapi orang sepertiku. Aku melipat kedua tanganku di dada, mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menggali memoriku karena aku belum pikun, tapi aku tidak ingat apa-apa tentang bangunan ini.

Terdengar suara pintu yang terbuka, seorang maid berumur paruh baya sedikit terkejut melihatku namun seketika mimik wajahnya berubah, dia memberikan sebuah senyuman hangat padaku dan secara refleks aku tersenyum balik kepadanya.

"Selamat malam, Miss Croft. Maaf atas kelancangan saya karena masuk tanpa mengetuk, saya takut hal itu akan membangunkan Anda." ucap maid paruh baya tersebut sembari membungkukkan badannya kepadaku untuk menunjukkan permintaan maafnya.

Aku menggeleng dan segera beranjak berdiri dari tempat tidur, "Oh tidak, tidak. Sungguh tidak apa-apa."

"Ah perkenalkan nama saya Millie, saya maid disini yang sudah melayani keluarga Gilderoy selama dua puluh tahun."

Maid yang setia ya? Aku mengangguk mengerti dan tersenyum lagi kepadanya, "Senang mengenalmu Millie, oh kalau bisa panggil aku Shura saja."

Millie menggelengkan kepalanya dengan perlahan itu pertanda sebuah penolakan darinya, "Maafkan saya, tapi itu akan terdengar sangat tidak sopan. Saya tidak mungkin memanggil kekasih Tuan Gilderoy seperti itu."

Mendengar hal tersebut mataku sedikit melotot dan mulutku menganga, apa katanya? Kekasih? Wah siapa gadis gila yang mau jadi kekasihnya. "Apa katamu? Aku bukan kekasihnya, Millie. Jangan melantur."

"Astaga! Maafkan saya, sungguh. Lagi pula Tuan tidak pernah membawa pulang gadis sebelumnya, jadi saya mengira bahwa Anda kekasihnya. Maafkan saya."

"Lupakan saja, jadi dimana Dracola sialan itu?"

"Apa yang Anda maksud itu Tuan Gilderoy?"

"Iya-iya, dia."

"Setelah membawa Anda kemari ia langsung pergi lagi, namun Tuan berpesan bila Anda sudah bangun maka segeralah untuk bersiap-siap. Jose akan menunggu Anda di bawah."

Aku mengerutkan keningku karena kebingungan bahkan aku tidak tahu siapa Jose itu, "Bersiap-siap kemana?"

"Saya kurang tahu tentang hal itu Miss, sepertinya hanya Jose yang diberi tahu. Sebaiknya Anda segera bersiap, saya akan menyiapkan kebutuhan Anda."

Tanpa menunggu lama aku segera menuju ke kamar mandi, berendam air hangat untuk menghilangkan rasa pegal-pegal di sekujur tubuhku. Sejenak aku teringat soal Arber, bagaimana kondisinya sekarang? Apa dia sudah diperbolehkan pulang atau belum? Tapi aku yakin Alard pasti dapat di andalkan dan Arber akan segera cepat sembuh. Lalu bagaimana dengan Rugov, akhir-akhir ini dia tidak tampak terlalu over protective terhadapku. Apa ini ada kaitannya dengan Draco? Aku juga tidak tahu pasti dan hal ini sangat aneh bagiku.

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang