-Happy Reading-
-----Havana, Cuba
"Mom! Tangkap bolanya!" Seorang anak laki-laki berlarian menyapu pasir pantai dengan kaki mungilnya, "Oh tidak! Bolanya salah arah dan terbawa arus!"
Sosok pria berkulit kecokelatan itu berjalan menghampiri sang bocah yang sedang kebingungan, "Ada apa nak?"
Anak laki-laki itu menengadah sambil memanyunkan bibirnya, "Bolaku hanyut, Dad! Mom tidak menangkapnya tadi!"
Seorang wanita berambut hitam berjalan di pinggir pantai menghampiri mereka berdua, ia tersenyum kemudian berjongkok di hadapan bocah tersebut, "Mom akan belikan yang baru. Mom berjanji."
"Sungguh?" Anak laki-laki tersebut menatap ibunya dengan ragu, sesaat kemudian ia tertawa dengan senyuman lepas di wajahnya, "Baiklah! Pastikan kau tidak mengingkari janjimu, Mom!"
Bocah tersebut kemudian berlarian menyusuri pinggir pantai, bermain air sesuka hatinya diikuti oleh kedua orang tuanya yang sedang bergandengan tangan dan gemas melihat putra mereka. Oh aku rasa itu pemandangan yang mengharukan. Aku rasa aku tidak memiliki pengalaman seperti itu waktu kecil bila diingat-ingat.
"Jadi, kau menikmati keluarga kecil mereka atau pemandangan pantainya?"
Aku mendongkak dan memicingkan mataku karena silau akibat teriknya sinar mata hari yang menghalangi pemandanganku. "Oh, menurutmu?"
"Hmmm...." Draco nampak sedang berpikir, ia duduk di sampingku dan membuka sekaleng cola, "Keduanya?"
Draco menikmati sekaleng cola dingin tanpa menawarkannya padaku, aku hanya diam memandanginya untuk menunggu tawaran itu namun ia hanya melirikku dan bertanya pertanyaan bodoh, "Apa?"
Aku memutar kedua bola mataku dengan malas, "Kau tidak menawarkanku untuk minum? Teganya...."
"Oh..." Draco menyeringai kuda, ia menyodorkan minumannya padaku lalu tanpa pikir panjang aku segera menyambarnya dan ketika aku hendak menegaknya, kaleng itu kosong. Sialan.
"Draco!" Aku menatap tajam ke arahnya dengan tatapan membunuh, dia hanya tertawa lalu merangkul pundakku tanpa rasa bersalah.
"Kau tidak ingin berjemur?"
"Apa aku tidak terlihat seperti sedang berjemur saat ini, Mr. Gilderoy?"
Draco menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki, kemudian mengedikkan bahunya, "Kau masih menggunakan bikinimu."
"Ya?" Apa dia pikir aku akan melepas semuanya di hadapan umum, oh ya sepertinya begitu, "Apa kau ingin aku telanjang sekarang?"
"Hmmm...." Draco mengelus dagunya, kemudian beralih menatapku sambil menggeleng, "Tidak. Kau hanya boleh telanjang di kamar bersamaku, Miss Croft."
Oh dia mulai lagi, penyakit mesum miliknya keluar. Andai ada botol kaca disini mungkin kepalanya sudah kulempar dengan botol itu hingga amnesia.
"Ya, whatever."
Terdengar suara ponselku berdering. Aku menengok ke belakang kemudian segera berdiri menghampiri tasku. Tertera dengan sangat jelas nama Arber disana, oh sayangku yang satu ini hampir saja kulupakan.
"Ya, sayangku?"
"Shura!" teriaknya dengan suara yang benar-benar membuatku tuli seketika.
Aku menjauhkan ponselku dari telingaku, oh gadis sialan. Perlahan aku kembali mendekatkan ponselku perlahan dan mendengarkan decitan suara tikus yang terjepit di lemari dapur. Tidak, aku bercanda. Suara Arber saja yang melengking seperti tikus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]
RomanceRomance-Action Story Check my profile for another stories. Shura Croft adalah seorang model yang sangat cantik dan periang, namun kecantikannya tidak lagi di pandang ketika dia tidak diterima dengan baik di kalangannya akibat six sense yan...