27 - For you, I'm nothing

5.4K 442 40
                                    

-Happy Reading-


-----

*Suara orang-orang tertawa*

"Aku tahu, salah satu keluargaku sudah menikah dan berbulan madu kesana."

"Wah, benarkah? Aku jadi iri mendengarnya."

Ashley tertawa, "Aku sudah pernah beberapa kali kesana, memang sih bagus tapi membosankan."

Aku duduk memperhatikan mereka dari kejauhan, mereka bertiga tampak sangat bergembira namun aku tidak tahu mengapa sepertinya ada awan mendung yang mengikutiku sepanjang hari ini.

Terdengar suara George bertepuk tangan, "Ayo bidadari-bidadari, tunda gosip kalian yang tidak penting itu. Sebentar lagi giliran kalian."

Mereka bertiga menuruti George dan sialnya mereka berjalan ke arahku, seperti biasa Ashley tidak akan membiarkan hariku berjalan dengan baik bila sudah bertemu dengannya.

"Wah? Ada Shura disini? Bagimana masa liburanmu, aku kira kau sudah mati karena sudah lama sekali sepertinya aku tidak bertemu denganmu." Ashley dan teman-temannya tertawa dan menatapku dengan pandangan menyebalkan itu.

Aku tersenyum singkat, "Aku tahu kau rindu padaku Ash, jadi mari kita melakukan tradisi reuni yang menyenangkan setelah acara ini selesai, bagaimana?"

"Merindukanmu? Oh ayolah Shura, hentikan imajinasi konyolmu itu." Ashley mengibaskan rambutnya kebelakang, "Ups, aku lupa kalau kau suka berimajinasi. Bagaimana kabar teman imajinasimu itu? Biasanya kau akan berbicara sendiri."

Mereka bertiga menertawakanku dengan heboh, sungguh jauh di lubuk hatiku aku ingin meninju wajah tengil mereka bertiga ini namun aku tahu diri kalau aku tidak bisa melakukannya disini.

"Girls!" Terdengar suara George yang mulai kesal, "Ayo cepat!"

Dengan berat hati mereka pun menuruti George dan segera meninggalkanku sendirian. Waktuku untuk tampil masih beberapa menit lagi setelah mereka bertiga. Aku menengok ke arah jam dinding, ini masih pukul tujuh malam.

Aku mendengus lelah, "Kenapa waktu itu cepat sekali."

"Aku juga merasa seperti itu." ucap seseorang tiba-tiba.

Telingaku mendengar bila seseorang menyahuti perkataanku, namun seingatku tidak ada orang lain disini selain aku. Tubuhku sebelah kiri merasakan hawa dingin seketika, aku menengok ke samping kiri dan membelakkan kedua mataku.

"Astaga!" Aku berteriak setelah melihat penampilannya, aku rasa jantungku akan copot selah ini.

"Hah! Apa!" teriaknya secara spontan.

Aku mengusap wajahku dengan kesal, "Aku rasa aku ingin mati saja."

"Ckckckck, jangan berkata seperti itu cantik. Nanti kau akan menyesal, percayalah padaku." Dia menggelengkan kepalanya dan menatapku tidak percaya.

Sepertinya bukan salah Ashley bila dia terus-menerus mengejekku, faktanya karena aku sering sendirian dan berujung bertemu dengan mahluk semacam ini membuatku selalu ingin mengoceh tidak peduli dimana aku berada sekarang. Bagi orang pada umumya mungkin aku sinting, tapi untuk mereka yang bisa melihat sama sepertiku mungkin ini adalah hal yang sudah biasa.

"Jangan mengajakku berbicara, aku sedang bekerja." Aku bergeser kesamping kanan untuk menghindari dirinya.

Mahluk itu bergeser mendekatiku, "Hunnn, jangan menghindariku. Aku paham betul kalau kau kesepian."

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang