16 - The Call

7.9K 463 52
                                    

-Happy Reading-

-----

Bagiku sebuah kehidupan itu adalah suatu kesempatan bagi umat manusia untuk mengamalkan kebaikan, mengenal cinta dan manis-pahitnya hidup. Tuhan sudah mengatur kapan orang itu akan dilahirkan dan kapan orang itu akan menemui ajalnya.

Berbeda denganku, yang aku sendiri belum tahu pasti tentang perbedaan yang melekat di dalam diriku. Mom pernah berkata kepadaku bahwa inilah yang dinamakan six sense, oleh karena itu aku sering kali mendapat mimpi yang kemungkinan besar adalah sebuah pertanda dari suatu peristiwa yang akan terjadi dikemudian hari.

Mungkin bila itu hanyalah sekedar mimpi maka hal tersebut bukanlah suatu masalah yang besar, namun bagaimana dengan aku yang sering melihat mereka yang tidak kasat mata dan bagaimana bila tiba-tiba pengelihatanku seperti direngut begitu saja dan semuanya akan berubah menjadi gelap, saat itu juga pasti sesuatu akan langsung tergambarkan di benakku seperti sebuah video singkat yang merupakan pertanda akan sesuatu.

"Seram..."

Aku duduk merenung, memperhatikan air kolam renang yang sangat tenang, permukaannya sudah dipenuhi oleh beberapa daun-daun yang berguguran. Aku rasa sebentar lagi adalah musim gugur.

"Miss Croft." panggil seseorang dari belakangku.

Aku menengok ke arah datangnya suara tersebut, terlihat Millie sedang berdiri dengan senyuman ramah di wajahnya yang sudah mulai berkeriput namun tetap cantik yang menunjukkan ala khas wanita berdarah Italia asli.

"Ya?" tanyaku dengan membalas senyuman singkat padanya.

"Sarapan sudah siap, mari ikuti saya." Millie segera berjalan menjauh dan dengan malas aku segera beranjak berjalan mengikuti dibelakangnya.

"Miss, hari ini Anda tampak murung." ucap Millie yang sedang menengok ke arahku.

Aku tidak menjawab pertanyaan Millie dan hanya tersenyum singkat lagi. Melihat ekspresiku sepertinya Millie langsung paham bahwa saat ini aku benar-benar sedang tidak ingin membicarakan apa pun.

Kami berdua memasuki ruang makan yang sangat luas, meja makan yang sangat lebar terbentang di depanku. Peralatan makan yang sudah disiapkan dan di susun sesuai aturan makan yang ada telah disiapkan disana untukku. Ya, hanya untukku.

"Draco?" tanyaku lirih kepada Millie.

Millie menengok ke arahku lalu tersenyum ramah, "Tuan sudah pergi pukul lima pagi tadi."

Aku memutarkan kedua bola mataku dengan malas. Jam lima pagi? Jadi sebenarnya dia itu mafia atau pedagang makanan di pasar yang harus bangun pagi-pagi sekali?

"Kapan dia akan kembali?" Aku menarik kursi dan segera duduk.

Millie berjalan ke sampingku dan sedikit membungkukkan badannya kepadaku, "Maaf Miss, saya tidak tahu akan hal itu. Dan selamat menikmati sarapannya, saya harap rasanya cocok untuk selera Anda." ucap Millie yang kemudian segera keluar dari ruang makan dan meninggalkanku sendirian.

Hidangan di depanku memang tampak lezat, namun bila aku harus makan sendirian di ruangan sebesar ini? Sendirian? Aku rasa selera makanku sudah lenyap begitu saja.

Salah satu hal yang menjadikanku benci untuk tinggal di mansion yang besar seperti ini adalah kesepian. Saat Mom meninggal dan aku harus tinggal di mansion bersama Dad dengan Rugov memang rasanya ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang berbeda namun aku berusaha untuk beradaptasi dengan hilangnya Mom dari kehidupanku.

Namun seiring berjalannya waktu, ketika Dad dan Rugov sudah mulai sibuk dengan urusannya masing-masing membuatku harus menghabiskan waktu luangku sendirian di bangunan yang sangat luas dan megah itu.

DIFFERENT [HIATUS🙏🏻]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang