TBBT #18

5K 444 10
                                    

"Hari ini sampai disini dulu. Besok kita lanjut buat nyusun dekorasi dan sponsor." Tutur Dandi mengakhiri acara hari ini.

Gak butuh waktu lama untuk seluruhnya pergi pulang. Termasuk Dandi dan Bani yang sudah siap-siap hendak pergi.

"Bani." Panggil Vanda berlari kearah Bani.  "Anterin pulang." Pintanya.

Bani menoleh kearah Dandi, "lo kayaknya balik sama mereka aja dah. Gue masih ada urusan dulu sama Dandi." Ujarnya sambil menunjuk si kembar.

"Iya. Vanda dianter aja sama Reval. Dia gak bakal macem-macem kok." Jelas Dandi membuat Vanda menghela nafasnya lalu mengangguk setuju.

"Jagain Vanda ya. Gue cabut duluan." Pamit Bani dibalas cibiran oleh Reval.

"Hati-hati lo berdua. Anak orang balikin ke rumahnya." Kali ini Dandi bicara.

"Iye bang bawel!" Dumel Reval.

Mereka bertiga sudah masuk kedalam mobil. Namun berganti posisi, sekarang Rival-lah yang mengemudikan mobilnya.

"Kalian mau makan dulu gak?" Tanya Vanda ragu. Sebetulnya agak tengsin sih, mau bagaimana lagi. Dia sungguh lapar. Tadi kan dia belum sempat sarapan.

"Tancaplah. Gue laper." Cetus Reval.

"Gak."

"Ish!" Vanda dan Reval sama-sama berdesis menatap jawaban tegas Rival. Membuat keduanya menendang kursi Rival secara bersamaan. Vanda menendang dari belakang, lalu Rival menendang dari samping hingga mengenai kaki kembarannya.

Rival menoleh kesamping dengan tatapan tajam, lalu melihat kekaca spion. Tidak disangka Vanda membalas tatapannya tidak kalah tajam.

"Val, lo aja yang nyetir. Ntar dibawa pulang lagi sama ini alien." Cibir Vanda membuat decitan rem yang cakram dari Rival. Reval dan Vanda hampir saja nyusruk kedepan kalau saja mereka gak kuat berpegangan pada kursi.

Mereka berdua memegangi dadanya masing-masing, rasanya hampir mati saja. Untung dibelakang mobil mereka tidak ada mobil lain yang melintas sehingga tidak terjadi tabrakan beruntun.

"Gila lo ya!" Teriak Vanda sengit.

"Anjing! Untung gak mati." Umpat Reval tak kalah sengit.

"Val ih nyebelin banget kembaran lo. Sumpah lo aja yang nyetir deh." Cerocos Vanda membuat tolehan sarkartis dari Rival. "A-apa!" Tantang Vanda.

"Gue.bukan.alien." Cetus Rival.

"Bangsat gitu doang sampe ngerem mendadak. Otak lo dimana kocak! Hampir mati nih gue!" Omel Reval.

Kali ini Rival menoleh tajam kearah kembarannya.

"Iye bang ahli tatap." Reval menekan seatbeltnya lalu keluar dari mobil. Memutari mobil lalu mendorong pengemudi kesamping. Ingin menggantikannya menyetir.

"Bisa baper juga toh." Cibir Vanda terkekeh.

Gak lama mobil dilajukan dengan normal oleh Reval.

"Berisik!" Celetuk Rival.

"Nyebelin." Vanda merengut.

***

"Thanks tumpangannya." Vanda berdadah ria kearah orang didalam mobil.

Yang membalas tentu saja Reval, siapa lagi. Rival sama sekali tidak melihat Vanda. Gadis itu sudah masuk kedalam rumahnya. Bebarengan dengan mobil yang sudah dilajukan kembali menyusuri area komplek kosong karena sudah hampir malam.

The BadBoy Twins [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang