part 1

21.4K 663 14
                                    

Alunan musik bernuansa keras memenuhi sebuah ruangan luas di ruang bawah tanah tersebut.

Seorang pemuda bertato tampak sedang memukuli samsak di hadapannya dengan tenaga penuh. Peluh terlihat membasahi kening dan tubuh tegapnya yang kini bertelanjang dada.

Sebuah email yang masuk menghentikan gerakannya, ia segera menghampiri mesin faks di depannya. Dari benda tersebut muncul gambar sesosok gadis yang di pandanginya dengan sorot tajam.

Tidak lama setelah itu hand phone yang terletak di samping mesin faks berdering nyaring. Dengan santai ia  meraih benda persegi tersebut dengan sebelah tangan masih memegang kertas berisikan foto seorang gadis.

Suaranya terdengar serius saat berbicara dengan seseorang di sebrang line telpon.

"Permainan sebentar lagi akan di mulai," desisnya pelan sambil meletakkan kembali ponselnya sebelum melangkah keluar menuju ruangan lain.

Sambil bersiul pemuda tersebut meraih tas besar berwarna hitam, dia lalu memasukkan 2 buah senjata api berukuran berbeda dan juga beberapa kotak peluru.

Masih dengan gerakan tenang ia memasuki kamarnya untuk meraih tas lain, sambil mengancingi kemeja hitam yang membungkus tubuh tegap sempurnanya.

Dengan dua tas di tangannya lelaki itu melangkah menuju garasi, memasukkan kedua benda itu ke dalam bagasi sambil menekan sebuah tombol hingga rolling door di depannya terbuka secara otomatis.

Pintu garasi tersebut langsung menutup sempurna saat lelaki tadi memacu pergi  mobilnya.

Lintasan yang di laluinya masih tampak hening, beberapa lampu jalanan bahkan masih menyala dengan kabut pagi yang sedikit menghalangi pandangan.

Kendaraan tersebut terus melaju meninggalkan  bangunan berlantai dua di belakangnya, memperluas jarak yang makin membentang jauh, hingga akhirnya menghilang dari pandangan saat berbelok di tikungan.

TBC

Dendam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang