part 48

2.4K 105 8
                                    

Kethrin hanya dapat menatap sedih pigura yang menampilkan sosok lelaki itu. Air mata Kethrin perlahan menitik, berbaur dengan rasa penyesalannya.

Maafkan aku Dior.

Flashback

"Kau tidak ingin mengucapkan selamat atas kehamilanku Keth?"

"Kalian sudah saling kenal?"

"Tentu saja Maria, kami mengenal dengan sangat baik. Benar begitu Keth?"

"Ya."

"Apa kau masih tidak ingin mengucapkan selamat untukku?"

"Selamat atas kehamilanmu."

"Sepertinya kau tidak ikhlas mengatakannya."

_

"Apa karena kau berpikir kalau bayi yang ku kandung ini adalah anak dari mantan kekasihmu itu?"

"Sayang, aku mencarimu ke mana-mana, ternyata kau ada di sini."

"Apa kabar Maria,"

"Kabar baik Kak."

"Hai Keth, kau ada di sini juga!?"

"I .. iya."

"Kenapa kau melihat kami seperti itu?"

"Kenapa kau memanggil Sera dengan panggilan seperti itu, bukankah dia adalah istri Adikmu?"

"Kau ini bicara apa Keth, tentu saja Sera adalah istriku."

"Tapi ... Pernikahan itu?"

"Apakah Adikku belum menceritakan kejadian yang sebenarnya padamu?"

"Bagaimana Dior dapat menjelaskannya Vin, jika gadis itu terus menolak dan kekeh pada pemikiran negatifnya sendiri."

"Kenapa kau tidak mau mendengarkannya Keth, apa kau tidak melihat rasa cinta yang begitu besar di matanya untukmu."

"Aku sangat mengenal Dior, kami terlahir dari rahim yang sama, Dior tidak akan meninggalkanmu, Adikku bahkan sanggup melakukan apapun apalagi untuk mempertahankan miliknya, seharusnya kau menyadari itu."

"Kecemburuan telah membuatnya buta Vin, hingga menarik kesimpulan hanya berdasarkan emosi sesaat, dasar EGOIS!"

"Kau telah kehilangan dia Keth, dan itu karena ulahmu sendiri," ucap Sera lagi sinis.

"Aku akan bicara padanya."

"'Adikku tidak ada di sini."

"Apa maksudmu?"

"Dia telah pergi Keth, pergi jauh. Dan aku tidak yakin kalau Adikku itu akan kembali."

"Mengapa? Bukankah kau bilang tadi kalau dia tidak akan meninggalkanku?"

"Itu berbeda, kau telah membuatnya kecewa."

Flashback off

Air mata Kethrin kembali tumpah saat penyesalan itu datang lagi. Mengapa dia tidak mau memberikan kesempatan pada Dior untuk menjelaskan. Menceritakan apa yang sebenarnya terjadi saat itu, hingga tidak menjadi kesalahan pahaman sebesar ini. Nyatanya kecemburuan telah mengubah Kethrin menjadi sosok wanita paling egois  yang hanya sibuk dengan luka sendiri, tanpa berpikir kalau Dior juga terluka karena penolakannya.

"Keth apa yang terjadi sayang, kenapa kau menangis?" Tanya Hansen lembut. Lelaki itu baru saja pulang dari kantor dan mendapati Putrinya tengah duduk termenung sambil berurai air mata.

"'Dior, hks.. hks..."

"Ada apa dengan Dior, apa terjadi sesuatu?"

Kethrin menggeleng pelan, wajah mendungnya tampak memprihatinkan.

Dendam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang