part 35

4K 193 5
                                    


Kethrin duduk termenung di kamarnya sambil menatap hampa ke luar jendela. Sudah sepekan berlalu dari pertemuan terakhir mereka di gudang waktu itu, membuat airmata Kethrin kembali menitik pelan.

Suara ketukan pintu menyadarkan Kethrin dari lamunannya. Gadis itu segera menghapus airmatanya cepat, dan mencoba tersenyum manis pada Hansen yang baru saja datang.

Mereka berdua kembali tinggal di mansion milik orang tua angkat Dior atas permintaan dari Arisha, tidak lama setelah lelaki itu A.K.A Dior, mengembalikan semua milik Arisha melalui pengacaranya.

Pada saat pengambil alihan aset tersebut, Arisha meminta Kethrin beserta Hansen untuk tinggal bersamanya, sekaligus meminta orang tua Keth yaitu Hansen, untuk mengurus kembali perusahaan mendiang suaminya, di karenakan Arisha yang tidak mengerti samasekali tentang dunia bisnis.

Hansen juga telah melakukan keputusan besar dalam hidupnya. Lelaki itu memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan kotornya, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia hitam.

"Keth, ayo turun ke bawah, kita sarapan dulu." Ajak Hansen yang sudah mengenakan pakaian kerjanya, lelaki itu melangkah menghampiri Kethrin yang tengah duduk melamun di kursi meja belajarnya.

"Aku masih kenyang daddy,"  tolak Kethrin halus.

"Kau bahkan belum makan sejak semalam," jawab Hansen khawatir.

"Daddy, please ...Kethrin beneran masih Kenyang," tolak Kethrin kembali.

"Tidak!  Kau harus turun untuk sarapan, jangan membantah daddy, " ucap Hansen tegas, sambil meraih lengan Kethrin untuk ikut bersamanya.

Dengan terpaksa Kethrin menuruti permintaan daddy-nya, keduanya melangkah menuruni anak tangga hingga kini telah berada di ruang makan, dan di sambut senyuman ramah Arisha yang tengah sibuk menata makanan di atas meja di bantu oleh para pelayan.

"Hai Keth duduklah, aku sudah menyiapkan sandwich tuna beserta fried rice seafood untuk sarapan pagi kita," ucapnya riang, sambil menarik Kethrin umtuk duduk bersamanya.

Hansen ikut tersenyum dan duduk berhadapan dengan putrinya

Ting tong

Suara bel yang terdengar menghentikan aktivitas mereka sejenak. Seorang pelayan bergegas melangkah menuju pintu, beberapa menit kemudian pelayan itu kembali dengan seorang lelaki yang tersenyum ramah pada mereka semua.

"Apa khabar dok, kebetulan sekali dokter datang, mari sarapan bersama kami," sapa Arisha ramah. Wanita itu kini telah sembuh dari depresinya, jauh lebih cepat dari waktu yang telah di perkirakan Haikal. 

"Bagaimana khabar tante pagi ini," sapa Dokter Haikal sopan. Lelaki itu segera menghampiri Arisha dan mencium tangannya, sebelum mendatangi Hansen untuk melakukan hal yang sama.

Haikal langsung mengambil tempat duduk di sebelah Kethrin, sambil melemparkan senyum ramahnya pada gadis itu.

"Sangat baik dok, aku merasa seperti  hidup kembali, apalagi ada mereka yang menemaniku," jawab Arisha riang, yang di tanggapi senyuman lembut Haikal.

Lelaki itu lalu menoleh ke arah Kethrin lagi, dan mendekatkan bibirnya ke telinga gadis itu. "Selamat pagi Keth," bisik Haikal lembut.

"Pagi juga dok," balas Kethrin pelan, membuat senyum Haikal makin melebar.

Setelah itu ruangan menjadi hening, dengan mereka yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

"Kau berangkat ke kampus pagi inikan?" tanya Haikal di sela-sela sarapan, mereka kini hanya tinggal berdua di ruangan itu. Hansen telah pergi bekerja sejak 5 menit lalu, sedang Arisha telah kembali ke kamarnya setelah mengeluh kepalanya sedikit pusing.

Dendam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang