"Kethrin!"
Kethrin menoleh saat mendengar namanya di panggil, gadis itu tersenyum pada wanita setengah baya yang baru saja datang dengan satu koper besar di sampingnya.
Semenjak sembuh dari depresinya dan bisa berjalan kembali, Arisha lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan ke berbagai kota dan negara.
"Tante Risha apa khabar, bagaimana jalan-jalannya?"
"Menyenangkan tapi juga capek," jawab Arisha sambil tertawa kecil.
"Kamu nggak ke kampus Keth?"
"Enggak Tante, tinggal nunggu wisuda aja."
"Waktu berjalan sangat cepat, tanpa terasa kamu udah mau jadi calon sarjana aja," ucap Arisha sambil tersenyum senang.
"Iya Tan, berasa kemarin masih sibuk kuliah, sekarang udah mau goodbye aja sama kampus."
"Kapan wisuda-nya?"
"Dua Minggu lagi Tante."
"Tante mau dibawain kopernya."
"Tidak usah Keth, tadi Tante udah nyuruh Pak Bejo, paling bentar lagi dia juga kemari. kamu ikut Tante yuk ke kamar, ada yang mau Tante omongin sama kamu," ajak Arisha sambil menarik lengan Kethrin menuju tangga.
Tante Arisha mau ngomong apa ya, kayaknya serius banget.
"Duduk dulu Keth."
Kethrin langsung duduk di sofa kulit yang terdapat di kamar tersebut, sambil memperhatikan Arisha yang sedang sibuk membongkar tas tangan berukuran besar yang tadi di bawanya.
"Tante ada bawain oleh-oleh loh buat kamu," ucapnya ceria, sambil menyerahkan cinderamata berbentuk miniatur tembok China yang terdapat dalam tabung kaca.
"Bagus banget Tan, makasih ya."
"Iya, Tante juga ada beliin kamu sama Papa kamu baju tradisional China juga loh," ucapnya sambil terkikik pelan.
"Nanti kita foto sama-sama ya."
"Iya Tan."
"..."
"Keth... Apa Dior pernah menghubungimu?" Tanya Arisha hati-hati, dengan mimik serius.
Kethrin yang asyik menatap oleh-oleh pemberian Arisha langsung mendongak, senyum lembut gadis itu berubah getir.
"Tidak Tan."
"Ah anak itu..." Desis Arisha pelan, ia kembali menatap Kethrin yang kembali menunduk.
"Keth, Sebenarnya selama ini Dior sering menghubungi Tante."
Kethrin hanya diam dan itu membuat Arisha merasa tidak enak.
"Maafkan Tante yang tidak memberitahukan hal ini sebelumnya, Dior meminta Tante untuk tidak memberitahu hal ini pada yang lain."
"Kenapa sekarang Tante memberitahukannya padaku?" Ucap Kethrin yang kini kembali menatap Arisha.
"Tante tidak mau melihatmu terus bersedih. Dior memang sering mengabari Tante tentang keadaannya, tapi dia sedikitpun tidak pernah mau memberitahukan pada Tante di mana dia tinggal selama ini. Tapi, seminggu yang lalu, Dior mengirimkan alamat tempat tinggalnya pada Tante, dan meminta Tante untuk pergi menemuinya."
"..."
"Keth ... Kau mau ikut pergi dengan Tante untuk menemui Dior?"
+++
KLIK...
Suara kunci di putar terdengar, seiring dengan derit pintu yang di buka dari arah luar oleh sosok lelaki bertubuh tegap yang baru saja datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam (End)
Romancehatinya sebeku es jiwanya terluka dalam hanya satu yang di inginkannya balas dendam!