*Flashback on*
Kedua orang itu sedang berada di ruang tamu. Keduanya membicarakan suatu rencana.
"Tumben lo ngundang gue ke rumah lo?" Tanya gadis itu yang duduk di sofa dengan kaki yang di silangkan dan tangan yang diletakkan di atas bantal yang berada di pangkuannya
"Ekhm" lelaki itu berdehem pelan "Gue perlu bantuan lo" ucapnya serius
Salah satu alis gadis itu terangkat dengan maksud bertanya, apa.
"I have a plan"
"Apa?"
"Kemarin lo bilang kalo lo minta whatsapp kak Billy?" Tanya Mike memastikan, lelaki itu adalah Mike
Si gadis mengeryit heran "Billy?" Mike mangangguk "Iya, kenapa?"
"Lo ajak dia ketemuan di taman" ucap Mike enteng
Mata gadis itu membulat "Are you crazy?"
"Vi, lo cukup lakuin apa yang gue minta" suara Mike terdengar lirih, seperti orang memohon
"Oke, lanjut"
"Jadi gini, lo ajak dia ketemuan, dan saat dia udah nyampe taman, lo cari alasan apapun yang nunjukkin kalo lo ga bisa dateng" jelas Mike panjang lebar
Gadis itu masih terdiam, menatap Mike dengan dalam.
Mike kembali bersuara "Tapi nanti lo ikit gue ke taman"
Gadis itu pun melakukan apa yang diminta oleh Mike, ia mengambil handphone nya lalu mencari kontak Billy.Setelah itu, Mike menjalankan rencana selanjutnya.
"Hei kak" sapa Mike pada seseorang di telepon
"....."
"Ke taman yuk"
"....."
"Ya gue lagi pengen ke taman aja, nyari udara sejuk dan nyaman, apalagi kalo sama lo"
"....."
"Tapi gue ada urusan bentar jadi ga bisa jemput, lo ke sana duluan gapapa kan?"
"....."
"Hehe oke deh, nanti pulangnya dianter kok. Tunggu gue yah, see you kak"
Sambungan telepon terputus. Mike menoleh ke samping, menatap sepupunya yang sedari tadi memperhatikan dirinya. Mike tersenyum penuh harap.
***
Kini, Mike dan Viola sudah berada di taman sejak 10 menit yang lalu. Mereka berdua bersembunyi di balik pepohonan yang tidak terlalu jauh dari ayunan. Tubuh mereka terhalang oleh ranting pepohonan, jadi kecil kemungkinan kalo mereka akan ketahuan dari persembunyian.
Saat salah satu orang yang dinanti sejak tadi pun datang. Orang itu celingukkan menatap sekitarnya.
Mike langsung menghubungi seseorang. Di sisi lain, handphone orang itu berdering dan ia pun mengangkat teleponnya.
"Halo"
"Sorry kak, Cinta maksa buat ke mall dan nyokap minta gue nemenin mereka" kata Mike to the point
"Mm gitu" suaranya terdengar sedikit kecewa
"Sorry banget ya kak, lain kali deh gue bakal jemput lo dan ga akan ngebiarin lo nunggu sendiri di taman"
"Iyaiya gue maafin, tapi gue ga sendiri kok, kebetulan ketemu Billy di sini"
"Aduh kak, Cinta tumben rewel banget, udah dulu ya"
Sambungan telepon terputus secara sepihak oleh Mike.
Tinggal satu langkah lagi, rencana Mike akan tepat sasaran. Setelah menunggu beberapa menit, seseorang kembali datang.
Saat kedua orang itu duduk bersebelahan di ayunan, Mike merasa itu wakgu yang tepat. Ia pun mengalihkan pandangannya dari ayunan, ke sepupunya yang berada di sampingnya.
Viola mengerti dengan tatapan Mike, ia pun membuka handphone dan mengirim pesan singkat ke lelaki itu.
Tidak selesai sampai di situ, Mike dan Viola juga mengikuti kedua orang itu secara diam-diam. Sejujurnya Viola tidak mengerti apa yang ada dipikiran sepupunya itu, apa hubungannya dengan Billy? Viola terus bertanya-tanya dan menerka dalam diam.
*Flashback off*
Mike baru saja selesai makan malam bersama keluarganya di meja makan. Kedua orang tua Mike sudah meninggalkan meja makan, menuju ruang keluarga. Menyisakan Mike dan adiknya, Cinta.
"Kakak, ngelamunin apa sih dari tadi?" Tanya Cinta yang masih menyantap ayam kecap kesukaannya
Mike tersadar dari lamunannya dan menatap Cinta lalu tersenyum.
"Ngga kok, sok tau kamu ya" jawab Mike dengan cara bicara khas kepada anak kecil
Cinta manggut-manggut sambil melamoti jarinya yang sudah dipenuhi oleh kecap.
"Jorok banget sih" cibir Mike
"Ngga dong, kan sebelum makan udah cuci tangan" jawab Cinta enteng
"Tapi kalo makan di luar rumah, ga boleh kayak gitu, apalagi kalo ada tamu" Mike mengingatkan
"Iyaiya" jawab Cinta malas
"Cuci tangan sana, kakak mau ke kamar, biar piring-piring nanti bibi yang beresin"
"Oke"
Cinta menuju washtafel yang berada tidak jauh dari meja makan, sedangkan Mike berjalan menuju kamarnya.
***
Di kamar, Mike memilih untuk duduk di balkon kamarnya, menikmati angin malam yang menusuk kulit sampai ke hati.
Ya, tebakkan Mike benar, sepertinya memang benar kalo lelaki yang dicintai oleh Laura adalah Billy. Itu terlihat jelas saat Mike diam-diam memperhatikan setiap gerak-gerik kedua kakak kelasnya itu di taman.
Baru perkiraan namun rasanya hati Mike begitu perih mengetahui kenyataan. Ia menatap bintang-bintang yang bersinaran di langit malam. Tebakannya hampir 100% benar, ia akan segera mengetahui kepastiannta setelah ia mendengar langsung dari mulut Laura dan Billy.
"Lo nyuruh gue buat nebak, dan gue bakal ngejawab tebakan itu dengan tepat" ucap Mike entah pada siapa
***
Hoalah, chapter ini spesial tentang Mike:v
Btw, Billy atau Laura bakal ngaku ngga ya ke Mike? Dan kalian ngerasa ada yang janggal ngga di chapter ini? Cari tau fakta-fakta keseharian Laura dan orang-orang di sekitarnya di next chapter ya. Sampai cerita ini tamat😊
Vote and coment janga lupa😁😉

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen FictionLaura mencintai Billy. Namun saat seseorang datang, Laura memilih untuk menjauh, mengubur perasaannya dalam-dalam, membuat benteng yang kokoh namun tak bertahan lama. Rasa itu selalu tumbuh meski telah patah berkali-kali. Billy sendiri tidak...