"Lo suka sama siapa?" Tanya Mike hati-hati
Jujur aku terkejut saat Mike bertanya seperti itu. Tapi aku memilih untuk tenang dan terlihat santai. Aku tetap fokus dengan laptopku.
"Siapa aja" jawabku asal tanpa menoleh ke arah Mike
"Lo ga adil ya, egois tau ga" ucap Mike dengan nada bicara yang tidak aku mengerti
Aku menoleh lantas mengeryit "Ngomong apaan sih lo?"
"Iya" sambungnya tanpa menoleh ke arahku "Lo egois, gue aja udah jujur sama lo, tapi lo sendiri apa kabar?" Tanya Mike dengan wajah yang menurutku, menggemaskan
Aku tidak dapat menyembunyikan senyumanku.
"Lo bilang kita ade kakak, tapi lo sendiri ga mau terbuka sama ade kesayangan lo ini" sindir Mike
Aku tertawa mendengar ucapannya "Ade kesayangan?" Tanyaku seperti meledek
Mike mengangguk percaya diri.
"Sejak kapan lo dapet gelar ade kesayangan gue?" Ucapku diselingi tawa
"Sejak lo bilang ke dua suster kalo gue ini ade lo" ujar Mike diakhiri senyum kemenangan
Aku memanyunkan bibirku sambil menatap Mike tidak suka.
***
Author's POV
Gadis itu sedang tiduran di sofa ruang keluarganya. Kepalanya bersandar pada tangan sofa, tangannya memegang majalah.
"Dek" panggil seseorang yang memasuki ruang keluarga
"Hm" sahut gadis itu dengan deheman
"Sibuk banget sih" cibir orang itu, lalu ia duduk begitu saja di sofa yang di tempati oleh adiknya
"Aw!" Jerit gadis itu karena kakinya baru saja di duduki oleh sang kakak dengan tanpa dosa, karena tubuh gadis itu menguasai sofa yang ia tiduri
Sang kakak terkekeh sendiri lalu bangkit lagi dan duduk di sofa yang masih kosong dekat kepala adiknya. Ia menyilangkan kakinya, salah satu tangannya menopang dagu.
"Udah kerja kelompoknya?" Tanya Anna
Adiknya terdiam, pura-pura tidak mendengar, ia menggerutu dalam diam.
"Tadinya sih kakak mau curhat" sindir Anna entah pada siapa, matanya menatap langit-langit rumahnya
Sang adik yang memang kepo dan hobi mendengar curhatan dan suka curhat pun langsung mendongak, menatap kakaknya yang tersenyum senang.
"Tentang dokter ganteng yang deket sama kakak?" Tanyanya, matanya kembali menatap majalah
"Iya" jawab Anna "Eh ngga deh, bosen" ralatnya
Mendengar itu, sontak gadis itu langsung merubah posisinya menjadi duduk, menutup majalahnya dengan keras.
"Serius?"
"Bukan bosen sama dokter Dika" ucap Anna menjelaskan "Tapi bosen ngebahas dia mulu"
"Ouhh"
"Kakak mau cerita tentang pasein kakak"
Gadis itu kembali membuka majalahnya, membuka setiap lembarnya.
"Fanyaa, kamu dengerin kakak engga sih?" Tanya Anna frustasi
"Iya kak aku denger" jawab Fanya tanpa menatap kakaknya, gadis itu adalah Fanya "Kenapa pasien kakak? Ganteng? Muda? Kaya?" tanya Fanya berturut-turut
"Sembarangan kamu ngomong" sergah Anna "Emang kakak ini cewe matre apa"
"Hampir" gumam Fanya namun terdengar samar oleh Anna

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen FictionLaura mencintai Billy. Namun saat seseorang datang, Laura memilih untuk menjauh, mengubur perasaannya dalam-dalam, membuat benteng yang kokoh namun tak bertahan lama. Rasa itu selalu tumbuh meski telah patah berkali-kali. Billy sendiri tidak...