⚫Mulmed : Alissa Violet↔Nabila
***
Keesokkan harinya, aku tersadar dari tidurku. Tubuhku terasa mulai membaik dan aku beranjak dari tempat tidurku, karena aku ingat bahwa hari ini adalah hari dimana kakak ku akan pergi.
Langkahku terlihat sempoyongan, tanganku merayap ke dinding ataupun benda lain yang berada di sampingku untuk membantuku berjalan.
Wajah pucat, rambut berantakan, penampilan kusam, aku mulai tidak nyaman dengan diriku yang seperti ini. Hanya karena insiden kemarin, aku harus merasakan sakit yang tidak mengenakan.
Waktu telah menunjukkan pukul 7 dan sudah dipastikan aku tidak sekolah. Mamah atau kak Kelvin pasti sudah memberi tahu keadaanku pada pihak sekolah sehingga absen ku tidak alfa.
Aku membuka pintu kamar yang berada di samping kamarku. Kebetulan pintunya terbuka setengah, jadi aku rasa tidak perlu untuk mengetuknya.
Kak Kelvin langsung menoleh ketika mendapati aku yang berusaha jalan dengan baik.
"Ra"
Aku pun berhasil menghampirinya dan duduk di sampingnya.
"Lo belum pergi?" Tanyaku
"Nanti jam 3 sore" jawab kak Kelvin dengan wajah yang terlihat khawatir
"Lo hati-hati, jangan lupa istirahat, makan, minum obat"
Kak Kelvin tersenyum mendengar kebawelanku, kemudian ia mengacak-acak rambutku dan membuatku mendengus kesal.
"Lo baik-baik ya"
Aku tersenyum mengangguk.
"Lo udah baikkan?" Tanya kak Kelvin
"Iya" jawabku "Kak, lo janji ya harus pulang dengan selamat" ucapku dengan khawatir
"Yaelah Ra, gue mau jalan-jalan, bukan mau balapan" kekeh Kak Kelvin
"Ya pokoknya gue ga mau tau" aku melipat kedua tanganku
"Oke deh" kak Kelvin pasrah
"Lo mandi sana, minta bi Asih siapin air buat lo mandi, bau tau" ledek kak Kelvin
"Ish, bodo" jawabku sambil mencebikkan bibir
Kak Kelvin tertawa melihatku, melihat senyum dan mendengar gelakkan tawa dari saudara kandungku sendiri sangat membuatku bahagia. Tingkahnya yang terkadang menyebalkan, membuatku tak bisa jauh darinya.
Aku pun keluar dari kamar kak Kelvin dengan perasaan lega karena bisa melihatnya sebelum pergi ke bandara.
***
Suhu tubuhku mulai stabil, kini aku sedang menonton TV sambil bersandar di sofa dan memakan cemilan. Papah dan Mamah sedang keluar sebentar, bi Asih bilang bukan ke kantor, aku sendiri tidak tahu kemana mereka pergi.
Kak Kelvin menghampiriku bersamaan dengan suara ketukan pintu dari luar. Bi Asih membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.
Aku pun mendengar beberapa suara yang menggema di dinding rumahku dan benar saja, sahabat-sahabatku datang tentunya untuk menjengukku, entah bagaimana dengan Manda. Sekarang memang waktunya pulang sekolah, mereka pun masih mengenakan seragam sekolah. Tunggu, mereka tidak lengkap, sepertinya ada yang kurang.
"LAURAAAAAA" Fanya berlari menghampiriku tanpa merasa malu dengan kehadiran kak Kelvin di sampingku
Lain halnya dengan Manda, ia mendadak pendiam dan juga Rendi ikut hadir di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen FictionLaura mencintai Billy. Namun saat seseorang datang, Laura memilih untuk menjauh, mengubur perasaannya dalam-dalam, membuat benteng yang kokoh namun tak bertahan lama. Rasa itu selalu tumbuh meski telah patah berkali-kali. Billy sendiri tidak...