Author's POV
Gadis itu sedang asik mengutak-atik handphone nya. Matanya fokus menatap layar handphone, sesekali bibirnya menyunggingkan senyum tipis. Tiba-tiba seseorang datang,
"Woi!"
Gadis itu terkejut, ia pun menoleh mendapati sepupunya yang menunjukkan cengiran tanpa dosa.
"Setan, ganggu aja lo!" umpat gadis itu nyolot karena dibuat kesal
"Iya gue tau, gue ini pangeran." jawab orang itu dengan santai, dan keren
"Ish!" ia berdesis sinis, tatapannya kembali ke handphone
"Ngapain sih asik banget?"
"Kepo deh."
"Coba sini." handphone nya berhasil direbut, sontak wajahnya berubah panik
"Mike!"
"Lo stalker Billy?" Tanya Mike watados
"Ngga," Viola mencoba untuk tetap santai
"Itu liat-liat fotonya?"
"Pengen liat aja, masalah?" Viola mendongak, menatap Mike yang masih berdiri sedangkan ia duduk, wajahnya seperti menantang
"Iya."
Viola mengeryit bingung "Masalahnya?" Sedetik kemudian ia berbicara lagi "Apa sih lo ga jelas banget, mending pergi sana!" usirnya sambil mendorong tubuh Mike agar menjauh
"Gue emang mau pergi." jawab Mike santai
"Bodo."
"Ketemu Billy." tambah Mike yang masih berdiam diri di tempat, hanya bergeser sedikit setelah didorong Viola tadi
"Ngapain?" Viola mulai kepo
"Biasa aja kali." cibir Mike
"Ngapain?" Tanya Viola dengan nada biasa "Biasa." sambungnya
Mike berdecih "Jenguk Laura, kan pasti ada Billy juga."
"Gue ikut." pinta Viola antusias
"Ngapain?"
"Ketemu-," Viola tidak melanjutkan ucapannya
Mike mengangkat salah satu alisnya curiga
"Ketemu kak Laura." sambung Viola cepat
Viola merutuki mulutnya sendiri yang hampir saja keceplosan. Keduanya bersiap menuju rumah Laura.
***
Laura's POV
Sekitar 1 jam kemudian, Mike dan sepupunya datang. Kamarku menjadi lebih ramai tentunya. Aku tidak merasa terganggu sama sekali, justru merasa lebih senang.
"Eh ada kembaran gue datang." sambut Panji
"Salah cetak namanya kalo lo kembaran sama Mike." celetuk Tasya yang disambut pelototan oleh Panji
Kami semua bercanda ria, bermain game, dan hal lainnya yang sampai membuat diriku lupa kalo aku sedang sakit.
Tak terasa waktu sudah larut malam, teman-teman Laura sebagian besar sudah pulang. Baru beberapa menit yang lalu, Billy dan Nabila juga pulang. Menyisakan kedua saudara sepupu yang sudah seperti tom and jerry.
Aku sendiri terkekeh melihat tingkah kedua nya yang menurutku, kekanak-kanakan. Aku dan Mike asik bercerita hal-hal biasa. Namun di sisi lain, aku menyadari Viola yang mulai merasa tidak betah.
Hampir setiap detik ia mengecek handphone nya lalu berbisik pada Mike agar mereka berdua cepat pulang.
Perubahan nya cukup kentara di saat teman-teman ku masih berkumpul, dan di saat sisa Viola dan Mike.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
Teen FictionLaura mencintai Billy. Namun saat seseorang datang, Laura memilih untuk menjauh, mengubur perasaannya dalam-dalam, membuat benteng yang kokoh namun tak bertahan lama. Rasa itu selalu tumbuh meski telah patah berkali-kali. Billy sendiri tidak...