| 15 |

6.4K 619 84
                                    

Setelah pintu utama dibuka oleh Gee yang menyerit bingung menatap Tasha yang telah berganti baju sekolahnya dengan semangat 45 dan senyum merekah menghiasi wajahnya kini Ia sudah sampai di kediaman Auza.

"Lo ngapain disini Sha? Baru juga setengah jam pisah udah kangen aja sama gue." Tasha mengabaikan ucapan Gee langsung masuk.

"Abang Gummy...." Teriak Tasha lalu menuju ruang makan menghampiri Aura yang menemani Vee makan siang.

"Assalamualaikum aunty cantikkkk. " Tasha berkata dengan nada manjanya juga ceria.

"Walaikumussalam. " "Tasha.? "

"Hai Vee. " Dengan nada tak kalah cerianya.

"Abang Gummynya ada aunty.? "

Aura menatap Tasha yang tak ada lelah mengejar Rion "Udah pergi tadi Sha. "

"Yaah, pergi kemana.?" Bahu Tasha terkulai lemas mendengar Abang Gummy nya kabur lagi.

"Pergi jauh, pergi menghindari mu uwowowo. " Gee masuk keruang makan dengan bersenandung 'lirik yang dibuat buatnya'

Tasha yang tahu Gee mengoloknya menatap Gee sebal "Ih Gee. "

"Sudah sudah.  Aunty juga gak tahu Sha, kamu udah makan sayang.? "

"Udah kok aunty. " Dengan suara lemah.

"Tasha, lo tau gak. Bang Rion ituuu ..bang Rion. " Gee sengaja menggantungkan perkataannya membuat Tasha penasaran.

"Apaan sih Gee. "

"Bangrionpengenmasukpesantren. "

"Apa.? "

"Sorry ,kita gak bisa siaran dua kali. Ini info penting dan karena telinga lo banyak isinya maka info itu tidak bisa di cerna dan silahkan korek telinga nanti, agar bisa dapat info terbaru dengan jelas, bye." Gee berlalu dari ruang makan setelah mengambil botol air mineral dan menuju kamarnya. Tak lupa tangannya melambai bak Putri Indonesia.

"Aunty, Veee. Tadi Gee bilang bang Gummy kenapa ya.?." Dengan binar penasaran yang begitu kentara di mata Tasha membuat Aura dan Vee saling menatap lalu menghela nafas.

"Bang Rion katanya mau masuk pesantren Sha. " Vee berkata lemah lalu menatap Tasha sendu. Bukan kasihan pada Tasha tapi Ia pasti akan merasakan kehilangan yang begitu mendalam saat tidak ada yang akan membantunya mengerjakan PR ataupun memanjakannya saat sang ayah tidak ada di rumah.

Ah ya, bahkan hanya membayangkannya saja Vee merasa sangat sedih apalagi benar terjadi. Aura mengusap pelan punggung sang anak lembut. Dan tersenyum lembut, Ia sangat menyayangi anak-anaknya bahkan Rion yang sejak dahulu menemaninya melewati hari-hari yang begitu sulit namun Aura bersyukur itu Rion karena sang anak begitu mengerti dan selalu menguatkannya.

"Ap.. Apaa.? " Tasha berkata terbata lalu menatap Aura dan Aura hanya mengangguk.

"Iya sayang Abang Rion katanya mau masuk pesantren. "

"Ini April Mop kan, pasti bercanda. Hahaha" Tasha memaksakan tawanya.

"Enggak Sha. " Vee berdiri mendekat pada Tasha dan mengambil sebelah tangan Tasha namun ditepis Tasha.

"Kamu sengajakan bohong sama aku, biar aku gak ganggu bang Gummy lagi. " Tasha menatap tajam Vee.

Vee menggeleng "Enggak Sha, kamu pikir aku diajarkan untuk bohong sama ayah sama bunda aku, sejak dahulu aku berusaha gak bohong sama siapapun itu. Karena pada dasarnya satu kebohongan bisa menimbulkan kebohongan lainnya baik yang disengaja ataupun tidak Sha. Kamu tahu itu kan.? "

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang