"Surprise. Terkejut dong iya dong." Jessy berkata heboh.
"Hem." Baru Rion akan berjalan melewati mereka suara ayah dari belakang Rion yang melihat ikut bersuara.
"Rion hargai usaha mereka." Tegur Ayah Arza dan membuat Rion menghela nafas acaranya berkencan dengan si sayang sudah pupus.
"Kita buka kado samasama ya." Pinta Jessy
"Ngapain."
Vee bergelayut manja di lengan Rion dan mengajaknya duduk di sofa terdekat "Ih ayo."
"Ya ya ya."
"Nih buka punya aku aja dulu bang." Rion baru saja duduk namun Gee sudah mengulurkan sebuah kado yang cukup besar.
"Apa nih."
"Whoah seperangkat keperluan futsal. Dapat uang dari mana kamu.?" Vee berkata heboh pasalnya harganya cukup mahal.
"Aku kan patungan sama bunda." Ucap Gee santai sambil duduk di sofa yang kosong.
"Kok curang."
"Idenya dari aku jadi kami patungan. Aku kasih ide, bunda kasih uangnya."
"Ih Geeeeee." Vee melotot tajam pada kembarannya itu.
"Kan abang gak suka futsal kenapa kamu belikan." Komentar Rion.
"Atau biar kalau bang Rion gak mau, kamu yang dapat, iya gitu kan." Vee menunjuk Gee dengan telunjuknya.
"Hush! Suudzon."
"Lantas apa.?"
"Biar Rion itu menghargai kado dia, maka Rion akan memakainya dan Gee akan mengajaknya main futsal sama teman-teman Rion ataupun temannya, manatau nanti Rion ketagihan main terus jadi suka ngefutsal dan bukan cuman kencan sama buku terus, iya gitu kan Gee.?" Sissy mengeluarkan kesimpulan menurut pandangannya.
"HA. Kak Sissy memang dabest. Iya itu tujuan aku dan bunda setuju." Gee bertepuk tangan senang.
"Lebay." Cibir Jessy "Udah kado aku lagi." Jessy mengulurkan kadonya dan Rion menerimanya dengan wajah datarnya.
"Waah hadiahnya." Vee kembali bersuara
"Kan Rion udah boleh nyetir sendiri jadi aku kasih aja keperluan buat mobilnya."
"Aku aku lagi kak." Vee bersorak di samping Rion membuat Rion mengusap pelan puncak kepala Vee "Aku kasih kakak ini biar semakin semangat shalat dan ngajinya." Vee berkata dengan bangga.
"Hadiah aku lagi ya, hadiah aku kecil sih Rion tapi semoga bermanfaat." Sissy mengulurkan sebuah kotak yang kecil mereka menebak-nebak.
"USB, apa isinya tuh kak.?" Gee kembali bersuara.
"Isinya muratal Al-Qur'an gitu, jadi selama Rion nyetir biar gak bosan bisa dengarkan sambil menghafal ataupun memperlancar hapalan." Sissy berkata sambil menggaruk tengkuknya.
"Ih bagus, aku mau juga." Vee berkata antusias.
"Beli sendiri." Sindir Gee.
"Aku minta ayah beliin, kan aku anak ayah. Wle" Vee menjulurkan lidahnya.
"Terserah kamu ya Vee." Gee berkata malas
"Terimakasih atas kado kalian semua." Rion membuka suara membuat adiknya yang berdebat terdiam.
"Sama-sama ya kak." Vee memeluk Rion dari samping dan Rion mengusap lengan adiknya sambil tersenyum dan itu tak luput dari penglihatan Ayah Arza juga Bunda Aura yang berdiri tak jauh dari sofa yang mereka duduki, saling pandang lalu tersenyum dan Arza menarik Aura mendekat padanya lalu mereka kekamar untuk beristirahat setelah perjalan yang cukup menguras tenaga dan drama yang dilakukan mereka membuat lelah dan membiarkan anak-anak itu disana.
TBC | 31 Agustus 2017
Aneh ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
O R I O N [END]
Teen Fiction[Sequel dari Baby Gummy] Ketika seorang Guminorion Auza Dimika tidak ingin lagi dipanggil 'Gummy' nama kecilnya yang kini telah menjelma menjadi sosok pria jangkung dengan manik mata biru ciri khas sang kakek juga ayah. Ini bukan lagi tentang si B...