| 22 |

5.2K 490 14
                                    

Tok tok tok

"Rion Rion main yuk. " Ini adalah pintu ke empat yang diketuk Jessy sejak di rumah sang omanya.

Saking banyaknya ruangan tempat bersembunyi Rion membuat Jessy harus mencari dari kediaman Dimika lalu menyebelah kediaman Dimitri. Saat ini Jessy mengetuk pintu perpustakaan di rumah Opa Ali.

Kriet.

"Rion. " Jessy menyembulkan kepalanya di pintu perpustakaan melihat keadaan ruangan itu.

Jessy tersenyum senang saat melihat Rion yang sedang terbaring di kursi bacaan menutup wajah nya dengan buku bacaannya.

Dengan mengendap-ngendap mendekat pada Rion "Hoooooy."

"Astagfirullahalazim. " Buku yang ada di wajah Rion terjatuh bersamaan dengan Rion yang bangkit dari baringnya. Rion yang sempat bermimpi buruk kembali memejamkan matanya namun penggangu datang kembali.

Hari ini Ia sudah 2x bermimpi buruk, jangan sampai hari ini banyak hal buruk yang terjadi kembali.

"Halooo." Jessy tersenyum riang saat melihat wajah datar Rion telah kembali.

"Ganggu. " Dessis Rion.

"Kangen. " Jessy tidak mengindahkan perkataan Rion.

"Sana hus hus ganggu. " Rion menghalau tangan Jessy yang bergelayut manja padanya.

"Ajak jalan-jalan dong Rion. " Rengek Jessy.

"Kamu ganggu yang lain aja gih sana. "

"Gak mau. "

"Kamu ngapain disini.? "

"Liburan dong. "

"Ya liburan, liburan aja gak usah ganggu aku Jessy. "

"Aku gak ganggu Rion, aku mau ajak main aja. " Bela Jessy sambil mengitari ruangan perpustakaan yang nyaman dan cocok di jadikan tempat ngadem.

"Serah ya Jess. "

"Oh iya Sissy mana ya? Tadi di rumah Oma gak ada. " Jessy menyentuh barisan buku-buku yang tersusun rapi.

Rion mengedikkan bahunya "Gak tahu. "

"Terus tadi aku ketemu Rai apa Raihan ya.? " Jessy menggaruk kepalanya sambil berpikir.

Rion akhirnya menatap Jessy yang tengah membelakanginya. Sejak tadi Ia mengabaikan kehadiran Jessy namun saat Jessy membahas tentang kedatangan Raihan tampaknya Rion tertarik.

"Apa.? " Rion berusaha mengeluarkan suaranya namun mempertahankan nada tak acuhnya.

"Iya si Raihan.  Tadi dia bilang cari Sissy. Aku ketemunya di depan pagar tadi. "

"Terus.? "

"Ya aku usir lah, dia kan yang.. "

Rion berjalan cepat keluar ruangan perpustakaan itu meninggalkan Jessy yang melongo.

"Eh eh mau kemana.? "

"Mau kemana-mana hatiku senang Jess. "

"Ikuttt. "

***

Jessy terus saja mengikuti Rion seperti anak ayam yang mengikuti induknya. Saat ini Rion kembali kerumah Dimika untuk melihat adik-adiknya yang hilang.

Rion menuju kerumah pohon yang berada di sudut halaman belakang, biasanya adik-adiknya akan berada di sana. Mungkin bermain apa saja yang mengasikkan ataupun bermalas-malasan.

"Sisssy. " Jessy berteriak senang dan mendorong Rion dari hadapannya lalu memeluk Sissy yang baru saja keluar dari rumahnya.

"Eh hay Jessy. " Sissy membalas pelukan Jessy sambil terkekeh dalam dekapan Jessy.

"Aku kangen."

"Aku ngak."

"Kok gitu." Jessy menguraikan pelukannya.

"Kan baru malam tadi kita video call." Jessy cemberut mendengar yang di katakan Sissy.

Memang benar baru saja malam tadi Jessy menghubungi Sissy hingga tertidur. Dan pagi menjelang siang ini Jessy sudah muncul dihadapan Sissy.

"Jalan-jalan yuk. " Rengek Jessy sambil membawa Sissy menyusul Rion.

"Yuk, bosan nih kak. " Vee mengangguk bersemangat mendengar perkataan Jessy meskipun Jessy sebenarnya mengajak Sissy bukan Dia.

"Nonton yuk. "

"Udah di buatkan opa hometheater, apa gunanya.? "

"Kan beda sensasi nya Rion, di sana tuh bisa sambil jalan-jalan lihat cowok ganteng. " Jessy berbinar sambil merona.

"Cowok aja terus. " Cibir Rion sambil membuka koran yang ada di meja.

"Refreshing Rion, cuci mata gitu."

"Bilang Uncle Aldan baru tahu." Gee menimpali ucapan sang abang.

"Ngadu. Gak teman kita, bye. "

"Yaudah kita aja yuk. " Sissy mengeluarkan suaranya.

"Ayoo. " Jessy dan Vee bersorak gembira.

"Yaudah Vee siap-siap dulu ya. " Vee berjalan cepat menuju kamarnya di kediaman Dimika.

"Aku juga mau siap-siap dulu deh Sy. "

"Iya aku tunggu di depan ya, sekalian mesan grab car."

"Gak usah, sama mang Ujang aja." Ucap Rion sambil bangkit dari duduknya.

"Loh abang mau ikut juga.? " Gee menyerit bingung menatap abangbya.

"Iya, nanti siapa yang jaga Vee."

"Vee udah besar, kali bang. "

"Ditinggal bunda 3 hari aja nangis dari malam. Cengeng." Ucap Gee

"Udah udah. Kamu mau ikut juga atau ngak Gee.? "

"Yaudah ikut. "

TBC | 02 Agustus 2017

Aneh bgt.
Tapi yaudah yang penting hari ini post.
Hanya mengulur waktu dan membuat klimaksnya aja lagi.
Dan semua bakalan terungkap.

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang