| 18 |

5.2K 582 16
                                    

Kriiet.

Terdengar bunyi pintu di buka mengalihkan dua wanita berparas cantik namun beda usia. Rion memasuki kamar Vee lalu memutari ranjang dan duduk disisi lain sang bunda.

"Kamu sudah sarapan Sy.?" Hanya pertanyaan itu yang pertama keluar dari bibir Rion.

"Belum, nanti aja. " Sissy mengalihkan pandangnya pada bubur buatannya dan menyuapi Aura kembali.

"Kamu sarapan aja di bawah, sini biar aku aja yang suapin bunda." Tangan Rion terulur ingin mengambil mangkuk yang pegang Rion. Namun dengan pelan Aura menjauhkan mangkuk itu dari Rion.

"Gak usah, kamu juga belum sarapan kan. " Sissy masih telaten menyuapi Aura.

Aura mengulum senyum melihat dua remaja puber itu akhirnya angkat suara. "Aunty sudah kenyang Sy. Kamu sama Rion sarapan aja di bawah ya." Aura tersenyum pada Sissy dan beralih pada Rion "Abang, ajak Sissy sarapan ya nak." Aura berkata lembut sambil mengusap lengan Rion pelan.

"Nanti saja tunggu Vee jagain bunda. Sissy makan sana." Rion memeluk manja lengan sang bunda.

"Sudah, kamu juga makan. Bunda sudah tidak apa-apa. Nanti kalian terlambat sekolahnya."

Sissy dan Rion tidak bersuara lagi namun mata mereka saling menata seolah berdiskusi. Sebelum akhirnya Rion mengangguk lemah sebagai persetujuan.

"Yasudah bunda kalau ada apa-apa, panggil abang ya. " Rion menatap Aura khawatir.

"Tidak perlu, kan ada ayah yang jaga bunda." Arza muncul dibalik pintu sambil membawa nampan nasi goreng dan segelas air putih.
"Ayah.?" Rion menyerit bingung pasalnya tadi sang ayah baru memakan lima suap dan namoan yang Ia bawa saat ini untuk siapa pula. Tidak mungkin bundanya yang saat ini sakit boleh makan nasi goreng itu.

"Sudah sana makan. " Arza menyuruh Rion keluar dengan dagunya.

"Itu untuk siapa yah.? " Tanya Rion bingung.

"Untuk ayah lah. " Arza berkata entengnya.

Rion tercengan "Ayah nambah lagi.?"

Arza mengangguk dan duduk ditempat Rion duduk tadi "Iyalah, biar ayah kuat jaga bunda seharian nanti. "

"Ayah gak ke kantor.? "

"Banyak tanya kamu, kayak orang tersesat aja. Iya ayah gak kerja. "

"Kok gitu. "

"Rion kamu ternyata bawel ya. Suka-suka ayah dong, perusahaan ayah ini. "

"Kalau gitu Vee boleh gak sekolah juga kan ayah, Vee mau jaga bunda. "

"Gee juga yah. Boleh ya. "

"TIDAK. " "TIDAK. "

Arza dan Aura menjawab bersamaan, bagaimana bisa mereka mencontoh Arza yang membolos itu hanya untuk menjaga Aura. Aura dan Arza tegas akan pendidikan sang anak dan membebaskan apa keinginan di masa depan mereka nantinya asal mereka belajar dengan giat dan sesuai minat mereka.

"Rion sama Sissy, sarapan sana. Vee sama Gee siap-siap sekolah ya nak. Bunda sudah tidak apa-apa. "

"Kalian ini tidak bisa membiarkan ayah sama bunda berduaan. " Cibir Arza.

"Iya bunda. "

***

"Kamu bangun jam berapa buat masak ini Sy.? " Rion berkata setelah menelan makanannya.

"Hem jam 4 kayaknya tadi. " Sissy meminum segelas air putih di atas meja.

"Tumben. " Cibir Rion.

"Rajin salah, malas salah. Lama lama aku jadi Raisa,serba salah."

"Mana bisaaaa. "

"Biarin, masakan aku enakkan Rion.?"

"Lumayan."

"Ya, setidaknya kalian tidak keracunan kan. "

"Dan aku bersyukur karena itu."

***

16 Juli 2017.

486 Kata.

Hallo.
Segini aja ya sedikit ya.? Setelah empat hari tidak kembali aku kembali menembus rasa rindu kalian sedikit tapi tidak apa ya.

Aku cuman mau bilang, kemarin aku sakit dan harini masih, cuman bisa baca-baca aja gak bisa mikir lebih wkwkwk. Beberapa waktu lalu kakak ipar aku keguguran terus jaga di RS eh pulang dari sana sakit.

Dan bersyukur lah kalian. List drakor yang ONGOING aku sudah pada tamat dari Fight For My Way sama Ruler.
Bye bye oppa. Jadi waktu yang biasa aku pake buat nonton bisa ku gantikan dengan nulis kini.

Tapi tunggu aku sudah sembuh ya gaes.

Bye.

Maaf dan Terima Kasih semua.

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang