"Di dekatnya aku lebih tenang, Bersamanya jalan lebih terang.
Teman Hidup-Tulus"
Saat ini semuanya berkumpul menikmati malam di ruang keluarga bersama-sama."Kamu kenapa betah banget sih bang dikamar.?" Ayah Arza bertanya pada putra sulungnya itu.
"Pasti baca buku tuh abang yah." Tiba-tiba Gee menyahuti sambil tangannya mencomot kue buatan sang oma.
"Nah tu tahu."
"Boleh aja baca buku tapi abang juga harus ingat punya waktu buat keluarga. Apalagi dengan kesibukan ayah, abang, adik-adik belum tentu punya waktu untuk kumpul bersama begini terus."
Rion mengangguk mendengarkan nasehat sang ayah yang membuat adik-adiknya mengulum senyum pasalnya tadi mereka meminta Rion membantu mereka untuk mengerjakan tugasnya. Kini mereka bisa menggunakan moment ini.
"Abang kakak ada PR ajarin dong."
"Iya nih bang. Dedek juga."
Rion menghela nafas "Kerjakan yang mana yang mudah dulu, nanti kalau gak ngerti baru tanya. Usaha dulu."
Sissy sejak tadi duduk di samping Rion terkikik melihat twins memajukan bibir mereka sambil terus mencoba mengerjakan tugas mereka, bagi Sissy ini moment yang selalu disukainya di dalam keluarga Auza bahkan rasanya tidak pernah bosan dan selalu menikmati rasanya. Sedangkan Aura menggeleng melihat tingkah Rion nya yang dulu ceria kini berubah menjadi anak laki-laki yang dingin. Ia mencubit pinggang sang suami membuat Arza meringis dan meantapnya heran. Aura menunjuk Rion dengan dagunya namun respon Arza hanya menganggkat bahu tidak acuh.
"Anak kamu tuh." Bisik Aura pada Arza
Arza pun membalas berbisik "Anak kamu juga."
"Tapikan dulu dia gak gitu, kamu ajarin sok cool gitu kan."
"Laki-laki itu harus cool gitu bunda. Nanti ayah ajarin si dedek. Kalau sudah waktunya."
"Ayaaah. Nanti anak bunda datar gitu semua. Ngadepin ayah yang datar aja bunda banyak-banyak sabar." Rengek Aura sedangkan Arza hanya terkekeh melihat tingkah sang istri.
***
Setelah merasa cukup lama bermain juga membantu twins mengerjakan tugas mereka Sissy pamit pulang dan tentu saja Rion mengantarkannya sampai kerumah Oma dan Opanya itu dengan alasan ingin bertemu mereka. Namun si kembar merengkek minta ikut jadilah mereka membawa kembar. Dengan Rion menggendong Gee di punggungnya sedangkan Vee di gandeng oleh Sissy.
Rion mengawasi sang adik yang tengah bermain di halaman belakang bersama kucing bernama Lily yang di rawat Sissy. Sebenarnya kucing itu milik Oma Salma namun Ia mempercayakan Sissy untuk merawatnya dan tentunya Sissy dengan senang hati melakukannya. Sissy yang sesekali tertawa melihat kelakukan si Kembar kini terdiam melihat taburan bintang yang menghiasi malam dingin namun penuh tawa milik si kembar.
"Lihat deh bintangnya cantik ya."
Rion mengadah kelangit lalu mengangguk mengiyakan
"Rion."
"Hem."
Sissy merasa kesal dengan jawaban singkat Rion memanggilnya kembali "Rion."
"Heem."
"Ish GUMMYYYY."
"Apasih Sy."
"Gak ada. Hehehe"
Rion beranjak dari duduknya "Sudah jam 9 malam, ayo Gee, Vee pulang." Teriaknya membuat sang adik-adik berlari menujunya.
"Abang gendooong." Rengek Gee
"Kamu kan berat dek."
"Pokoknya gendong."
Rion berjongkok membelakangi Gee lalu Gee naik diatas punggung Rion dan Vee dengan santainya menggandeng tangan sang abang seraya melambaikan tangan pada Sissy dan Sissy membalas tak kalah antusias. Hingga mereka hilang masuk kedalam rumah besar itu untuk pamit dan Sissy menuju rumah yang selama ini di tempatinya. Ia selalu bersyukur saat memiliki majikan dari sang ibu yang sangat ramah dan seolah menggapnya bagian dari keluarga itu sendiri. Tak pula merasa kekurangan karena harta yang berlimpah dimiliki keluarga itu tidak menyilaukannya karena mereka hidup selalu dengan kesederhanaan. Seperti Rion yang tidak malu menggunakan sepeda saat yang lain tampil dengan sepeda motor ataupun mobil tanpa izin resmi berbentuk kartu itu bahkan ada yang memalsukan identitas tanggal lahir hanya untuk mendapatkannya.
Sissy bersyukur dengan yang di milikinya tanpa ingin mendapat lebih jika saat ini saja Ia merasa sangat bercukupan baik materil maupun kasih sayang dari mereka yang ada di sekeliling Sissy.
***
Kediaman Auza Dimika kini tengah penuh dengan anak-anak panti asuhan yang membuat Rion, Sissy, si kembar terus bersyukur memiliki keluarga yang lengkap tanpa kekurangan apapun, bahkan kasih sayang yang tidak pernah habisnya terus mereka miliki. Saat ini perayaan ulang tahun si kembar yang ke 12 yang diadakan di rumah dengan mengundang warga sekitar, sahabat sang ayah dan bunda, mereka juga anak-anak panti asuhan.
Para Oma dan Opa hanya duduk melihat segala acara tanpa terlalu ikut campur karena usia mereka yang tidak bisa lagi membuat mereka banyak melakukan sesuatu yang berat. Jika para oma-Umi Adiba, Ibu Salma membuat kue untuk cucu mereka itu sedangkan sang Opa memantau segala sesuatu yang jika di rasa kurang maka Ia akan meminta orang suruhannya untuk mengurus.
"Cucu Oma sudah besar ya." Ibu Salma mengecup puncak kepala si twins bergantian saat semua orang tengah pulang dan hanya mereka bersisa di ruangan luas tanpa meja dan kursi mereka; duduk lesehan.
Sisa makanan telah di bersihkan penanggung jawab acara-saat ini mereka menyewa sebuah WO milik temannya Aura saat SMA dulu yang selalu di gunakannya tiap ada acara. Jadi disanalah mereka duduk santai menunggu twins membuka kado.
"Omaa. Dedek mau buka hadiah nih."
Mata coklat terang itu penasaran sejak tadi ingin membuka hadiah yang di berikan sang abang. Pasalnya sang abang tidak pernah memberikannya hadiah. Paling ketika si kembar merengek meminta sesuatu maka sang abang akan mengabulkannya, apa termasuk hadiah.?
"Ini lihat ya semuaa. Hadiah dari abang Gummy eh abang Rion. Baru kali ini dia kasih hadiah loooh." Gee mengucapkan itu membuat semua mata memandang kearahnya yang mengangkat kado itu tinggi.
Mata Rion membulat saat sang adik dengan hebohnya mengatakan itu, seolah Rion tidak penah membelikannya hadiah, lalu apa artinya mainan ataupun abrang-barang yang pernah Rion belikan pada mereka meskipun tanpa bungkus kado dan tanpa ucapan secara langsung.
Vee yang sejak tadi duduk di sampingnya menanti Gee membuka hadiah itu Ia pun sangat penasaran dengan hadiah berbungkus kado pink itu yang sejak tadi mencuri perhatiannya. Apapun isinya Ia pasti akan senang dengan hadiah dari sang abang.
"Loh.?"
"Ha.?"
Hanya dua kata itu yang diucapkan mereka berdua tanpa membuka semua bungkus kado mereka tahu apa hadiah yang diberikan sang kakak. Dan itu membuat bahu mereka terkulai lemas dan menatap sang kakak tajam.
"Kenapa harus Buku sih kak.?" Vee berkata dengan dramatis.
"Ini apalagi judulnya "Cara Menjadi Adik Yang Baik" ha.?" Gee menunjukkan buku itu pada semua orang yang menatapnya.
Dan terdengarlah gelak tawa menghiasi malam dikediaman Auza Dimika terlebih Sissy yang tertawa melihat si kembar lantas menerjang sang kakak; memeluk dalam artian lain.
Riau, 30 Mei 2017.
1,042 Kata
Publish : 12 Juni 2017
Hallo makin absurd ya? Hem hem.
Yang ke post beda sama yang udah di edit kan bingungg.
KAMU SEDANG MEMBACA
O R I O N [END]
Teen Fiction[Sequel dari Baby Gummy] Ketika seorang Guminorion Auza Dimika tidak ingin lagi dipanggil 'Gummy' nama kecilnya yang kini telah menjelma menjadi sosok pria jangkung dengan manik mata biru ciri khas sang kakek juga ayah. Ini bukan lagi tentang si B...