27

5K 464 23
                                    

"Ayah pulang." "Bunda pulang."

Teriakan itu di dengar oleh mereka yang masih sibuk sarapan dengan tenang lalu menoleh keasal suara di sana Ayah Arza dan Bunda Aura yang merentangkan tangannya untuk menerima pelukan hingga Vee juga Gee bergegas memeluk-tentu saja Vee lari kepelukan ayah dan Gee kepelukan bunda jika tertukar maka perang akan terjadi sedangkan Rion hanya melihat adegan drama itu.

"Kok cepet yah."

"Memangnya kamu gak mau ayah sama bunda pulang cepet, yaudah kita pergi lagi."

"Vee ikut."

"Gee juga." Rengek si kembar tanpa melepaskan pelukan mereka.

"Manja." Cibir Rion

"Sarapan yuk, aunty, uncle." Sissy membuka suara untung saja Ia memasakn cukup banyak.

"Wah enak ni, baunya kecium sampai di depan tadi."

"Iya uncle Arza ini TOPBGT." Jessy menelan nasi suapan terakhirnya.

"Eh ada Jessy, sejak kapan kamu disini."

"Kemarin pas uncle sama aunty berangkat aku tiba disini."

"Ooo."

"Hey Gee, baru juga sehari pisah gak mau lepas peluk bunda nih.?" Aura terkekeh melihat tingkah anaknya

"Kangen bunda."

"Iya bunda juga kangen dedek. Bunda mau makan nak, lapar. Dedek juga makan lagi yuk." Pujuk Aura pada si bungsu.

"Manja, manja, manja." Sindir Rion.

"Rion, ayah mau bicara nanti."

"Iya yah." Rion mengangguk saja jika ayahnya ingin bicara berrati hal yang serius.

"Anak bunda sudah besar." Aura mengusap pelan Rion lalu mencium puncak kepalanya.

"Ih bunda, dedek ndag ada di cium gitu." Rengek Gee yang begitu manja pada sang bunda, bahkan tidak ingin berbagi pada yang lain kecuali ayah.

"Yaampun Gee." Jessy menggeleng melihat Sissy Gee yang begitu manja itu membuatnya tak habis pikir.

"Udah biasa Jess." Sissy berbisik sambil terkekeh melihat Gee

Setelah acara sarapan berlangsung mereka duduk santai di depan TV sedangkan Rion mengikuti sang ayah juga bunda yang memasuki ruang kerja ayahnya. Aura yang semula duduk di tangan kursi Arza kini mendekat pada Rion dan mengusap puncak kepala sang anak yang tak disangka Aura sudah besar.

"Sebenarnya ayah sama bunda gak jadi berangkat liburan. Kami hanya menghabiskan waktu berdua disini alasannya kamu tahu apa.?" Rion menggeleng tak bersuara "Bunda kamu bilang gak mau ngelewatin ulangtahun kamu yang ke 17 makanya kami pulang dan kami juga ingin kamu bertanggung jawan menjaga adik-adik kamu walau Cuma satu hari satu malam saja, tapi ayah tetap bangga sama kamu. Dan ini hadiah dari ayah." Arza mengasurkan sebuah kotak kecil berbungkus kado coklat gelap. Rion menerimanya setelah menatap san bunda yang mengangguk.

"Ini kan..."

"Iya. Kamu sudah bisa urus SIM kamu."

"Makasih ayah, bunda." Rion memeluk sang bunda erat dan Aura hanya terkekeh melihat sang putra sudah beranjak dewasa.

"Tapi kamu harus tes dulu, dan ingin jangan membawa mobil melanggar peraturan lalu lintas ya."

"Siap ayah. Sayang bunda."

"Bunda juga sayang abang."

"Abang keluar dulu ya." Arza dan Aura mengangguk seraya tersenyum.

Krieet.

Rion cukup terkejut saat melihat orang-orang yang gagal memberinya surprise pagi tadi berdiri di depan pintu kali ini sambil membawa kado masing-masing sambil tersenyum padanya. Dari Gee yang menatapnya malas-pastinya di paksa lagi membawa sebuah kado yang cukup besar, lalu Vee yang tersenyum sangat lebar padanya, tak lupa Jessy dan Sissy yang juga membawa kado masing-masing.

TBC | 30 Agustus 2017

Berita baiknya ORION udah selesai di draft aku hampir deh 3 part lg end yeay. Tenang aku baru fokus ke Aku dan Raina.

VOTE DAN COMENT DONG. KALAU ENGGAK AKU BAKAL SIMPAN AJA ORIONNYA GAK AKU END SAMPE JANUARI! KITA BERJUANG BUAT MASUK 50 BESAR TEENLIT!! #KANCAPSLOKJEBOL.

Baca cerita TamaRere ya JUST A FEELING. Yg covernya ini!!!!

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang