Tanpa mengecek ponselnya, Rion yang sudah rapi dengan pakaian serba hitam dan hanya dilapisi jaket abu-abunya setelah menunaikan kewajibannya yang membangunkannya dari tidurnya, Ia memasukkan ponselnya kedalam saku dan memakain jam tangannya.
Kriet.
Rion membuka pintu kamar dan bersamaan dengan Sissy yang ingin keluar dari kamar itu dan mata mereka saling berpandangan. Sissy mendekat lalu memperhatikan penampilan Ron dengan teliti.
"Mau kemakam Raina ya.?"
"Hem."
"Ikut dong."
"Biasanya selalu begitu kan." Dan Sissy mengangguk memang benar mereka selalu mengunjungi makan Raina saat ulang tahun Rion, Sissy juga ulang tahun Raina itu sendiri, bukan apa-apa hanya mereka selalu ingin mengunjungi Raina pada saat itu.
"Kamu tunggu di depan ya, aku mau ganti baju sama ada yang mau aku ambil."
"Iya, hush hush cepat."
"Kamu ngusir aku ya." Mata sipit Sissy kini menyipit tajam menatap Rion.
"Enggak."
"Yaudah tunggu ya." Dan saat Rion mengangguk Sissy berjalan cepat meninggalkan Rion.
Rion menunggu Sissy di depan pagar rumahnya, saat merasakan getaran di sakunya yang tidak berhenti Ia merogoh sakunya dan membuka passwordnya. Ternyata notifikasi di instagram yang semakin banyak membuatnya sedikit ragu dan membukanya dan disana komentar bermunculan dari foto yang tak pernah di uploadnya, dengan gerakan cepat Ia membuka foto itu dan dengan kesal Ia tahu siapa pelakunya tentu saja adiknya yang tadi menganggunya.
"Pasti Gee kan yang upload." Sissy yang sejak tadi sudah di dekat Rion ikut melihat apa yang dilihat Rion.
"Dasar si Gee." Geram Rion.
"Eh jangan, jangan di hapus. Biarin ajalah sesekali bikin heboh Instagram gak papa kali. Hadiah buat para fans kamu tuh."
"Aish, ayo naik." Sissy dengan senang hati naik dan berdiri dibelakang Rion memegang pundaknya dan sepedapun dikayuh oleh Rion.
Ya seperti inilah mereka, Rion akan berpenampilan serba hitam sedangkan Sissy akan tampil cantik dengan gaun putihnya-yang sangat cocok dengan warna kulitnya. Dan mereka menggunakan sepeda dan selalu seperti ini. Membelah jalanan sambil menikmati kebersamaan mereka. Inilah mereka. Mereka singgah pada toko bunga langganan mereka dan membeli lily putih favorit Raina-seperti biasa.
"Sudah lama ya."
"Iya ulang tahun Raina bulan Januari lalu ya." Sissy menimpali ucapan Rion.
"Tapi semua masih sama."
"Tentu saja, kamu dan aku masih menggunakan pakaian yang biasa kita pakai dan Raina masih membisu disana." Sissy memungkuk dan mengusap nisan Raina sedangkan Rion mencabut rumput liar.
Mereka membaca yasin bersama sebagai salam dan juga do'a untuk Raina mereka disana setelah selesai mereka tidak beranjak mereka berbicara dalam hatinya bersama Raina itulah yang biasa mereka lakukan hingga suara seseorang mengalihkan perhatian mereka.
"Raina pasti senang kalian kunjungi."
"Rai." Lirih Sissy.
"Gue sudah berdamai dari masa lalu biasanya gue gak berani untuk kesini namun saat gue sadari adik gue pasti kesepian, kangen, dan pengen gue kunjungi makanya gue semakin merasa dihantui, setelah berdamai hidup gue cukup tenang dan gue cuma perlu maaf dari kalian untuk melanjutkan hidup penuh bahagia selanjutnya." Raihan berkata tapi pandangannya focus hanya pada gundukan tanah dihadapannya
"Gue memaafkan lo." Bersama desiran angin yang berhembus ucapan Rion di cerna oleh dua orang yang ada disana di depan makam Raina dan di hari ulangtahunnya Ia memaafkan Raihan.
TBC | 03 September 2017
No edit.
KAMU SEDANG MEMBACA
O R I O N [END]
Teen Fiction[Sequel dari Baby Gummy] Ketika seorang Guminorion Auza Dimika tidak ingin lagi dipanggil 'Gummy' nama kecilnya yang kini telah menjelma menjadi sosok pria jangkung dengan manik mata biru ciri khas sang kakek juga ayah. Ini bukan lagi tentang si B...