| 25 |

5.2K 489 22
                                    

Rion menyandarkan punggungnya pada dinding yang ada dibelakangnya tanpa mengubah duduk bersilanya Ia menghembuskan nafas pelan. Setelah bertahun-tahun bayangan masa lalu itu mampir kembali disaat Ia dan yang lain sudah bisa menerima kenyataannya namun semakin Ia menolak, berlari, menjauh bak pengecut semakin Ia merasa di hantui.

Raina adalah adik kembar Raihan, mereka berteman sejak kecil namun itulah kesalahan Raihan yang menutupi penyakitnya hingga harus menghilangkan nyawa sang adik.

Raina sangat menyukai Gummy. Ia selalu saja mengikuti kemana pun Gummy dan selalu memanggil Abang Gummy, sedangkan abang kembarannya saja tidak mau di panggilnya seperti itu maka tak heran jika Raina sangat membekas di ingatan Gummy yang berusia 10 tahun.

"Abang Gummy. "

"Hay Raina. "

"Kita main yuk. "

"Main apa.? "

"Main petak umpet. Tapi kita ajak Sissy sama Rai yaa." Mata bening itu berbinar bahagia melihat Gummy

"Boleh."

"Ayo kita cari mereka." Raina menarik lengan Gummy mengajak untuk mencari Sissy juga Raihan yang entah ada dimana.

Banyak anak-anak yang menggunakan seragam putih-merahnya berlarian kesana kemarin mengeluarkan keringat tanpa perduli bau yang akan diakibatkan. Disana ada Sissy juga Raihan yang duduk di bawah pohon rindang sambil bersenda gurau. Raina menarik lengan Gummy semakin cepat menuju mereka.

"Haiiiiii." Raina menyapa mereka dengan semangat.

"Hai Ina." Sissy menjawab sapaan Raina

"Kita main yuk." Raina duduk di samping Sissy masih menarik Gummy yang menurut saja

"Main apa.?"

"Petak umpet."

"Gak lah capek." Raihan menolak usulan adik kembarannya itu

"Ih ayolah Rai."

"Gak Ina, capek."

"Yaudah kami bertiga aja mainnya gak teman Rai." Rujuk Raina.

"Oke oke Rai ikut."

"Gitu dong." Raina tertawa puas saat sang abangnya mau menuruti keinginannya.

"Ayo kita hompimpa siapa yang jaga ya."

"Menang banyak." Ucap Raina

"Yah aku yang jaga." Sissy memberengut saat dialah yang jaga

"Sissy jaga ya hitungnya sampai 10 tapi lambat-lambat."

"Oke"

Raina berlari mencari tempat persembunyiannya yang cukup dekat dengan gudang sekolah. Raihan yang melihat sang adik berlari kesana juga mengikutinya niatnya ingin menjaga sang adik yang memang sangat penakut dan lemah itu. Namun, Raihan merasa lain saat mendengar pertengkaran sepasang suami istri yang merupakan penjaga sekolah bahkan Raihan melihat orang itu menampar sang istri hingga terjatuh belum lagi Ia juga melihat bapak itu menginjak bagian belakang sang istri hingga jeritan sang istri membuatnya semakin suka bahkan saat sang istri pingsan pun Ia masih saja menyiksanya. Mata Raihan menjadi berbeda , Ia merasakan tubuhnya bergerak sendiri. Ia memukul tubuh belakang bapak itu dengan kayu terdekat lalu setelah bapak itu terjatuh dengan kepala berdarah Raihan menariknya masuk kedalam gudang lalu tanpa buang waktu Ia menguncinya setelah mengambil korek api di kantong bapak itu. Ia membakar gudang itu dengan tangannya sendiri, karena gudang itu isinya kertas-kertas dan juga kursi kayu yang sudah tidak terpakai lagi maka terbakar lah semua tanpa sisa. Bahkan sang adik yang tidak tahu apa-apa.

Sejak saat itu Raihan di nyatakan memiliki kepribadian ganda saat kepribadian satunya merasuki tubuhnya maka Ia akan kehilangan kesadarannya dan tidak akan mengingat apapun yang telah dilakukannya. Kedua orang tua Raihan terpukul akan kejadian itu maka Ia diminta pindah keluar negri untuk melakukan pengobatan oleh sang Kakek. Karena rasa bersalah yang juga mendalam hingga saat ini Raihan tidak pernah mengunjungi makan sang adik kembaran.


TBC # 21 Agustus 2017

SETELAH SEKIAN LAMA GAK MUNCUL, DAN RAHASIA TERBONGKAR.

ANEH BGT YA.

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang