32.

4.8K 427 31
                                    

Sissy tak henti-hentinya tersenyum sambil meminum Lemon tea miliknya, Ia menatap dua sosok pria yang terlihat seperti—sepasang kekasih yang malu-malu. Lalu Rion melotot saat Sissy terkekeh sambil memegangi ponselnya melihat hasl jepretannya di mana Rion maupun Rai saling membelakangi. Setelah dari pemakaman mereka ke Cafe terdekat lalu memutuskan untuk duduk di sudut ruangan yang kacanya transparan bisa melihat orang-orang lalu lalang dan saat Rai hendak duduk, Sissy mendorong Rai duduk di samping Rion yang sudah lebih dahulu duduk saat Rai hendak berdiri Sissy menggeleng padanya.

"Udah lama ya." Ucap Sissy yang meniru ucapan Rion tadi.

"Apa.?" "Ha.?" Rion dan Rai menjawab bersamaan.

"Ih lucu deh kalian." Sissy gemas sendiri melihat duo R itu.

"Lupakan."

"..."

Hening, mereka sibuk dengan smartphone mereka masing-masing terlebih Sissy yang senyum-senyum sendiri sambil membesarkan foto duoR itu ingin posting namun di tahannya nanti saja saat di rumah. Hingga pelayan mengantar pesanan mereka—mereka mulai makan dengan tenang sesekali Sissy mengajak Rion ataupun Rai berbicara namun lebih banyak mereka makan dalam diam.

"Raina."

"Iya."

"Sombong deh, lama gak kesini."

"Iya aku sibuk, maaf ya."

"Makin cantik deh si Raina."

"Hahaha kamu bisa saja."

Tubuh mereka tegang, mereka terlalu sensitive untuk nama Raina terlebih Raihan. Dengan gerakan pelan nan kaku mereka memutar tubuh juga mata mereka untuk melihat sosok yang bernama Raina. Hingga mereka terpaku saat melihat sosok cantik dengan balutan dress floral dasar putih, rambut panjangnya Ia gerai dan senyum manis tercipta di wajahnya. Tawanya terdengar merdu. Dia sangat mirip dengan Raina adiknya Raihan.

"Ehem." Sissy berdeham lalu menggaruk tengkuknya "Apa ini yang namanya Reinkarnasi.?"

"Entahlah Sy." Raihan menggaduk minumannya.

Berbeda dengan Rion yang masih terdiam dan menatap sosok itu bahkan tak berkedip. Sosok yang berbicara pada Raina pun merasa aneh dan mengatakan pada Raina hingga Raina mengikuti arah pandang temannya—selama Ia menjadi pelanggan di cafe itu dan tersenyum seraya mengangguk pada Rion. Rion terdiam sejenak lalu membalasnya dan kembali pada posisi duduknya seraya menggeleng tak percaya.

"Kenapa Ri.?" Sissy memandang Rion yang menggeleng.

"Oh gak apa-apa." Rion kembali focus pada makanannya dan mencoba melupakan senyuman gadis bernama Raina itu.

"Aneh." Cibir Sissy.

Setelah menghabiskan makanan masing-masing, Rion beranjak ke toilet sejenak untuk menuntaskan yang tertunda. Dengan bertanya pada salah satu pelayan Ia tahu dimana Toilet lantas segera berlalu setelah mengucapkan terimakasih. Rion keluar dari toilet namun alangkah terkejutnya saat melihat sosok yang tadi dilihatnya kini berdiri berjarak beberapa meter darinya dan tersenyum lagi padanya.

"Hai." Gadis itu menyapa Rion yang berjalan menujunya—karena hanya itu jalan satu-satunya yang ada.

"Oh Hai."

"Namaku Raina, nama kamu.?" Raina mengulurkan tangannya dengan ragu Rion menjabatnya juga.

"Rion."

"Salam kenal Rion." Ia tersenyum lagi dan lagi yang membuat Rion sedikit salah tingkah.

"Ya, salam kenal juga."

"Minta Id line dong, Ig nya juga ."

Alis Rion tertait saat sosok yang baru beberapa menit yang lalu mengajaknya berkenalan kini meminta Id nya bukankah terlalu agresif sebagai perempuan "Oh iya boleh." Rion mengambil smartphone yang di ulurkan oleh Raina.

"Makasih ya, semoga kita ketemu lagi. Eh harus ketemu lagi pokoknya. Hehehe" Raina tersenyum lebar lalu berlalu menjauh.

TBC | 05 September 2017

Hayo Raina ke 2. Rion pilih siapa?

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang