"HAPPY BIRTHDAY ORION."
"SELAMAT ULANGTAHUN ABANG RION."
"IHIW DAPAT MOBIL NIH."
"RIONKU HAPPY BORNDAY."
Rion hanya mengerjab bingung setelah membuka pintu kamar hendak menuju ruang shalat seperti biasa malah Ia dikejutkan oleh kehadiran 4 makhluk yang kini memberikan cengiran lebarnya pada Rion. Bukannya mengucapkan terimakasih Ia malah melewati mereka begitu saja. Memang kue yang dibawa Jessy tidak menggunakan lilin karena memang tidak ada budaya seperti itu di keluarga mereka. Namun, tidak bisakah Ia mengucapkan sepatah dua kata demi mengerhargai mereka yang terjaga ini.
"Astagfirullah. Sabar." Jessy mengusap dadanya
"Hahaha." Sissy tertawa melihat wajah pias Jessy-merupakan pelopor terjadinya kejutan super duper gagal ini.
"Bang Rionnya speechless tu kak."
"Hah ngantuk, bobok dulu." Gee mengusap matanya sambil berjalan kembali ke kamarnya.
"Hey Gee, selagi melek shalat dulu terus ngaji." Vee berkacak pinggang melihat wajah malas Gee
"Ngantuk."
"Tadikan sudah tidur, oo lapor sama ayah ni."
"Suka ngadu."
"Biarin."
"Dasar anak ayah."
"Ya iyalah anak bunda juga dong."
"Serah Vee serah." Gee menghilang dibalik pintu kamarnya dan Vee yakin Ia akan melakukan apa yang dikatakan Vee.
Vee berbalik menatap Jessy juga Sissy yang terdiam menyaksikan perdebatan mereka "Oh iya sampai dimana tadi kak.?"
"Abang kamu tuh nyebelin Vee."
"Emang dasarnya gitu."
"Sudah sabar-sabar, mending shalat juga kita biar tenang." Sissy menuntun Jessy juga Vee menuju kamar Vee yang paling ujung.
Pagi menyapa dan semua sudah berkumpul di meja makan dengan Sissy sebagai chef nya, jangan sampai berharap Jessy ataupun Vee memasak menu utama maka bisa dipastikan lidah akan mati rasa. Goreng telur saja gosong apalagi disuruh yang lain. Dengan sabar Sissy membuat nasi goreng untuk menu pagi ini. Setelah memindahkan beberapa sendok nasi ke piring, Sissy mulai menghiasnya dengan tomat juga timun tak lupa telur dadar Ia potong memanjang seperti mie dan membentuk wajah orang dengan kreasinya sendiri. Setelah dirasa cukup Ia membawa piring itu dan tersenyum pada Rion yang sudah duduk tenang di meja makan.
"Nasi goreng special buat yang lagi ulang tahun." Sissy meletakkan piring hasil karyanya membuat Gee yang duduk cukup jauh berdiri dikursinya untuk melihat begitupun dengan yang ada dimeja itu menatap piring yang dibawa Sissy penasaran.
"Ihiww special kali itu, gak pake dua telurnya kak.?" Gee menaik turunkan alisnya
"Telur mahal." Jawab singkat Sissy
"Buat aku makan kak, laper.?"
"Ada tunggu ya."
Sebelum Sissy beranjak dari meja makan "Terimakasih."
Bukan hanya Sissy yang mendengar namun juga yang lain "Nah tu tahu terimakasih, malam tadi kok gak bisa bilang makasih gitu." Sindir Jessy sambil menatap tajam Rion.
"Kalau malam tadi aku gak dapat apa-apa, lah kalau ini kan di kasih makanan ya bilang makasih lah."
"Tapikan."
"Sudah-sudah ayo makan." Sissy sudah kembali membawa mangkuk kaca besar berisi nasi goreng
"Asik."
Semuanya mulai sibuk dengan makanan mereka masing-masing, terlebih Rion yang merasa mendapat sesuatu yang special-yang terjadi dini hari itu Ia sudah menebak karena mendengar suara bisik-bisik yang ada di depan pintunya namun Ia menghela nafas ketika mereka melakukan hal yang sia-sia maka Rion tetap kembali melanjutkan niat awal untuk shalat dan mengabaikan makhluk-makhluk yang ada didepan kamarnya itu.
TBC | 29 Agustus 2017
Hai ORION's Back.!
Yeay sepertinya masih akan panjang, suka gak? Suka dong ini aku lagi kejar target banget seriusan. Baru sampe 33, biasanya aku bisa nulis 4 bab sehari ini cuman 2/3 aja ih kzl. Yaudah di tggu saja ya. Oia baca juga dong SERIAL BABY GUMMY #1 JUST A FEELING #TAMARERE di works aku yang kangen Rere dan Tama yuk mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
O R I O N [END]
Teen Fiction[Sequel dari Baby Gummy] Ketika seorang Guminorion Auza Dimika tidak ingin lagi dipanggil 'Gummy' nama kecilnya yang kini telah menjelma menjadi sosok pria jangkung dengan manik mata biru ciri khas sang kakek juga ayah. Ini bukan lagi tentang si B...