37.

4.5K 412 20
                                    

Mereka tengah dalam perjalanan menuju kediaman Auza setelah cukup lama berbicara bersama Om Tirta dan Tante Tania. Raina yang kebosanan mulai membuka laci dasbor mencari kaset ataupun apa gitu. Pasalnya yang di dengar hanya Radio juga USB yang tampak aneh menurutnya.

"Kamu cari apa.?"

"Kamu gak punya kaset apa gitu.?"

"Enggak punya."

"Yah."

"Bang Raikan mana, tadi gak ada.?" Rion menanyai abang Raina yang sering dilihatnya saat ada acara perusahaan atau seminar bisnis.

"Abang lagi urus kuliah di Singapore."

"Oh ya Universitas apa.?"

"NTU, Management gitu deh kalau gak salah."

"Oh bagus itu." Rion mengangguk " Kamu gak mau sekolah formal.?"

"Gak, udah biasa Home schooling."

"Kenapa.?"

"Aku terlalu takut sama anak-anak berseragam gitu. Apalagi yang genk suka datangin orang."

"Iya yang seperti itu memang banyak."

"Pasti Rion senang punya banyak temankan."

"Gak, malah risih dan menganggu."

"Benarkah.?" Raina menatap Rion penuh binar—seolah menemukan kesamaan mereka setelah menyukai buku tentu saja.

"Iya, teman aku Cuma Sissy, Raihan dan Evan."

"Sissy.?" Ulangnya "Perempuan yang kemarin sama kamu pertama kali ketemu itu bukan.?" Raina berpikir mengenai sosok perempuan yang membayanginya namun Ia tidak berani bertanya takut kecewa akan jawaban Rion.

"Ha iya terus ada Raihan juga disana kemarin. Sampai."

"Sudah sampai ya.?" Dan benar Raina melihat rumah berwarna cream dengan mewah berdiri didepan mereka.

"Yuk masuk." Dengan Ragu Raina mengikuti Rion sambil memainkan tali tas yang digunakannya.

"Assalamualaikum."

"Walaikumsalam. Loh mana temannya Rion.?" Raina bisa merasa ada sosok yang mendekat dan Rion bergeser dari posisi awal yang menutupinya.

"Assalamualaikum tante." Raina menyalami Aura yang tampak terkejut—Ia pikir temannya laki-laki.

"Wa—walaikumsalam, masuk yuk."

"Bang Rion aku mau pinjam—" Vee yang berlari menghampiri sang abang namun ucapannya terhenti saat melihat seorang gadis yang usianya diperkirakan hanya terpaut sedikit dengannya itu.

"Pinjam apa Vee.?" Rion mengacak rambut sang adik lalu merangkulnya.

"Siapa bang.?"

"Teman abang."

"Bener.?" Vee tidak suka jika ada yang menggantikam posisi Sissy.

"Iya benar. Lagian dia tu anak rekan kerja ayah ternyata."

"Ha, nanti abang pokoknya harus ceritakan."

"Assalamualaikum om." Raina menyalami Arza yang duduk di sofa menonton berita cukup terekjut namun Ia kembali menormalkan raut wajahnya.

"Walaikumsalam. Siapa ini.?"

"Raina om." Vee membeku nama itu.

"Raina ini temannya abang, terus tadi makanya lama karena bicara sama ayah dan ibunya Raina dulu yang ternyata adalah Om Tirta Wicaksono sama Tante Tania yah."

"Beneran.?"

"Iya om, daddy sama mommy baru pulang jadi baru bisa ketemu Rion."

"Jadi kamu adiknya Raikan.?" Aura datang membawa minuman juga cemilan.

"Iya tante."

"Pantas pas lihat tadi seperti mirip siapa gitu." Aura tersenyum menatap Raina

"Kamu sekolah dimana.?"

"Di HSKS om."

"Loh gak sekolah formal.?" Aura kembali bertanya.

"Tidak tante."

Dan terjadilah wawancara tak terduga di rumah Arza sedangkan Rion menonton Tv menampilkan berita yang menambah wawasan dan sesekali menjawab saat ditanya.

TBC| 10 September 2017

Akhir-akhir ini aku terlalu takut baca komen, kenapa? Respon kalian yg gak suka sama tulisan aku malah buat aku pengen Hiatus. Mungkin setelah ini selesai dan RereTama rangkum ceritanya aku bakalan Hiatus fokus kuliah dan gak tahu kapan lagi lanjut cerita AkudanRaina ataupun BoyfriendMaterial yg OnGoing. Dan semalam kepikiran langsung mau update sampai habis biar kalian tahu end nya gmn.

Aku gak tahu aja, belum tahan banting lihat komen negatif tapi yaudah aku usahakan gk balas daripada daripada.

Aku suka nulis, tapi Sastra bukan bidang aku. Aku malah anak Ekonomi, suka nulis di Fb dulu trs blog baru deh kesini ya nulis cuman karena suka, jadi hargailah bahkan Reader lebih banyak daripada Vote yg hanya setengah itu bikin nyesek.

Aku gak tahu mau blg apa lagi yg jelas semuanya makasih.

Tenang saja Raina gak bakalan jadi pemeran utama diendibg, sudah ada yg kmrin komen aku balas, kalau kehadiran dia cuma jadi penguat ending. Aku bocorkan, padahal gak seru lg nanti.

Sorry, aku kecewa saja.

O R I O N [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang