Part 24

4.4K 233 17
                                    

Sorry kalau banyak typo...




Mila memutuskan untuk kembali kermuhanya tapi sebelum itu dia pergi ke toilet yang ada diruangan kevin untuk membasuh wajahnya yang sembab akibat menangis. Setelah selesai memoleskan make up tipis diwajahnya mila melangkahkan kakinya keluar, namun belum sempat mila membuka pintu suara ketukan menyadarkannya dari lamunannya.

"Sebentar." jawab mila.

Cklek.

"Dessi, ada apa?.."

"Ehh bu mila... Ini bu saya mau mengingatkan pak kevin kalau sebentar lagi rapat dengan pak handoyo akan di mulai."

"Oh ya.. Tapi bagaimana kevin sedang tidak ada diruangnya."

"Pak kevin kemana bu?.." tanyanya panik.

"Dia menjemput clara."

"Maaf, bukannya biasa ibu mila yang menjemputnya."

"Aku tak tahu katanya dia ingin menjemput putrinya, bagaimana kalau kau hubungi saja pak kevinnya." kata mila lagi,dessi mengangguk dan menekan no. ponsel kevin tapi nihil, no hpnya sedang tidak aktif.
Ia mengerang frustasi, dan mengusap kasar wajahnya

"Bagaimana?.. Apa kevin mengangkatnya?.."

"Tidak." katanya lemas.

"Coba lagi."

"Iya bu.. Akan saya coba." setelahnya dessi kembali menggeleng lemah.

"Ohhh astaga bagaimana ini?.." tak lama setelah itu ada seorang laki-laki yang sangat mila kenal ya itu mario anak pak handoyo rekan bisnis kevin.

"Hey mila.. Ternyata kamu disni, dimana kevin. Ayahku sudah menanyainya ini sudah lewat 5 menit dan tak biasanya kevin belum tiba pada saat rapat."

"Maaf, kevin sedang menjemput clara.." katanya menunduk.

"Ya ampun apa dia melupakan rapatnya pada hari ini?..."

"Aku tak tau mario.. Aku atas nama kevin mohon maaf." katanya menyatukan kedua tangannya dan memohon pada ori tampan didepannya.

"Sudahlah tak perlu memohon seperti itu aku jadi tak tega. Apa ada yang bisa mewakili pak kevin bu dessi untuk rapat kali ini?.." tanya mario menatap dessi.

"Ti.. Tidak ada pak.. Pak Ricky sedang menghadiri rapat di daerah bandung saat ini."

"Oh begitu.. Bagaimana ya?.."
Mario nampak berfikir, dan matanya tiba-tiba menatap mila.

"Apa maksud dari tatapanmu mario..m aku bukan sasaran yang tepat."

"Tapi kau pernah terlibat obrolan mengenai proyek ini.. Dan kau juga pernah menyimbangkan idemu dan menurut papaku itu sangat bagus. Bagaimana kalah kau saja yang mewakilinya."

"Tapi ini menyalahi prosedur yang ada." kata mila menatap dessi dan didukung dengan anggukan oleh assistant kevin itu.

"Aku rasa ini tidak akan burul dari pada perusahaan kalian dicap tidak profesional."

"Bagaimana dess."

"Saya tidak tahu."

"Sudah jangan banyak fikir.. Papaku bukan tipe orang yang suka menunggu lama. Dessi siapkan berkas-berkasnya sekarang."

"Ba.. Baik pak." dessi sudah tidak ada pilihan lain. Ia menyiapkan berkas-berkas rapat hari ini dan milalah yang menggantikannya.

"Ini bu mila."

"Maafkan aku des." kata mila kemudian pergi bersama mario.

Diruang rapat.

"Selamat pagi mila.. Wahhh ada apa ini?.. Dimana kevin?..."

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang