Part 39

4.1K 277 38
                                    

Sorry kalau banyak typo.....

"A..apaan ini... Dia yang salah pak kenpa kami yang diperlakukan seperti ini." teriak seorang ibu yang sempat saja mendorong tubuh mila dengan cepat pria tersebut menangkap tubuh mila.

"Maaf bu, tapi dengan bukti yang kami miliki ibu-ibu semua sudah melanggar hukum dan kami akan membawa ibu lina sebagai saksi.. Dan juga beberapa suami ibu-ibu semua."

"Ihhhh.. Gk ya pak.. "

"Iya... Kami tidak bersalah.. Tapi wanita murahan ini yang berlaku tidak sopan di komplek kami."

"Cukup.... Sekali lagi anda menghina adik saya... Saya pastikan kalian semua mendapatkan buah yang sudah kalian tabur."

"Mari ikut dengan kami semua." ibu-ibu itu pun berlalu dari rumah mila dan ditangani oleh pihak yang berwajib. Dan lina ikut bersama mereka sebagai saksi.

"Mommy... Hiks.." panggil clara sambil berlinang air mata.

"Mommy gk apa sayang. Jangan peluk mommy dulu ya.. Mommy badanya  tadi kena saos sama sambal,.. Clara sama om dulu ya." mila dibantu oleh pria itu untuk berdiri.

"Mil... Kamu gk apa humh?... Cepat bersihin badanmu."

"Iya." kata mila lemah. Dengan langkah perlahan dan tertatih mila berjalan masuk kedalam rumah.

"Om.. Om kenapa om ngaku kalau om kakaknya mommy.." pria tersebut tersenyum ramah pada clara yang sedang menangis, kemudian mengankatnya kedalam gendongannya.

"Kamu gk apa nak, ada yang sakit... Kita masuk dulu biar om periksa kamu ya sayang." clara melingkarkan tangannya dileher pria yang dipanggilnya om tersebut dan meletakan kepalanya dilekuk lehernya.

"Gk apa ya... Setelah ini kita ajak mommy clara kerumah sakit kita periksa kondisinya dan dede bayi yang  ada dikandungan mommy." ia mengelus lembut surai panjang clara.

"Iya om.. Moga mommy gk apa ya clala takut... Hiks... Hiksss."

"Iya sayang... Sini biar om liat.. Tukan ada luka dilengan sama lutut kamu sini biar om obatin. Mommymu punya kotak p3k?.."

"Ada di depan kamal mommy sama clala yang itu"

"Ya udah clala tunggu disni biar om yang ambil ya." clara mengangguk patuh.

Tak sengaja ia melihat pintu kamar clara dan mila yang terbuka saat ia mengambil kotak p3k yang terletak didekat pintu kamar mila.
Hatinya bagai diremas melihat keadaan mila dan clara yang hidup serba kekuarangan.

"Mila... Kenapa keadaanmu jadi seperti ini..." katanya sedih.

"Mario.."

"Ehh mila.. Maaf, tadi aku ngambil p3k ini clara terluka."
Seketika air mata mila mengalir dengan cepat dia berlari kearah anaknya.
"MILAAAA..astaga anak itu, apa dia tidak memikirkan kondisinya." kata mario yang kesal melihat yang tak menghiraukannya.

Dengan langkah besar ia menghampiri mila dan clara yang sedang duduk di kursi kayu yang sudah terlihat sangat tua tapi masih terawat dan masih layak untuk digunakan. Ia melihat mila memeriksa kondisi anaknya, ia meringis kala melihat luka di bagian lengan dan lutut anaknya..

"Mommy jangan nangis dong.. Clala gk apa mommy... "

"Kamu masih kecil sayang.. Maafin mommy membawamu dalam kondisi seperti ini... Mommy benar-benar gagal." katanya menangis sambil memeluk anaknya, mario yang melihat hal itu hanya bisa merasa iba hatinya tersentuh melihat kedekatan mila dan clara yang sebenarnya bukan anak mila. Entahlah saat ini ia sedang tidak ingin memikirkan apa yang terjadi sebenarnya, yang ada dipillfikirannya saat ini hanya keadaan mila dan calon bayi yang ada dikandungannya.

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang