Part 20.

6.3K 264 13
                                    

Sorry semua kalau banyak typo.


Hubungan kevin dan mila semakin hari semakin membaik, bahkan mila hampir tak pernah mendapat amukan kevin selama dua bulan ini, ditambah lagi clara selalu ada ditengah-tengah mereka membuat keduanya tampak seperti keluarga kecil yang bahagia.

Setiap harinya mila selalu dijemput kevin untuk menemani kevin kekantornya dan sekalian memuaskan kevin selama dikantor bila kevin merasa pusing dengan memuaskannya.

Kadang setiap harinya mila yang akan menjemput clara pulang sekolah atau kevin dan mila yang menjemput gadis kecil itu. Dan beberapa kali mila menggunakan mobil kevin sebelum menjemput clara pergi kemakam kedua orang tuannya untuk  menjenguk kedua orang tuanya.

"Hy ma.. Pa... Mila kangen, maaf banget mila jarang banget jenguk kalian... Maa, pa.. Mila minta maaf kalau selama ini mila udah jadi anak yang ngcewain kalian bikin sedih kalian dengan apa yang mila perbuat.. Kalau kalian masih hidup mila tahu kalian pasti gk akan pernah nganggap mila anak.. Maaf ya, hiks... Hiks... Maafin mila ma pa."
Katanya menangis, didepan pusaran kedua orang tuanya.

"Mila sekarang juga sedikit terhibur dengan adanya clara bersama mila. Clara itu anaknya kevin, cowo yang bantuin mila buat bayar biaya oprasi kalian, emmm... Dan sepertinya mila mulai menyukainya, menyukai setiap apa yang dia berikan dan mila sangat menyukai setiap sentuhannya.. Mila tau mila bodoh, semua yang mila lakukan salah, sampai akhirnya mila malah menginginkan hatinya. Maafkan mila Ma, Pa.. Emmhh sepertinya udah waktunya mila pamit mau jemput clara... Lain waktu mila bakalan kesini lagi jenguk mama dan papa."

Mila berjalan menyusuri pemakaman itu, air matanya terus mengiringinya samapi di tiba di mobil kevin. Rasa sesal, sedih, kecewa akan dirinumya sendiri menumpuk didalam hatinya.

Mila menghapus air matanya dan memantapkan hatinya untuk menjemput clara yang sudah dianggapnya seperti putri kecilnya sendiri. Entah mengapa pertama kali ia melihat clara hatinya langsung terpaut pada bocah kecil menggemaskan itu.

Mobil kevin sudah terparkir di depan sekolah clara, terlihat seorang wanita duduk disebuah kursi panjang sedang berusaha mengajak clara bicara, namun clara hanya menatapnya sebentar kemudian kembali mengedarkan pandangannya mencari keberadaan mila.

Wajah clara langsung berbinar kala melihat siapa yang beru saja keluar dari mobil daddynya. Clara berlari menghanpiri mila.

"Sudah berpa kali aunty bilang clrmara tidak boleh lari-lari seperti ta-di. Iyakan?..." mila berjongkok didepan clara dan mengusap lembut pipi tembem clara.

"Maaf momm.. Clala seneng aja mommy bisa jemput clala." mila mengangkat sebelah alisnya kemudian melihat kaki seseorang tengah berada disamping keduanya.

Mila mendongakan kepalanya dan melihat seorang wanita bertubuh tinggi berkulit putih dan memiliki rambut pirang persis seperti clara bahkan senyumnya sama seperti senyum yang dimiliki oleh clara.
Mila berdiri disebelah clara, sambil memandang wanita didepannya dan bergantian memandang clara.

"Apa kita pernah bertemu, rasanya aku sangat tidak asing dengan anda." kata mila memberikan senyum terbaiknya.

"Tadi clara memanggilmu mommy, apa kau sudah menikah dengan kevin?..."mengabaikan pertanyaan mila dan malah bertanya kembali dengan diiringu senyum merendahkan saat dia mrmandang mila.

"Momm.. Balik yokk.. Clala lapal." katanya menarik-narik tangan mila.

"Iya sayang sebetar." kata mila menatap clara lembut.

"Mommy... Clala lapal." rengeknya, membuat mila tak tega dibuatnya.

"Ya udah ayok kita cari makan.. Tapi clara harus janji makanya harus habis ya."

"Siap mommy."

"Maaf ya.. Kami harus segera kembali.. Semoga kita bisa bertemu kembali, maaf membuatmu harus menemani clara."

"Tidak masalah... Lagi pula aku juga sangat senang bisa melihatnya lagi." katanya ternyum sinis pada mila.

Mila berjalan menggandeng tangan clara membawanya masuk kedalam mobil, dia terus mencoba mengingat dimana dia pernah melihat wanita itu.

**

Semenjak pertemuan dengan wanita  tadi membuat sedikit konsentrasi mila terganggu. Dan clara terus memperhatikan mila yang diam tanpa mengajaknya bicara seperti biasa.

"Anty cantik... Kok diam aja, clala bukan boneka lo, clala bisa diajak ngomong jadi jangan cuekin clala." mila tersenyum geli menatap clara yang duduk disebelahnya.

"Aunty tau kok sayang... Aunty cuman lagi fokus sama jalan doang."

"Emang jalanan lebih menalik dali clala ya?..."

"Bukan begitu sayang... Hanya saja ketika kita sedang mengendarai kendaraan kita harus fokus agar si pengemudi dan yang lainnya selamat." jelas mila.

"Tapi gk kaya biasanya... Oh ya kok tadi anty cantik telat jemput."

"Maaf ya.. Tadi aunty ke makam orang tua aunty ditambah lagi jalanan macet parah karna ada yang kecelakaan.. Jadi aunty minta maaaaaffff banget sama kamu."

"Ok di maafkan."

"Oh ya clara mau makan apa sayang?..."

"Apa aja yang penting sayul."

"Ihh kok tumben... Seneng deh clara sekarang ada perubahan."

"Iya dong clala kan mau anty cantik makin sayang dan cinta sama clala jadi clala bakal lakuin apa aja buat anty cantik senyum"

"Oughhhh sweet banget sih sayang... Aunty jadi mau nangis dengarnya.. Terimakasih. Aunty mila teramat sayang dan cinta sama clara."

"Kalau sama daddy?..."

"Sayang.. Kita bahas yang lain ya.."

"Eghhhh.. Baiklah." katanya lemas.

Mila dan clara berhenti disebuah restorant untuk membeli makanan untuk makan siang ketiganya. Setelah itu mereka kembali kekantor.
Kantor kevin bagai rumah kedua untuk ketiganya, setiap pulang sekolah clara selalu ingin diantar ke kantor ayahnya dan dengan senang hati mila menganatrkan clara.

Para pegawai kevin pun sudah mengenal mila dengan baik, terlerbih mila sosok seorang wanita cantik yang mudah bergaul dan menempatakan diri, dan selama ada mila kevin bisa merubah kebiasaan lamanya dan lebih bisa bersikap hangat pada karyawannya tapi tidak mengurani kerisma dan wibawa seorang kevin.

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk"

Cklek.

"Selamat siang daddy clala yang ganteng."

"Selamat siang anak daddy yang cantik." sapa kevin dengan wajah lelah tapi dia tetap tersenyum untuk anaknya.

"Dad.. Liat clala bawa apa.. Clala bawa makan siang untuk daddy."

"Terimakasih cantik."

"Sama-sama daddy..."

"Ayo mila kita makan bersama. Hari ini apa menu makanannya" kata kevin yang tengah memangku clara.

"Hali ini kita makan sayul sama ikan gulame.. Kata mommy mila ikan gulame itu enak."

"Mila maaf clara selalu memanggilmu dengan sebutan itu." katanya dengan nada rendah.

"Emangnya clala gk boleh panggil anty cantik dengan sebutan mommy mila."

"Bukan begitu sayang.. Tidak enak pada aunty mila. Clarakan punya mommy, nanti kalau mommy clara dengar gimana?.."
Nyess... Hati mila seketika beku mendengar penuturan kevin, ada rasa sedih terselip dihatinya.

"Sebentar aku siapkan dulu. Clara sayang sekarang clara cuci tangan dan kaki terus ganti baju tadi aunty sudah siapkan." kata mila mengalihkan pembicaraan ini dia tidak ingin hatinya semakin sakit.

"Siap.. Ayo daddy kita cuci tangan."

"Baiklah."

Mila tersenyum menatap kepergian keduanya dan dia kembali menyiapkan makanan untuk makan siang mereka.
Setelah semua siap dan keduanya sudah duduk dikursi masing masing mereka menyantap makanan siang dengan suasana hangat mmdan mila sangat menyukai ini.





Tbc......

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang