Part 2

6.3K 258 11
                                    


Dua hari kemudian om rudi memberikan kabar pada mila kalau sudah ada pembeli yang membeli rumahnya. Mila sangat senang dibuatnya, ia menggenggam tangan mama dan papanya bergantian.

"Ma, pa... Sebentar lagi mila bakalan liat senyum indah diwajah kalian.. Mila gk sabar ma.. Dan pa.. Maafin mila menjual apa yang sudah papa bangun selama ini. Mila berjanji setelah mila dapatkan pekerjaan yang layak mila akan mengembalikan rumah papa beserta kenangan kita." mila menghapus air matanya mengambil tasnya dan berjalan keluar, diluar dia bertemu dengan suster ana.

"Suster.. Apa suster bertugas pada hari ini?..."

"Tentu mila.. Ada apa?..."

"Mila akan keluar sebentar.. Mila minta tolong jaga mama dan papa bentar ya."

"Pasti tanpa kamu minta pun saya akan menjaga mereka untukmu."

"Suster ana memang yang terbaik." mila memeluk suster ana.

"Haha.. Kamu bisa saja, pergilah sebelum terlambat."

"Baiklah.. Terimaksih selama ini sudah membantuku."

Suster ana menatap kepergian mila, baru kali ini dia melihat wajah cantik itu semakin cantik dengan senyum yang terus menghiasi wajah cantiknya.
"Semoga kamu bisa terus tersenyum seperti ini mila." kata suster ana menatap kepergian mila.


"Permisi bu intan apa pak Rudi ada didalam." tanya mila pada assitant om rudi.

"Hy mil.. Apa sudah membuat janji sebelumnya."

"Sudah..bu intan." kata mila dengan senyum manisnya.

" Baiklah kalau begitu tunggulah sebentar.. Pak Rudi sedang kedatangan tamu." kata bu intan bangkit berdiri dari kusinya.
"Baiklah.. Mari mil, kamu saya antar ke ruang tunggu."

"Makasih bu." baru saja mereka berdua mau beranjak pergi dari situ tiba-tiba pintu ruangan om rudi terbuka.

Cklek.

Brughhh.

"Aawww." rintih mila saat tak sengaja ia menabrak seseorang didepannya dan jidatnya terantuk sebuah benda dan mila yakini itu sebuah kacamata.
"Maaf." kata mila sedikit mundur dan terus menunduk.

Sedangkan pria didepannya melepas kacamatanya dan mengelap sedikit cairan bening yang keluar dari sudut matanya. Akibat benturan keras membuat matanya sedikit terkena kacamata yang dikenakannya setelah itu ia memakai kacamatanya kembali.

"Saya harap ini tidak terjadi lagi kalau berjalan tolong matamu juga ikut digunakan jangan asal berjalan." katanya dingin.

Mila mencoba mendongakan kepalanya menatap lawan bicaranya.
"Maaf saya tidak sengaja. Maafkan saya."

Pria didepanya hanya mentapnya acuh.
"Saya atas nama mila minta maaf pak kevin. Maaf atas kecerobohannya." kata om rudi terdengar seperti memohon.

"Om.." lirih mila ia menatap laki-laki paruh baya itu ia tau kesalahannya pasti sangat fatal.

"Kali ini saya maafkan." kevin menatap mila dengan tatapan sinis.

"Ayo masuk mila.. Lain kali om minta kamu lebih hati-hati." kata om rudi kemudian menarik tangan mila masuk keruangannya, Setelah kepergian kevin.

"Mila minta maaf om.. Mila membuat kesalahn lagi." kata mila menunduk takut.

"Sudahlah.. Yang penting saat ini pak kevin tidak melakukan hal gila dengan mencabut kembali saham yang dia tanam diperusahaan om. Kamu taukan kalau keadaan perusahaan seperti apa." mila hanya mengangguk dan terus menunduk.

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang