Part 42

4.2K 272 25
                                    

Maaf ni yaaaaa... Gue batalin janji lagi tadi malam.... Habis beneran gue cape banget....

Sooo, ini gue next part 42....
Maaf kalau banyak sekali typonya......






Kevin terus menatap lurus jalanan kota jakarta yang semakin hari semakin padat, namun padangannya tak sedikit pun lepas dari mobil merah yang ada didepannya. Ya setelah berhasil mengejar sonya dan seorang pria itu akhirnya kevin berada tepat dibelakang keduannya.

"Ini bukan arah kerumah, jemana lagi kamu sayang." meski dalam kadaan macet tanpa rasa lelah ia mengikuti istrinya hingga istrinya tiba disebuah hotel berbintang kevin memarkirkan mobil dika tidak jauh dari mobil yang ditumpangi istrinya. Kurang lebih setengah jam kevin menunggu sonya keluar dari mobil itu bersama pria yang membawanya ke hotel ini, tapi sonya tak kunjung keluar. Malah ia harus melihat mobil tersebut bergoyang.  Kepala kevin tiba-tiba berdenyut nyeri membayangkan apa yanh dilakukan istrinya, bahkan saat ini ia juga memikirkan bagaimana nasib anaknya yang ada dirahim sonya.

Kevin yang tak tahan melihat pemandangan didepannya hendak segera turun, namun belum sempat terbuka pintu mobilnya, sonya sudah keluar bersama pria itu dengan kondisi yang berantakan. Mata kevin memanas, ia menjambak rambutnya kuat.

"Apa yang kamu lakukan yang... Kamu tega bermain dibelakangku bersama orang lain." kevin tak mampu lagi menahan air matanya.

"Ohh Tuhan... Apa lagi yang akan kalian lakukan disini."  setelah merapikan tsmpilan keduanya, tanpa rasa curiga sedikitpun sonya dan seorang lelaki tersebut memasuki sebuah hotel dan langsung memesan kamar. Setelah memastikan aman kevin mengeikuti mereka terus hingga sampai di sebuah kamar VIP, kevin mengerang marah saat sonya dan pria itu masuk sambil terus berciuman, kevin melangkahkan kakinya.

Baru beberapa langkah, iphone yang ada disaku kevin sudah menghentikan langkahnya. Dengan kasar kevin mengambil iphonenya dan mengangkat telpon setelah melihat siapa yang menelponya.

'Ada apa dik.. Apa lo sudah sampai dan bertemu dengan clara?.."

"Sorry bro... Gue baru aja sampai tapi disini tidak ada mila dan clara."

"Bukannya orang kepercaan gue mengatakan kalai mereka tinggal disitu."

"Iya.. Lo benar... Tapi setelah kejadian tadi siang mila diajak oleh kakak dan kedua orang tuanya tinggal dengan mereka."

"Bukanya mila sudah tidak memiliki keluarga."

"Oh iya lo benar.. Tapi tadi tetangganya bilang kalau mila dan clara sudah pindah dari situ dan mereka tidak tahu kemana mila dan clara alasan mereka pindah."

"Ohhh Tuhan kenapa semua jadi begini... Gue gk mau tau lo cari dia sampai ketemu."

"Elahhh enak bener lo nyuruh gue.. Gue juga banyak kerjaan kali.. Kalau lo mau lo aja yang cari mereka."

"Dasar.. Ya udah tapi paling gak kalau lo ada liat mereka disekitar bandung lo langsung bawa clara"

"Iyeeee... Bawel.... Oh iya gimana istri lo"

"Ishhhh.. Astaga, iya lo benar... Udah dulu gue mau nyamperin istri gue."

"Iya selamat menetapkan hati." ledek dika.

"Sialan lo."

"Hahahaha." kevin yang kesal segera mematikan sambungan telponnya.

"Sialan lo dik.. Sayang semoga kamu gk ngecewain aku... Aku percaya sama kamu."

Kevin sudah berada didepan kamar hotel tempat sonya dan pria itu. Karna perasaannya yang kian tak menentu ia memutuskan untuk meminta kunci cadangan pada petugas hotel. Bahkan ia hanrus berdebat dulu dengan pegawai holet tersebut.

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang