Part 46

4.2K 275 16
                                    

"Sorry kami harus segera pergi... Tolong lepaskan tangan anda tuan kevin yang terhormat."

"Maaf kalau kali ini gue egois. Tapi ijinkan gue untuk menjaga mila dan anak-anak gue."

"Menjaga atu menyakiti. Maaf tapi kami tidak akan membiarkan siapapun mengambil milik kami dengan mudah."

"Apa lo tau anak yang ada dikandungan mila saat ini anak siap?.. Anak gue, ok gue akui gue selama ini sudah banyak menyakiti mila dan kedua anak gue, apa salah kalau kali ini gue membahagiakan mereka."

"Kali ini?... Berarti lo berniat untuk menyakiti mila kembali. Oh ayolah kevin kami bukan orang bodoh yang bisa kau tipu dengan air mata yang sengaja kau keluarkan agar mila dan kami semua disini luluh." kata mario sengit. Dia benar-benar marah kali ini.

"Mario.. Gue mohon... Pak handoyo, bu maria.. Saya mohon ijinkan saya untuk membawa mila dan clara kembali bersama saya."

"Maaf kevin kami tidak bisa mneyerahkan mila begitu saja... Dia anak kami, kami tidak ingin mila pergi dengan pria yang bukan suaminya." kata pak handoyo telak menampar hati dan pemekiran kevin.

"Aku mohon pak handoyo.. Apa anda ingin aku menikahi mila saat inj juga. Baiklah akan ku urus secepatnya. Aku hanya tidak ingin kembali berpisah dengan mereka bertiga."

"Maaf tidak semudah itu. Akan sangat sulit menyembuhkan luka yang pernah ditoreh terlalu dalam." jawab mila yang baru saja angkat bicara setelah sekian lama bungkam.

"Aku berjanji mila.. Aku tak akan pernah menyakitimu bahkan menyiksamu. Aku benar-benar menyesal."

"Sayang.. Clara mau pulang bareng mommy ada daddy?.." tanya mila lembut pada clara yang masih dalam pelukan kevin. Clara menatap keduanya bergantian seketika air matanya luruh, mila yang melihat hal itu langsung memalingkan wajahnya. Sakit rasa hatinya saat melihat bulir bening yang ibdah itu mengalir dari sudut mata anak tercintanya.

"Clara daddy mohon bantu daddy bilang sama mommy, kalau daddy tidak ingin terpisah dari kalian." katanya ikut menangis dengan clara. Hati mila bagai diremas kuat melihat dua orang yang dicibtainya menangis. Mama maria dan ana yang sejak tadi diam ikut merasakan kesedihan dan kesesakan yang dihadapi oleh kevin amdan clara.

"Mila ayo pulang dek.. Hari sudah sangat sore.. Kamu bahkan belum makan dan minum susu hamilmu, aku tak ingin keponakanku kenpa-napa karma lama berdiri." kata mario mengulurkan tangannya pada mila. Belum sempat mila meraih tangan sang kakak, kevin leboh dahulu mengambil tindakan.

"Aaaaaaaa.. Oh Tuhan." pekiknya saat merasa tubuhnya melayang, bukan, bukan melayang tapi saat ini ia merasa sedang dalam gendongan seseorang, siapa lagi kalau bukan kevin.

"Clara daddy minta tolong kamu jalan sendiri dulu ya sayang.. Daddy gk mau kalau sampai mommy dan dede kecapean, setelah sampai rumah daddy berjanji akan memijat kaki kalian berdua."

"Iya daddy.. " kata clara mengikuti mila dan kevin dari belakang.
Sedangkan keluarga handoyo dibuat tercengang melihat tindakan spontan kevin, namun dengan cepat mario mengambil alih saat kevin hendak membuka mobilnya.

"Kau tidak bisa semudah itu untuk membawa mila pergi. Turunkan dia sekarang." kata mario tegas dan penuh penekanan.

"Tidak.. "

"Aku bilang turunkan mila. Clara sayang sekarang masuk mobil om mario ya."
Yang diajak bicara malah menatap sang daddy mengerti akan maksud daddynya clara langsung berjalan membuka mobil mario dan itu membuat senyum mario merekah, namun senyum itu tidak bertahan lama saat kevin berlari masuk kedalam mobil mario.

"Heyyyy kau bisa mencelakaj adikku bodoh." maki mario melihat kevin membawa mila yang sedang hamil berlari menuju mobilnya. Sedangkan mila refleks memeluk leher kevib erat dan menyembunyikan wajahnya didada bidang kevin. Nyaman itulah yang dirasakan oleh mila.

Kevin sudah mendudukan dirunya di jok belakang bersama mila dan clara, dimana mila masih berada di pangkuannya, dengan segala usaha akhirnya mila bisa juga telepas dari pelukan posesif kevin di pingangnya.

"Jaga jarak lo sama adek gue."

"Iya.. Pelit banget sih lo."

"Lo hisa ngomong begini.. Lelaki tak tahu diri."

"Sayang udah deh."

"Thank you kaka ipar."

"Maaf aku bukan kakak iparmu."

"Soon." jawabnya santai. Sedangkan mila menghembuskan nafasnya kasar marah, sedih, bahagia semua bercampur aduk dihatinya. Ia tak menyangka dipertemukan kembalu dengan kevin. Mila melepar pandangannya keluar jendela bahkan ia tak tertarik dengan perdebatang kevin juga mario.

"Dad."

"Emhhhh... Kenapa sayang."

"Jangan betengakal telus sama om malio. Liat mommy jadi sedih."

"Oh ya ampun maafkan daddy sayang."

"Kenapa daddy malah minta maaf sama clala. Yang salah itu kalian beldua jadi halus minta maaf sama mommy milanya clala yang sangat cantik. Jangan buat mommynya clala sedih telus dong."

"Iya sayang." jawab kevin, kemudian ia merai tangan kiri mila yang ada dipangkuan mila. Namun saat merasakan tangan kevin menyentuhnya mila menepisnya.

"Aku mohon bicaralah.. Lebih baik kamu hina, caci dan maki aku atau kalau kamu mau kamu bisa pukul aku sesukamu, asal jangan seperti ini mendiamiku.. Aku mohon mil." namun mila lebih memilih untuk diam.
"Sayang bantu daddy ngomong sama mommymu nak daddy benar-benar menyesal." katanya mengelus lembut perut mila dengan sayang, dan mila sempat menundukan kepalanya menatap kevin yang sedang berbicara dengan anaknya. Ingin rasanya ia mengelus lembut kepala kevin, tapi mau dikata apa semua sudah begini adanya mila tak mampu melakukan apapun kecuali memaafkan saat melihat ketulusan yanh ditunjukan kevin padanya. Tapi, tapi bukan sekarang kata hati mila.

"Aku cuman mau lihat ketulusan dan perjuanganmu vin, walau aku tau aku bukan seseorang yang pantas diperjuangkan. Sama seperti kamu sudah membeliku aku masih mengingat semua hinaanmu padaku, aku hanya perempuan jalang yang tak ada harganya." kata hati mila menangis, sungguh ia tak mampu lagi. Air matanya sudah menggenang dipelupuk matanya yang siap membasahi pipi mila. Tangannya terulur hendak menyeka air matanya namun kevin yang melihat pergerakan tangan mila seketika menahannya, ia menatap mata indah itu yang mulai berkaca-kaca.

"Aku mohon jangan menangis lagi... Kamu boleh tidak memaafkan semua kesalahanku. Aku tau dan sangat tau aku sangat berdosa padamu tapi ijinkan aku untuk merawat mereka dan menjagamu. Meski aku tau kalau kamu sama sekali tidak mencintaiku. Aku gk mau aku melakukan kesalahan kedua kalinya dan membuat anak kita yang terkena imbasnya karna kesalahanku." kata kevin yang ikut Menangis dengan mila.

Hati mila menangis saat kevin mengatakan kalau dia tidak mencintai kevin. Sangat salah, bahwa sekarang ia sangat mencintai kevin.

Clara yang melihat dua orang kesayangannya menangis langsung mengambil posisi duduk dipangkuan kevin.

"Ada apa sayang hum... Maafkan daddy kali ini sangat cengeng, daddy hanya tidak ingin kamu dan mommy terabaikan dan daddy ingin selalu bersama kalian sayang apa kamu ijinkan daddy bersama kalian?.."

Clara bukannya menjawab tapi memeluk mila dan kevin bersamaan. Ketiganya menangis bersama. Ana dan mario semapt tersntuh melihat ketiganya.

Dimobil lain. 🚗
"Pa bagaimana sikap papa setelah ini.?.." kata maria bersandar didada suaminya.

"Papa akan lihat keseriusan kevin ma. Bagaimanapun kita tau mila sangat mencintai kevin. Dan kita juga tkdak boleh egois memisahkan mereka."

"Tapi papa anakmu yang satu itu tak akan membiarkan adiknya kembali pada kevin begitu saja."

"Tak apa.. Dari situ kita akan lihat bagaimana perjuangan kevin yang sesungguhnya."

"Iya pa."









Tbc....




Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang