Part 6

6.1K 248 7
                                    


Hari ini hari terberat untuk mila, dimana dia ditemani oleh ricu mengantarkan kedua orang tuanya menuju peristirahatan terakhir.
Tangis mila pecah saat tanah sudah mengubur peti mati kedua orang tuanya. Tubuhnya limbung saat sudah tak mampu melihat pemakaman itu. Ricu dibantu juna mangangkat tubuh mila membawa mila kekediaman mila yang baru.

Sepanjang jalan ricu terus saja menggenggam tangan mila, ia mengelus wajah cantik sahabatnya.
"Gue yakin lo pasti kuat mil." kata ricu mentapa wajah cantik mila.

"Kasihan ka mila.. "  kata juna yang masih fokus meneyetir mobilnya.

"Ye gimana lagi jun.. Ini sudah takdir Tuhan buat dia. Yang pasti kita cuman bisa kasih dia support."

"Betul lo ka. Oh ya.. Belok mana lagi ni."

"Lurus terus didepan ada perempatan belok kanan, sekitar 100 meter ada pertigaan lo lurus aja, rumah cat abu-abu itu rumah mila."

"Ok ka." juna melajukan mobilnya sesuai instruksi ricu.

"Jun.. Tolong bukain pintu rumah mila ya.. Kuncinya ada dibawah pot bunga yang itu."

"Iya ka, Bentar."
Ricu dan juna merawat mila yang masih setia memejamkan matanya di sofa ruang tamu. Bukan karna apa-apa mereka meletakan mila diruang tamu. Karna ricu tau betul mila tipe cewe yang gk suka tempat pribadinya ada yang masuk kecuali mama dan papanya.

"Ngehhh..." mila membuka matanya perlahan dan kedua mata cantiknya menatap dua manusia yang sangat ia kenal.

"Ka mila akhirnya lo sadar juga.. Sebentar gue ambilin minum." kata juna berlari kedapur mengambilkan mila minum.

"Seneng gue akhirnya lo sadar juga mil."

"Maaf merepotkan." kata mila sedih.

"Ka mila ini minum dulu... "

"Makasih jun."

"Sama-sama ka."

Mila meneguk habis air putih yang dibawa juna tadi. "Maafin kalo gue ngerepotin lo berdua."

"Nggak sama sekali ka.. Oh ya ka.. Gue balik ya, jemput mama sama papa."

"Oh iya jun.. Lo hati-hati ya."

"Siap.. Pasti ka, juna pergi dulu."

"Iya dek." mila menatap kepergian juna. Ia menghela nafas panjang.

"Lo harus makan sebentar gue masakin makan buat lo."

"Gk usah cu gue gk lapar."

"Ehhh badan lo udah terlihat kurus begini lo mau jadi apa.. Kalo badan lo kaya gue oke aja lo kaga makan." omel ricu.
"Lo tunggu disini gue masakin makanan buat lo." saat ricu hendak beranjak pergi tiba-tiba iphonengnya berbunyi.

"Hallo.."

"Selamat siang Ricu... Gue kevin, dan hari ini adalah kedua kalinya gue minta sama lo.. Dimana mila?..."

"Ehh iya pa.. Maaf, beberpa hari ini mila sibuk, jadi dia gk bisa datang kemaren ke club." kata ricu kikuk.

"Gue gak mau tahu alasan.. Lo bilang ke dia, gue sudah membelinya dan gue gak mau yang jadi milik gue disentuh orang lain." kata kevin tegas dan penuh amarah.

"Iya.. Iya saya tau pak.. Sebentar saya tanya dulu milanya dia sekarang ada dimana." katanya berbohong sedangkan mila menatap bingung.

"Baik saya tunggu.. Kalau dalam waktu 10 menit tidak ada kabar usaha lo dan kehidupan mila akan hancur ditangan gue."

"I..iya pak.. Maaf, segera saya akan hubungi bapak."

Tut.. Tut... Tut...

Ricu mengerang frustasi, ia tak tega melihat mila yang baru saja berduka harus melayani seseorang yang sedang lapar akan kenikmatan dunia.
Mila menatap ricu dalam, ia tahu sekarang ricu sedang sangat gelisah.

Give Me Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang