Chapter 10

19.3K 774 13
                                        

Tak terasa bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar kelas termasuk kelas Della. Ia berjalan santai menuju parkiran, tadi ia mendapatkan pesan dari Galvin bahwa kekasihnya itu tidak bisa menjemputnya di karenakan ia ada rapat OSIS. Della merasa bingung, Galvin begitu sibuk dan tidak pernah memperdulikan kesehatan tubuhnya. Di parkiran Della melihat Shawn mengerutu dengan wajah kesalnya. Ya Galvin yang menyuruh Shawn mengantarnya pulang lagi pula mereka satu atap, sedangkan Agus asisten pribadi Galvin tengah menjemput adik kembar Galvin.

" Lo lama banget sih, gue capek nunggu lo dari tadi." Ucap Shawn kesal pada Della, sedangkan Della mengerutkan dahinya mendengar ucapan Shawn seperti omelan.

" Kalau lo gak ikhlas nunggu gue gak usah di tunggu, gue bisa pakai taksi kok kalau gak gue bisa nelfon Galvin buat anterin gue pulang." Ucap Della menahan emosinya. Shawn yang mendengar ucapan Della menghela napasnya merasa bersalah atas ucapannya tidak seharusnya ia mengatakan itu pada Della, langsung saja Shawn menarik Della kepelukannya dan mengecup puncak kepala Della.

 Shawn yang mendengar ucapan Della menghela napasnya merasa bersalah atas ucapannya tidak seharusnya ia mengatakan itu pada Della, langsung saja Shawn menarik Della kepelukannya dan mengecup puncak kepala Della

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maafin gue, gue gak bermaksud kayak tadi, maafin ya abang lo yang bodoh ini." Ucap Shawn mengelus puncak kepala Della. Della hanya menganggukan kepalanya di pelukan Shawn. Orang yang masih di sekolah memotrek apa yang mereka lihat jarang-jarang sekali Most Wanted memeluk seorang gadis seperti Shawn yang jarang memeluk gadis bahkan tidak pernah namun sekarang malah memeluk seorang gadis yang ternyata adiknya.

" Sekarang kita pulang ya." Ucap Shawn masih memeluk Della lalu membawanya ke mobil dan berlalu pulang. Saat di perjalanan pulang hanya ada ke heningan di dalam mobil Della yang melihat ke arah jendela memperhatikan orang yang berlalu lalang sedangkan Shawn tengah fokus menyetir sesekali melirik Della. Sampainya mereka di rumah, Della langsung saja turun dari mobilnya tanpa memperdulikan orang yang masih di dalam mobil. Shawn melihat itu hanya bisa menghela napas pasti ia akan di habiskan oleh Galvin karena sudah membuat Della marah. Di kamarnya Della mengunci pintu dari dalam karena ia masih sangat kesal. Ia membaringkan badannya di kasur empuknya. Ia tidak perduli dengan makan siangnya. Kantuk mulai menyerangnya hingga ia benar-benar terlelap tanpa mengganti pakaian sekolahnya.

●●●●

Matahari sudah tenggelam, hari sudah semakin sore tapi Della masih saja mengunci pintu kamarnya bahkan Shawn sudah mencoba mengetuk pintunya namun hasilnya nihil untung saja orang tua mereka tidak ada di rumah dan Charlie sedang di kantornya mungkin saja Charlie lembur sedangkan Galvin belum kelihatan dari pulang sekolah tadi dan Shawn sangat bersyukur Galvin belum mengetahui jika ia tau habislah riwayat Shawn namun tiba-tiba bel rumahnya berbunyi baru saja Shawn ingin bangkit dari duduknya namun ia kembali mengurungkan niatnya karena bik nia sudah terlebih dahulu berjalan ke arah pintu dan Shawn melanjutkan menontonnya. Ternyata yang datang itu Galvin, di ruang tamu Galvin melihat Shawn tengah asik menonton tv. Galvin mengernyitkan dahinya tidak mendapatkan Della di ruang tamu itu, biasanya sore-sore menjelang malam Della akan menonton acara tv yang ia sukai namun sekarang Della tidak ada mustahil jika Della melewatkan acara tvnya.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang