SKIPP YAK
.
.
.
.Sekarang adalah hari kelulusan untuk Galvin dan kenaikan kelas untuk Della.
"Anjer udah lulus ae gue ye, padahal baru kemarin gue masuk sekolah ini." Ujar Dimas.
"Hooh njer, cepet bener dah kayanya bentar lagi gue kuliah. Kaga nyangka ternyata gue smart banget." Ujar Galang ikut ikutan.
"Najis smart apanya, lo mah lulus gara-gara gue kasi contekan." Ujar Leo menoyor kepala Galang membuat suasana semakin rusuh.
"Itu yang di belakang kenapa ribut-ribut!" Tegur Buk Sulastri yang sedang memberi arahan untuk perpisahan.
"Nah kan, lo si gara-gara." Dimas menyalahkan Galang yang ada di sampingnya.
"Kok gue si, kan lo duluan ya gue ikut-ikutan lah." Galang tidak terima disalahkan oleh Dimas.
"Lah siapa suruh lo ikut-ikutan, bukan salah gue dong ya." Ujar Dimas.
"Kak Dimas diem deh, biar enggak di tegur guru lagi." Intan angkat bicara membuat Dimas bungkam.
"Mampus lo." Raka tersenyum mengejek kearah Dimas.
"Kak Raka juga diem." Ujar Cara menarik tangan Raka agar duduk disebelahnya.
Mereka bersembilan mengikutin acara perpisahan dengan khidmat.
"Ah bosen banget gue, gini-gini mulu acara tahun ke tahun. Kaga mau ngundang mia khalifa kek." Ujar Dimas dengan nada bosannya.
"Goblok lo, kalo mia khalifa di undang ini acara bukan perpisahan malah jadi acara boke*p bego." Leo menoyor kepala Dimas.
"Ih jangan mia khalifa, Manu rios aja yang di undang kan lebih bagus." Ujar Della senang, mendengar ucapan Della membuat Galvin mendengus kesal.
"Gantengan juga aku dari pada Panu Laos." Ujar Galvin kesal.
"Huuu bisa ae kutil onta." Raka memutar bola matanya kesal.
Della memeluk lengan Galvin lalu memeberikan cium singkat di bibir Galvin.
"Emang Lano kok yang lebih ganteng dari Manu rios, makanya Della lebih cinta Lano dari pada Manu rios hehe." Ujar Della di akhiri dengan kekehan kecilnya.
"Yeu bisa ae ngegembelnya."
"Ih Della nggak gombal ya," Della memukul lengan Dimas yang kebetulan ada di sampingnya.
"Anjir ni anak kecil-kecil kekuatannya bisa juga." Dimas mengusap lengannya yang habis di pukul oleh Della.
"Udah-udah diem, ntar di tegur lagi." Ujar Intan mengingatkan.
"Iya sayangku, aa diem nih demi kamu." Dimas menoel dagu Intan membuat pipi Intan memerah.
"Ih kak Dimas apaan si." Ujar Intan.
"Nasib jomblo gini amat." Galang mengusap dadanya mendramatisir.
"Sama bro, gue juga jomblo." Leo memeluk Galang dan berpura-pura menangis.
"Hilih, udah ada cewe di depan mata kaga mau di tembak cuih." - Dimas
"Hooh, ntar giliran di ambil orang nangis terus ngomong. Gue nyesel banget harus gue tembak Teresa Waktu itu." Ujar Raka menirukan gaya bicara Leo, mendengar ucapan Raka membuat Teresa tersentak kaget.
Jadi selama ini cinta gue nggak bertepuk sebelah tangan-batin Teresa.
"Bangsat kapan gue ngomong gitu anjer," Leo sangat malu saat ini apalagi saat matanya tidak sengaja menatap Teresa yang juga menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine
RomanceSeiring berjalannya waktu orang bisa saja berubah begitupun Della. P.s: jangan di copy tolong:" Follow jg akun ini ya