Chapter 5

25.1K 1K 19
                                    

Setelah dua hari Della tidak mengikuti MOS akibat kepalanya pusing kemarin, dan sekarang ia kembali masuk untuk mengikuti MOS terakhir. Sedangkan Galvin absen selama dua hari untuk menemani Della yang merajuk tidak mau ditinggal oleh Galvin. Dan sekarang, mereka kembali ke aktivitas seperti biasa. Saat ini Della tengah sarapan bersama Charlie dan juga Shawn lalu tiba-tiba Galvin datang untuk menjemput Della, tapi Della menolak beralasan ingin berangkat bersama Charlie.

" Kok kamu di sini?." Tanya Della sembari mengunyah rotinya.

" Jemput kamu lah." Ucap Galvin mengapus sisa selai yang berada di sudut bibir Della.

" Katany kamu mau sama abang berangkatnya." Ucap Charlie, mendengarkan ucapan Charlie Galvin menatap Della yang menyengir tanpa dosa.

" Jadi kamu berangkat ama bang Charlie? Kok gak ngasih tau aku?." Ucap Galvin memandang Della yang masih menyengir.

" Kan aku udah kirim pesan, Line, Bbm, Wa, Dm instagram, tapi kamu gak ada bales yaudah." Ucap Della santai sembari melanjutkan makannya.

" Tap.." Ucapan Galvin terpotong oleh Charlie yang melerai perdebatan yang tidak penting kedua pasangan itu.

" Udah ah kok pada bertengkar sih, biarin aja Della berangkat ama gue pasti baik-baik aja." Ucap Charlie pada Galvin, Galvin hanya bisa menghela napas pelan.

" Yaudah kalau gitu aku berangkat duluan ya soalnya mau ngurus OSIS dulu." Ucap Galvin mengelus puncak kepala Della.

" Yaudah sana berangkat dulu nanti kamu telat." Ucap Della pada Galvin.

" Kamu juga jangan telat, aku berangkat dulu ya." Ucap Galvin mengelus puncak kepala Della lalu mencium kening Della dan berlalu pergi ke sekolah. Sedangkan Shawn dari tadi sudah berangkat saat perdebatan antara Della dan Galvin.

" Kamu udah selesai?." Tanya Charlie

"Kalau udah ayok berangkat." Ucap Charlie, mendengar ucapan Charlie dengan segera Della menghabiskan susunya dan beranjak mengikuti Charlie yang sudah pergi mengabil mobil.

" Bi Della berangkat ya." Teriak Della dan berlalu tanpa mendengar balasan sang bibi.

●●●●●
Sampainya di Gerald High School, Charlie memakirkan mobilnya tepat depan gerbang. Ia keluar dari mobilnya dan memutari mobil untuk membukkan pintu untuk Della.

" Silakan tuan putri." Ucap Charlie dengan senyum jahilnya.

" Abang apaan sih, aku kan bukan tuan putri." Ucap Della.

" Kamu kan tuan putrinya abang." Ucap Charlie masih dengan senyum jahilnya.

" Iyain biar seneng." Ucap Della menggelengkan kepalanya.

" Belajar yang rajin ya kalau ada yang ganggu kamu atau ada yang hukum kamu kasih tau aja abang nanti abang tuntun yang hukum tuan putri abang." Ucap Charlie mengacak rambut Della.

" Ih abang jangan di berantakin, mending abang kekantor aja katanya ada meeting." Ucap Della sembari membenahi rambut yang diberantakan.

" Yaudah abang pergi kamu baik-baik ya jangan buat abanng khawatir." Ucap Charlie mencium kening Della orang yang berlalu-lalang melihat kejadian itu hanya memekik tertahan karena keromantisa mereka dan ketampanan Charlie. Memang seperti itu apalagi jika mereka jalan berdua banyak orang mengira bahwa mereka itu pacaran padahal nyatanya mereka adik-kakak

" Hati-hati bang." Ucap Della saat mobil Charlie sudah melewatinya.
Dengan santai Della masuk ke sekolah tanpa memperdulikan tatapan orang-orang yang memandangnya iri,sinis.
Della terus berjalan sampai ia menemukan Aula yang seperti lautan manusia. Ia melihat kanan, kiri, depan, belakang, untuk memastikan tidak ada orang yang melihatnya yang masuk ke barisan, karena ia tidak tau masuk kelompok/gugus apa jadi ya ia asal nyelip ada, yang penting dapet baris. Batin Della. Saat di barisan Della bertemu seorang wanita yang tidak terlalu kurus, kulit putih, dan rambut panjangnya yang menatap aneh dirinya.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang