Sampainya dirumah Galvin melihat Ayahnya serta kedua adiknya.
"Mama mana pa?" Tanya Galvin duduk di samping sang ayah.
"Tidur." Jawab Gerald.
"Pusing katanya." Lanjut Gerald.
"Kamu udah nyiapin keperluan buat besok?" Tanya Gerald.
"Udah semua pa." Jawab Galvin.
"Yaudah sana kamu istirahat, besok pagi kan kamu udah berangkat."
"Iya pa. Aku ke atas dulu,"
"Good night." Galvin meninggalkan kedua adiknya serta sang ayah.
"Good night too abang." Sahut Lauren.
🍓
Della saat ini tengah sibuk memantau dirinya di depan cermin. Bahkan matahari saja belum menampakan sinarnya, namun Della sudah selesai bersiap untuk menghantarkan Galvin.
"Della harus kuat LDRan sama Lano, nda boleh cengeng!" Della berbicara dengan bayangannya.
Tok...Tokk....Tokkk
"Della bangun sayang, katanya mau nganter Galvin ke bandara." Ujar Ariana dari luar kamar Della.
"Sayang." Panggil Ariana sekali lagi.
Clekk
Pintu kamar Della terbuka, menampilkan Della yang sudah sangat rapi.
"Loh udah bangun?" Tanya Ariana menatap Della bingung, karena tumben sekali Della bisa bangun sepagi ini.
"Iya dong. Della kan mau nganter Lano kebandara." Ujar Della dengan semangat atau lebih tepatnya pura-pura semangat mungkin?
"Yuk sarapan dulu." Ariana menarik tangan Della untuk pergi ke meja makan.
"Aku cuma mau makan roti aja mom." Ujar Della.
"Iya sayang, nanti kalo laper lagi gimana?" Tanya Ariana yang tengah menyiapkan roti untuk Della.
"Loh tumben udah bangun princess daddy." Ujar Francisco menghampiri Della lalu mencium kening serta pipi Della.
"Kenapa tumben udah rapi?" Tanya Francisco karena tidak tahu mengenai Galvin yang pergi kuliah keluar.
"Dia mau nganter si Galvin kebandara." Sahut Ariana menaruh roti yang sudah selesai ia beri selai.
"Emang Galvin mau kemana?" Tanya Francisco menatap istrinya bingung.
"Galvin kan mau kuliah di Amerika." Jawab Ariana duduk disamping sang suami.
"Jadi nanti kalian LDR-an?" Tanya Francisco lagi.
"Huum." Della menjawab dengan gumaman saja karena mulutnya penuh dengan roti.
"Pagi semua." Ujar Charlie yang baru saja turun.
"Loh tumben pagi udah rapi aja." Charlie menghampiri Della, lalu mencium pipi milik Della.
"Della mau nganter Galvin." Jawab Della.
"Ciee ciee yang bakal LDR-an." Charlie mencolek pipi milik Della, sehingga membuat Della merenggut lucu.
"Abang ih, jangan bilang kaya gitu." Della memukul lengan Charlie pelan.
"Udah-udah jangan ribut, habisin dulu sarapannya." Ujar Ariana melerai kedua anaknya itu.
"Della udah selesai mom, sekarang Della mau pergi ke rumah mama Alex." Della berdiri dari kursinya menghampiri sang mommy.
"Bareng sama daddy aja ya." Ujar Francisco.
"Yaudah kalo gitu Della pergi dulu ya mom." Della mencium kedua pipi sang mommy.
"Bye abang Charlie jelek wlee😝." Della menjulurkan lidahnya kearah Charlie dan berlalu meninggalkan meja makan.
"ABANG GAK DICIUM?" Teriak Charlie mendapatkan tatapan tajam dari sang mommy.
"GAK MAU ABANG JELEK!" Balas Della berteriak.
"Aku pergi dulu ya." Francisco mencium kening Ariana dan mengecup singkat bibir milik sang istri membuat Charlie jengkel melihat pemangdangan didepannya.
Kenapa gini amat nasib jomblo.- batin Charlie.Setelah berpamitan pada sang istri, Francisco pergi untuk menyusul sang putri yang sudah menunggunya disamping mobilnya.
"Daddy lama banget sih."
"Nanti aku telat nganter Galvin." Della mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ini masih pagi banget sayang, mungkin Galvin masih tidur." Francisco membukakan pintu mobil untuk sang putri.
"Kalo Galvin belum bangun Della mau bangunin Galvinnya." Della masuk kedalam mobil lalu memasang safe beltnya.
"Nanti daddy ngebut biar cepet sampainya hm." Setelah menutup pintu mobil Galvin berlari kearah pintu sebelah.
"Udah siap?" Tanya Francisco menatap kearah Della.
"SIAP!"
"LETS GO DADDY!" Ujar Della semangat.
Mobil melaju meninggalkan perkarangan rumah menuju ke rumah Galvin.
"Daddy gak telat ke kantor nanti?" Tanya Della.
"Enggak sayang, lagian siapa juga yang bakal marahin daddy kalo telat." Ujar Francisco tersenyum miring.
"Iya deh iya tau. Kalo daddy boss nya." Ujar Della Kesal.
"Hahaha." Francisco tertawa nyaring melihat anaknya yang tengah kesel itu, percaya lah wajah Della sangat menggemaskan bila sedang marah itu.
"Bercanda princess daddy." Ujar Francisco mengusak rambut Della.
"Daddy!"
"Kan rambut Della jadi berantakan lagi." Ujar Della kesal, ia sudah lelah bangun pagi untuk mencatok rambutnya dan merapikan rambutnya agar terlihat sempurna di depan Galvin.
Francisco ikut merapikan rambut milik Della saat lampu merah tengah menyala.
"Masih cantik sayang."
"Princess daddy ngapain aja cantik." Francisco mencubit pipi Della.
"Iya daddy, Della tau."
"Ayo jalan itu lampunya udah hijau."
"Iya sayang."
Francisco melanjutkan melajukan mobilnya kearah rumah Galvin. Karena hari sudah hampir siang.
Hai haii
.
.
Aku kembali membawa Galvin dan Della.
.
.
- Maaf tipo nya banyak tidak diedit lagi hehe
- jangan lupa kasi vote, komen, sama follow akun aku😉
- happy satnight semua❣️
- kalian spam komen aku bakal next cepet😝😉Bali, 09/11/2019
Mel💛
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine
RomanceSeiring berjalannya waktu orang bisa saja berubah begitupun Della. P.s: jangan di copy tolong:" Follow jg akun ini ya