Tak terasa ujian nasional sudah dekat, berarti Galvin berserta teman-temannya akan segera meninggalkan masa-masa SMAnya. Dan berganti menjadi MABA, bertemu dengan teman baru, guru baru dan suasana baru.
"Vin, lo nanti mau kuliah dimana?" Tanya Leo menatap Galvin yang tengah meminum minuman kalengnya.
"Ujian aja belom lo udah nanyain mau kuliah dimana." Ujar Dimas memakan kacang kulitnya dan membuang sampahnya di sembarang tempat.
"Makanya di persiapin dari sekarang goblok." Leo menoyor keras kepala Dimas.
"Gue maunya di London, tapi enggak tau juga." Ujar Galvin dilema.
"Terus kalo lo kuliah di London berarti lo LDRan dong sama Della?" Raka menatap Galvin menunggu jawaban dari temannya itu.
"Mungkin, tapi gue enggak tau juga. Kuliah disini apa di luar." Ujar Galvin menatap kosong arah depannya.
"Yang sabar ya bos." Ujar Galang menirukan suara dari salah satu kartun animasi.
🍫"Jadi hari senin minggu depan kita libur kan?" Tanya Teresa mengunyah kripik kentangnya.
"Ah? Libur? dalam rangka apa?" Tanya Intan bingung.
"Kan kelas 12 mau ujian gimana sih, emang lo enggak mau libur?" Tanya Teresa menatap Intan jengah.
"Maulah, libur adalah suatu keinginan siswa." Ujar Intan.
"Tan, lo sama Dimas bener-bener cocok deh." Ujar Cara tiba-tiba.
"Cocok gimana maksud lo?" Tanya Teresa menatap Cara bingung begitupun dengan Intan.
"Cocok lah, sama-sama bego." Ujar Cara tanpa dosa. Della mendengarkan itu pun tertawa pelan.
"Sialan lo, gini-gini juga gue pernah pinter. Kalau Dimas mah kaga pernah pinter, pan otak nya Dimas setengah." Cerocos Intan tanpa mengetahui orang uang di bicarakannya tepat berada di belakang nya, para sahabatnya sudah memberi kode pada Intan agar menoleh tapi Intan tidak mengerti kode itu. Ia malah terus-terusan membicarakan Dimas yang memiliki otak setengah itu.
"Oh, jadi aku punya otak setengah doang?" Tanya Dimas membuat Intan menoleh kearah Dimas.
"Hehe, aku enggak bilang kamu punya otak setengah beneran deh tadi cuma bercanda doang." Ujar Intan memeluk tangan Dimas dari samping.
"Bohong itu kak, tadi mah Intan bilang kalo otak kak Dimas itu setengah terus otak dia katanya penuh." Kompor Teresa.
"Apakah benar begitu?" Tanya Dimas menatap Intan serius.
"Hehe, maaf." Ujar Intan seperti anak kecil.
"Iyadeh di maafin." Dimas memeluk Intan.
"Beli obat nyamuk dimana ya?" Ujar Galang tiba-tiba.
"Keknya yang jual obat nyamuk mbok jum dah." Saut Raka.
"Idih goblok lo, mbok jum mah jualan racun tikus." Kembali Leo menyaut.
"Alah lo bertiga goblok, yang ada tuh mbok jum jualan ketoprak." Ujar Shawn santai.
"Yang bener tuh mbok jum jualan mie ayam." Ujar Cara menggelengkan pelan kepalanya melihat kelakuan teman-teman Galvin.
"Nah, neng Cara pinter. Jadi makin suka." Raka mengedipkan sebelah matanya pada Cara.
"Kak Raka matanya kelilipan?" Tanya Cara polos membuat Raka tepok jidat.
"Gue cabut duluan ya." Ujar Galvin bangkit dari duduknya bersama dengan Della.
"Hati-hati bro." Ujar Shawn. Dibalas anggukan oleh Galvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is Mine
RomansaSeiring berjalannya waktu orang bisa saja berubah begitupun Della. P.s: jangan di copy tolong:" Follow jg akun ini ya