12. Balik

29.2K 3.9K 187
                                    

 Chapter 12

"Balik"

________________________

Kegiatan kemping akhirnya berakhir. Kami pulang pukul 3 sore dan saat ini gue sedang berada di bis duduk bersebelahan dengan Jovan. Di depan gue Samuel duduk sama Sonho. Gue melirik Jovan yang sedang ngemutin permen. "Nyet" Panggil gue.

"Apaan Jing?"

"Selaw aja dong bangsat" Gue mendorong pelan bahu Jovan yang sedang memegangi permen tongkat milkita. Katanya biar tinggi, soalnya kan tiga permen Milkita sama dengan satu gelas susu. Hilih.

"Van. Gue mau cerita" Jovan menaikkan sebelah alisnya. "Apaan? Lo mau bilang dinyanyiin sama Daniel kemaren malem?"

Ih, kok dia udah tau sih. Padahal belom gue kasih tau, nggak asik ah. Jadi nggak surprise. Gue mendengus pelan. "Kok lo tau sih? Stalker ya?" Cowok itu memutar bola matanya malas. "Hih, najis males banget" Ucapnya dengan nada sengit. Namun sedetik kemudian ia tersenyum manis. "Apasih yang nggak gue tau tentang lo?"

Uh, Crocodile. Gue mengangguk pelan dan membalasnya dengan senyuman manis sambil mengusap rambutnya gemas. "Gue punya mata nyet, makanya gue liat" Lanjutnya lagi sambil membuka bungkusan permen kedua rasa stroberi. Fyi, itu permen gue yang beliin, disuruh sama dia. Jovan tuh suka banget sama stroberi, tapi jaiman anaknya.

Dasar Pinky Boy, sok-sokan jadi bad boy. Asu.

"Eh? Kalau lo liat, berarti anak-anak lain liat juga dong?"

"Ya mana Aliando tau" Gue berdecak kecil. Nyolot banget mukanya minta di tampol. Gue beralih menatap Sonho dan Samuel yang lagi adu ayam pake jempol. Iya adu ayam, kapan sih yang mereka lakuin berfaedah dikit. "Sam, nanti gue kerumah lo dong"

"IH CURANG BANGET NAJIS GATAU DIRI" Sonho tiba-tiba teriak ngambek. Sedangkan Samuel ketawa puas. "Iam a winner you are a loser"

Gue berdecih, kemudian mencolek kepala Samuel lagi. "SAMUEL IH!"

"Iya annabelle bawel banget sih! Sejak kapan lo kerumah gue ijin dulu!" Gue malah dimarahin. Sonho terkekeh kecil. "Lagi butuh notice lo kali Sam ah elah nggak peka banget"

Samuel menoleh kearah gue. "Iya? Sena mau apa? Mau deket-deket sama gue? mau tukeran duduknya?" Gue mengumpat dan memukul kepalanya menggunakan bantal leher. "Tai ledig!"

Gue memundurkan tubuh dan kembali duduk normal. "Baper jangan?" Celetuk Jovan tiba-tiba. Gue menaikkan sebelah alis. Apaan nih? Siapa yang dia maksud? Gue sama Samuel?

"Gue? sama siapa?"

"Niel si pemikat hati wanita" Itu siapa yang ngasih julukan tolong. Geli. "Nggak!"

"Baper juga nggak apa-apa, kali-kali lo bikin si kuda kegirangan" Bacot banget. Gue berdecak dan menutupi wajah menggunakan bantal.



"IH UCUP MUNTAH!"

Gue tersentak kaget dengan teriakan membahana dari Darrel di belakang sana. Kemudian gue dan yang lain syok ngeliat Handaru yang duduk di sebelah Darrel udah sempoyongan lemah gitu. Belum lagi Darrel yang mepet-mepet sampe mentok ke jendela, yang lain juga pada bergidik gitu. YAAMPUN PADAHAL DIA PAKE KRESEK.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jagoan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang