23. Love Shot

23.4K 3.7K 487
                                    

Chapter 23

"Love Shot"

Ini satu-satunya pengakuan sayang yang dilontarkan oleh lawan jenis paling tulus selain keluarga yang pernah gue dengar selama gue hidup 17 Tahun di sini. Ketika Daniel berucap di depan makan Ibunya, hati gue menghangat begitu saja.

Bukan tentang memberi sebuket bunga yang dijadikan surprise di bagasi mobil.

Bukan juga menyatakn cinta di lapangan sekoah didepan khalayak ramai seperti remaja picisan yang baru tau namanya cinta.

Bukan juga gombalan receh yang selalu ia lontarkan.

Romantis kalian seperti apa?

Menurut gue, ini lebih dari kata romantis. Ketika ketulusan lebih mendominasi dari keromantisa, disitu gue merasa lebih dihargai dan disayangi.

"Kita harus sering kesini nengokin Mamah, elo sama gue" Ia berdiri dan menatap gue dengan senyum teduhnya. Gue mengangguk mengiyakan, ikut berdiri sambil memandangi kembali nisan tersebut.

"Mau ke dalam nggak? Kali aja lo mau tengok foto gue yang menggemaskan, walaupun sekarang masih menggemaskan" Well, tetap saja Daniel itu salah satu cowok dengan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Confident boy. Daniel menggenggam tangan gue menuju ke dalam Villa. Gue hanya diam, menurut kemana langkh kakinya membawa gue pergi.

Setelah berjalan cukup jauh---jauh untuk seukuran halaman rumah. Kami sampai di dalam Villa. Gue nggak tau se-rich apa keluarga Daniel hingga memiliki Villa di tengah ladang rumput dengan maha besar ini. Entah gue yang norak, atau memang Daniel terlalu kaya.

Kami masuk ke dalam ruang keluarga. Di dalamnya ada beberapa sofa dengan meja di tengahnya, kemudian karpet berbulu berwarna hitam. Dari luar Villa ini lebih terlihat seperti sitana keluarga dongeng, tapi dalamnya modern ala black&white gitu. Di dekat tembok ada beberapa rak kecil untuk menyimpan banyak foto seperti pernikahan, keluarga dan keluarga besar.

Gue berjalan menuju rak dimana banyak foto anak kecil. Dan gue melihat foto ini, ketika Daniel masih bayi.

 Dan gue melihat foto ini, ketika Daniel masih bayi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Imut kan gue? Jadi pengen nyubit nggak?" Katanya. Gue mendecih.

"HAHAHAHAHA ANJIR SIAPA NIH" Gue tertawa ngakak melihat foto Daniel masih SMP dengan rambut ala vokalis kangen band. "Eh anjir jaman jahiliyah nih" Ucapnya membela diri sambil merebutnya dari tangan gue dan menaruhnya ke dalam laci.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jagoan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang