38. Ketika Badai Datang

17.4K 2.9K 464
                                    

Chapter 38

"Ketika Badai Datang"

Hati hati, ketika badai datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hati hati, ketika badai datang

Kapal akan oleng

Penumpang memilih terjun bebas

Untuk menyelamatkan diri

Dan bertahan hidup

• Jagoan •
_____

Line

Daniel
Aku jemput jam 5 sore
Serius, harus jadi

Sena
Oke

Aku pake baju apa ya?

Daniel
Terserah
Yang penting pake baju
Wkwkwk

Gue mendengus menatap chat dari Daniel beberapa menit yang lalu. Sekarang baru jam setengah empat. Ritual perempuan kalau mau jalan, harus mandi lebih awal, biar dandannya bisa lama. Apalagi gue tipikal orang yang berdiri setengah jam di depan lemari sambil handukan, sambil bingung sendiri mau pakai baju yang lama. Nanti kalau udah di coba terus nggak nyaman nanti di copot lagi.

Endingnya pakai baju yang paling atas yang sering banget di pake.

Gue selesai mandi, seperti yang gue duga berdiri cukup lama di depan lemari. Setelah berdebat hebat dalam pikiran, akhirnya gue mengambil kaos hitam paling atas yang di kasih Akai tiga bulan yang lalu. Gue juga memakai celana jeans hitam sebagai bawahan. Merasa suram banget akhirnya gue ngambil jaket bomber berwarna hijau tai kuda, biar ada cerahnya dikit.




Setelah selesai touch up gue turun ke bawah, menatap ke luar jendela yang menampilkan awan mendung, kali ini cuacanya kurang bersahabat untuk jalan-jalan.

Tin Tin

Tak lama kemudian Daniel datang, suara klakson mobil itu membuat gue segera membuka pintu dan berjalan keluar. Dia keluar dari mobil menatap gue dengan senyum. Penampilan Daniel hari ini mengingatkan dengan dia yang dulu masih tampil urakan seperti berandalan.








Bedanya sekarang hanya rambutnya saja yang agak acak-acak, katanya biar keliatan cowok macho.

"Kita mau kemana?" Tanya gue ketika Daniel membukakan pintu mobil untuk gue masuk, setelahnya Daniel baru masuk dan menduduki kursi pengemudi.

"Kamu maunya kemana? Aku mah yang penting perginya sama kamu" Dia malah nanya balik.

"Kebun binatang?" Usul gue random. Daniel mlah tertawa menatap langit di luar. "Ngapain kesana? Udah sore, mau mendung juga. Lagian kita kan bukan bocah"

Jagoan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang