43. Nasihat Bleki

18.8K 2.8K 382
                                    

Chapter 43

"Nasihat Bleki"

• Happy Reading •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading •



Pukul delapan pagi Akai sampai di rumah gue membawa mobilnya. Nggak menunggu waktu lama gue dan Samuel memasuki mobilnya dan kita langsung berangkat ke bandara untuk menjemput Ibu dan Ayah. Samuel nggak jadi ikut nonton sama anak kelasan setelah gue bujuk untuk ikut menjemput, dan ya ia nggak pergi nonton tetapi ikut gue sama Akai ke bandara. Sebetulnya sempat terjadi perdebatan kecil antara naik taksi atau ikut Akai dengan mobilnya. Nekat banget, padahal dia nggak punya SIM.


Tetapi karena si Bleki lihai dalam hal-hal menyimpang, jadinya kita baik-baik saja sampai ke bandara dengan selamat.

Sekitar pukul setengah sepuluh kami sampai. Pesawat Ibu dan Ayah baru sampai pukul sebelas, jadinya kita mampir dulu ke Starbucks.



Yash bitch hold my starbucks.

Kata-kata mutiara yang sering gue temukan di medsos.


Gue baru aja membahas soal jodoh-jodohan dengan Cakra si selebgram dan youtubers hits Jakarta. Gue bilang bakalan stress punya pacar kayak dia. Eh nggak taunya,

"Halo guys, jadi kita baru aja sampai di bandara dalam rangka menjemput tante dan om gue alias bonyoknya sepupu gue yang tablo ini" Akai mengarahkan kameranya ke wajah gue sambil zoom in-zoom out. Sedangkan gue hanya menatap kamera dengan wajah datar tanpa ekspresi.

IYA SI BLEKI BARU AJA BIKIN AKUN YOUTUBE. Padahal baru satu video doang dimana ia hang out bersama geng hitsnya tapi subscribersnya udah 123 ribu. Entah orang-orang macam apa yang ngesubs sepupu gue yang bodoh ini, yang jelas gue jadi lelah sendiri ngeliatnya. Dia mengikuti jejaknya Cakra si anak hits Jakarta. Memang sih temen-temennya Akai terkenal gitu di media sosial selain karena konten medsos nya kreatif, mereka juga tampan sekali itu sih yang terpenting.

"Alay lo" Desis gue.

"Sesungguhnya sirik itu tanda tak mampu" Balasnya santai. Gue mendengus lantas mengeluarkan ponsel dari tas, mau ngecek kegiatan oppa dulu di Instagram.

"Bang ih sorot gue juga dong biar famous juga" Seru Samuel tak kalah heboh. Gue mendongak memandangi mereka berdua dengan tatapan najis terang-terangan. Belum lagi Akai yang segera mengarahkan kameranya ke Samuel, sedangkan sahabat gue itu asik berpose ganteng yang minta banget gue jedotin.

Oh maaf, gue khilaf.

"Bule nih, bulepotan namanya Samuel" Akai mendeskripsikannya. "Promosiin Instagram gue juga bang" Sahut Samuel nggak tahu diri. Dia masih sibuk berpose ganteng dengan Akai yang berbicara di balik kamera.

"Follow katanya, Ig lo apa cuk?"

"Samuel titik Abrisam" Ucapnya. "Eh tulisannya kecil semua"

Jagoan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang